KHOTBAH KRISTEN: KELUARGA YANG IDEAL ATAU BAHAGIA 1 PETRUS 3:1-7
Ideal: Sesui yang diinginkan, sesuai yang dikehendaki, sesuai yang diharapkan, atau sesuai yang dicita-citakan
Ilustrasi:
Petir itu suaranya sangat besar, seram, atau menakutkan; tetapi sayang belum tentu hujan.
Artinya: seorang pemimpin dalam keluarga “bapak atau Ibu” apa yang dia katakan itu yang ia kerjakan, apa yang ia omongkan itu menjadi standart hidupnya (Integritas)
Seorang penghkotbah
“Teladan hidup-mu jauh lebih keras berbicara dari pada bicara-mu”
Bpk/Ibu berbicara kepada keluarga:
• Jangan suka bohong ya, tetapi dia sendiri pelakunya
• Jangan suka curang ya, tetapi dia sendiri pelakunya
• Kamu yang rajin ya, tetapi dia sendiri malas
• Kamu batasin ya main hp’nya, tetapi dia sendiri pelakunya.
Ilustrasi
1. Singa pergi kehutan mencari daging yang terbaik kepada keluarganya sapi
2. Sapi pergi kehutan mencari rumput yang terbaik untuk keluarganya singa.
Artinya, kita melihat bahwa:
• Singa yang noteabenenya makan daging tetapi dipersembahkan untuknya rumput
• Sapi yang notabenenya makan rumput makan rumput dipersembahkan untuknya daging
Maka dengan demikian ini suatu, kekeliruan, kekacauan, kesalah paham, problem dalam keluarga
Kaltan: Maka apa yang harus kita kerjakan suapaya keluarga kita boleh menjadi keluarga yang ideal:
INI PRINSIPNYA:
1. Istri harus tunduk kepada suaminya (1,4)
Kaltan: apakah istri boleh konfilik kepada suami, apakah istri boleh menegur suami, apakah istri boleh menyatakan kesalahan suami?
Jawab: tentu boleh tetapi dalam “tanda kutip” anda harus menghormati dia sebagai suami anda
Masalah dalam keluarga ada yang perlu di toleransi ada yang prinsip
Toleransi: masalah odol, masalah baju, masalah makan
Prinsip: perselingkuhan, mabuk-mabukan, malas,
Maka istri wajib menegurus suami. Sebagai mana Tuhan juga konflik kepada umatnya ketika bersalah.
Kaltan: Maka apa yang harus kita kerjakan suapaya keluarga kita boleh menjadi keluarga yang ideal:
INI PRINSIPNYA:
2. Suami harus hidup bijaksana
Ilustrasi
Seorang suami yang menegur istri, kalau buka laci tolong tutup kembali ya, besoknya lacinya terbuka, lusanya lacinya terbuka lagi, dan lusanya lagi terbuka. Suatu ketika anaknya jatuh dan berdarah kena laci tersebut, maka istrinya berjanji ketika buka laci akan ditutup kembali, tetapi besok dan lusanya masih terjadi kembali lacinya masih terbuka.
Maka disin peran suami apakah dia marah atau tidak? Tetapi suaminya “bijaksana” setiap terbuka ditutupnya kembali. Selesai persoalan. Yang artinya adalah saling melengkapi.
0 Response to "KHOTBAH KRISTEN: KELUARGA YANG IDEAL ATAU BAHAGIA 1 PETRUS 3:1-7"
Post a Comment