Khotbah Kristen Part2: KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB ORANG KRITEN MEMBERIKAN PERSEMBAHAM PERPULUHAN KEPADA TUHAN Imamat 27:30-34

Minggu Lalu Pak Eman sudah menjelaskan tentang tanggung jawab orang percaya, dan pak eman juga sudah memberikan 2 hal yang menjadi tanggung jawab orang percaya yaitu:
1. Mendengarkan Firman Tuhan dengan baik
2. Menjadi pelaku firman Tuhan.


Bangaimana kita menjadi pelaku firman Tuhan: minggu lalu pak eman sudah menjelaskan secara singkat bagaimana menjadi pelaku firman Tuhan yaitu taat melakukan dan melaksanakan apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita melalui firman Tuhan yang telah kita baca & kita dengar:
1. Memberikan Persembahan Perpuluhan kepada Tuhan/Mengembalikan milik Tuhan
2. Melaksanakan amanat Agung Tuhan Yesus dalam Matius 28:19-20
yaitu melaksanakan misi Tuhan dengan menjadi saksi Kristus dan membawa jiwa-jiwa baru untuk dilayani di gereja kita.
3. Rajin/setia beribadah kepada Tuhan.

Dan pada sore menjelang malam hari ini saya akan menjelaskan lebih jelas lagi tentang poin yang pertama dari menjadi pelaku firman Tuhan yaitu Memberikan Persembahan Perpuluhan kepada Tuhan/Mengembalikan milik Tuhan.
Namun sebelum kita lebih jauh membahas tentang persembahan perpuluhan/mengembalikan hak Tuhan mari kita membuka Alkitab kita dari Imamat 27:30-34

Apa itu persembahan Perpuluhan?
Persepuluhan pada dasarnya adalah sepuluh persen dari segala penghasilan adalah kepunyaan Tuhan, hak Tuhan, untuk Tuhan,milik Tuhan berarti harus dikembalikan kepada Tuhan. Persepuluhan adalah milik Tuhan yang diperuntukkan untuk menyokong suku Lewi dan para imam, juga untuk menyediakan makanan kudus untuk menolong orang miskin, janda dan anak yatim serta orang asing.
Dalam ayat 30 memperlihatkan bahwa Tuhan memandang persepuluhan itu sebagai milik-Nya.Jika milik Tuhan berarti harus dikembalikan kepada Tuhan. Memang langit dan bumi adalah milik Tuhan termasuk apapun yang ada dalam hidup orang percaya, tetapi sebagian dari apa yang Tuhan anugerahkan itu adalah milik Tuhan yang harus dikembalikan kepada-Nya.
Jika dalam Perjanjian Lama, persepuluhan harus di bawa ke rumah Tuhan (lih. Mal. 3:10) agar mereka yang diperuntukkan untuk mendapatkan bagian dari dalamnya beroleh makanan. Jadi sepersepuluh dari berkat yang Tuhan berikan dalam hidup orang percaya adalah milik Tuhan yang harus dibawa ke gereja.
Selain Tuhan memandang persepuluhan sebagai milik-Nya, Dia juga menilai persepuluhan itu sebagai persembahan kudus, persembahan yang diberikan haruslah sempurna, artinya sempurna:

a. Diberi tepat waktu
Diberi tepat waktu berarti memberi persepuluhan ketika sudah menerima gaji dan sebelum memulai memakai uang itu untuk membayar keperluan sehari-hari. Begitu sudah terima gaji, baiknya langsung sisihkan sepuluh persen dari jumlah pendapatan dan menyimpannya untuk diberikan kepada Tuhan pada hari minggu.

b. Diberikan dengan jumlah yang tepat
Allah kita adalah Allah yang sempurna.Karena itu, berikanlah persepuluhan dengan sempurna yaitu dengan jumlah yang tepat yaitu 10% dari penghasilan kita.

c. Diberi dengan hati yang rela dan bersyukur
Tuhan melihat ke dasar hati manusia. Tidak ada yang disembunyikan oleh manusia karena apa yang kita rasakan dan pikirkan tersimpan dalam hati. Apabila kita memberikan persepuluhan dengan terpaksa, Tuhan akan memandang hal itu sebagai sesuatu yang tidak sempurna dan sia-sialah pemberian kita.

Mengapa kita harus memberikan persembahan perpuluhan?
Alasan mengapa kita memberikan persembahan perpuluhan adalah:

1. Persepuluhan adalah perintah Tuhan. 
 

"Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN."  (Imamat 27:30). Perintah memberikan persembahan persepuluhan bukan hanya ada di Perjanjian Lama saja tetapi juga ada dalam Perjanjian baru. Dalam Yohanes 14:15 dikatakan bahwa: “Jikalau kamu sungguh-sungguh mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu.”  Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa setiap orang yang mengaku mengasihi Tuhan Yesus harus menuruti segala perintahNya, salah satu perintah Tuhan yang harus dilakukan adalah mengembalikan milik Tuhan yaitu memberikan persembahan persepuluhan.
Oleh sebab itu, jemaat yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dapat terlihat dari setia atau tidak memberikan persembahan persepuluhan yang adalah milik Tuhan yang harus dikembalikan kepada Tuhan.
Ajaran memberikan persembahan persepuluhan sudah menjadi bagian kehidupan orang percaya atau umat Tuhan karena ajaran ini adalah ajaran yang harus dilakukan oleh umat percaya sepanjang masa.

2. Memberikan Persembahan Persepuluhan Adalah sebuah Kewajiban
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan atau dilakukan. Kewajiban juga merupakan sesuatu yang diwajibkan, atau sesuatu yang harus dilaksanakan.
Ada begitu banyak jemaat Tuhan yang tidak menyadari bahwa memberikan persembahan persepuluhan merupakan kewajiban orang percaya yang harus dilakukan karena kurang menyadari bahwa semua berkat yang diperoleh berasal dari Tuhan sehingga  jemaat tidak taat dalam melakukan perintah Tuhan secara khusus dalam hal memberikan persembahan persepuluhan. 

Memberikan persembahan persepuluhan merupakan bukti kasih umat percaya kepada Tuhan dan bukti ketaatannya terhadap semua perintah Tuhan dalam Alkitab. Setiap pemberian kepada Tuhan harus selalu didasarkan atas kasih dan ketaatan. Tanpa kasih dan ketaatan kepada perintah Tuhan maka orang akan sulit untuk melakukan perintah Tuhan dalam hal memberikan persembahan persepuluhan.

”Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!(Maleakhi 3:8) Nabi Maleaki menjelaskan bahwa persembahan persepuluhan itu adalah hak dan milik Tuhan yang wajib dikembalikan umatNya. Siapa yang tidak bersedia mengembalikan persembahan persepuluhan adalah perampok harta Tuhan. Kata “menipu” dalam Maleakhi 3:8 sesungguhnya memiliki pengertian “mencuri, merampas dan merampok.” Itulah sebabnya Tuhan mengatakan bangsa Israel “telah kena kutuk.”

Oleh karena itu kita sebagai orang percaya jangan pernah beranggapan bahwa perintah memberikan persembahan persepuluhan hanya dikhususkan Tuhan pada zaman bangsa Israel saja melalui perantara Musa yang tertulis dalam hukum taurat tetapi perintah Tuhan yang sudah ada sejak zaman Adam, Nuh dan Abraham. Dan Ajaran memberikan persembahan persepuluhan sudah menjadi bagian kehidupan orang percaya atau umat Tuhan karena ajaran ini merupakan ajaran yang harus dilakukan oleh umat percaya pada masa perjanjian lama, perjanjian baru, masa kini dan sepanjang masa.
Lalu apa Tujuan dari memberikan perpuluhan?
Tujuannya adalah:

1. Persepuluhan mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah prioritas pertama dalam hidup ini, karena semua yang kita miliki adalah milik-Nya, "...sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan..."  (Ulangan 8:18).

2. Persepuluhan memberi kesempatan kepada Tuhan untuk membuktikan Dia hidup dan sanggup memberkati .
Ilustrasi: Setia memberi perpuluhan maka Tuhan akan mencukupkan
Ada Seorang Jemaat Tuhan yang pernah saya layani menceritakan bagaimana ia mengalami pemeliharaan Tuhan yang sungguh luar biasa ketika ia taat memberikan persembahan perpuluhan.

Ketika bpk ini mendengarkan kotbah pendeta tentang perpuluhan ia berfikir bahwa memberikan perpuluhan pasti jumlahnya banyak dan dia berfikir bahwa sayang sekali klo di persembahkan ke gereja dan kalau ia memberikan dengan terpaksa pasti  Tuhan tidak mengasihinya. Namun Seiring dengan berjalannya waktu, ia mencoba belajar mengalami sendiri firman Tuhan, walaupun ia tidak begitu paham. Ia juga merasa tidak akan bisa memahami firman Tuhan secara sempurna, tetapi melalui Roh Kudus dan perjalanan waktu, pasti arti rahasia firman Tuhan itu akan disingkapkan kepadanya. Dan ia pun berjanji bahwa ia akan memberikan persembahan Persepuluhan. 

Pada bulan pertama masa percobaan, gaji yang saya terima sebesar seratus tujuh puluh lima ribu rupiah. Saya ingat persis jumlah yang saya terima waktu itu. Sesuai dengan janji saya pada Tuhan mengenai persembahan Persepuluhan, saya ambil sepuluh persennya yaitu sebesar tujuh belas ribu lima ratus rupiah, dimasukkan ke dalam amplop dan saya tulis "Persembahan Persepuluhan - NN". Ada sukacita yang besar pada waktu itu, karena Tuhan memampukan saya untuk melaksanakan satu firman Tuhan dalam Maleakhi 3:10. Saya berdoa kepada Tuhan supaya selalu diberi kemampuan untuk setia memberikan persembahan Persepuluhan kepada Tuhan.

Berikutnya setiap menerima gaji, saya selalu sisihkan sepuluh persen, dimasukkan ke dalam amplop dan ditulis "Persembahan Persepuluhan - NN". Terus hidup saya sendiri bagaimana? Dari awal bekerja saya sudah membiasakan diri hidup dengan menggunakan 90% dari penghasilan yang saya terima - jadi hal itu sama sekali tidak menjadi masalah. Dalam hal keuangan, saya melihat bukti firman Tuhan terjadi dalam hidup saya. Walaupun gaji pertama seratus tujuh puluh lima ribu rupiah dikurangi persembahan Persepuluhan sebesar tujuh belas ribu lima ratus rupiah, sehingga tinggal seratus lima puluh tujuh ribu lima ratus rupiah - tetapi jumlah itu cukup untuk saya hidup di Jakarta selama satu bulan. Firman Tuhan itu ajaib, ya dan amin. Bulan berikutnya saya diangkat menjadi karyawan tetap dan gaji saya naik lagi. Persepuluhan jadi lebih banyak lagi. Kebutuhan hidup saya tetap menggunakan 90% dari penghasilan yang saya terima dan selalu dicukupkan oleh Tuhan bahkan makin ditambah-tambahkan oleh Tuhan.

Saat akan menikah saya sampaikan komitmen mengenai persembahan Persepuluhan ke istri Pertama kali terasa cukup berat karena itu adalah awal dari istri saya memberikan persembahan Persepuluhan setelah bekerja sekian lama. Tetapi akhirnya pengalaman hidup yang saya sampaikan bisa menguatkannya untuk berkomitmen memberikan persembahan Persepuluhan dengan setia setelah menikah.

Saat menikah saya juga meminta istri untuk behenti bekerja, karena Firman Tuhan mengajarkan kepada saya supaya kembali melaksanakan hukum Tuhan dalam berumah tangga. Suami bekerja keras memenuhi kebutuhan rumah tangga, istri mengatur rumah tangga dan mendidik anak sesuai firman Tuhan. Suami adalah imam dan kepala rumah tangga, istri adalah penolong yang sepadan.

Jadi saat menikah kami diperhadapkan pada kondisi: istri berhenti bekerja, gaji saya yang boleh dipergunakan adalah 90% karena yang 10% untuk persembahan Persepuluhan. Sedangkan kebutuhan yang harus ditanggung adalah selain kebutuhan kami berdua (saya dan istri), juga harus mendukung keperluan keluarga saya dan keluarga istri jika diperlukan. Jadi secara matematika penghasilan saya yang 90% akan sangat kurang sekali untuk mencukupi semua kebutuhan itu.

Tetapi lagi-lagi Tuhan menunjukkan keajaibannya di dalam hidup rumah tangga kami. Setiap bulan Tuhan mencukupkan semua keperluan hidup kami dengan tidak berkekurangan. Setiap menerima gaji, istri memisahkan 10% untuk persembahan Persepuluhan dan kami tumpang tangan untuk mendoakan dan mengucap syukur atas berkat yang telah kami terima. Tentunya juga mendoakan supaya Tuhan memberkati 90% gaji yang akan kami pergunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup selama satu bulan.
Dari Persepuluhan pertama saya yang berjumlah lima digit (tujuh belas ribu lima ratus rupiah), Tuhan memberkati secara luar biasa sehingga persembahan Persepuluhan saya meningkat menjadi enam digit รข€“ dan bahkan sekarang menjadi tujuh digit. 

Selama itu saya merasakan berkat-berkat Tuhan yang tidak berkesudahan. Bukan hanya soal persembahan Persepuluhan, tetapi Tuhan juga memberikan kemampuan kepada saya dan keluarga untuk bisa mendukung pelayanan Tuhan di Gereja maupun di Persekutuan.
Memberikan persembahan Persepuluhan bukan merupakan beban, tetapi sebuah sukacita dan sebuah perayaan hubungan yang akrab dengan Tuhan yang senantiasa setia memberkati hidup saya & keluarga. Bahkan persembahan persepuluhan sampai delapan digit pun sama sekali tidak menjadi beban, karena itu semua asalnya dari Tuhan sendiri.

Jika melihat itu semua, apakah saya bersusah payah dan sangat menderita untuk bisa memberikan persembahan Persepuluhan. Jawabnya, "Sama sekali TIDAK" - karena sebetulnya Tuhan sendiri yang menyediakan semuanya itu. Saya tidak bersusah payah mengencangkan ikat pinggang untuk bisa memotong 10% gaji untuk Persepuluhan. Saya hanya berusaha berkomitmen untuk melaksanakan salah satu perintah Tuhan dalam Maleakhi 3:10, dan setelah itu Tuhan sendiri yang memberikan kemampuan semua pertolongan agar firman itu terlaksana dalam hidup keluarga saya.

Tuhan meminta saya untuk menguji kebenaran firman itu: "...ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan."  (Maleakhi 3:10). dan saya sudah mengujinya selama 17 tahun. Janji firman Tuhan itu telah saya dan keluarga saya buktikan sendiri.

Bpk/ibu dari kisah ini kita bisa melihat bahwa Dengan mengembalikan persepuluhan kepada Tuhan kita melatih iman untuk belajar mempercayai Tuhan dalam hal memberi.  Saat kita memprioritaskan Tuhan, kita akan mengalami betapa Tuhan sanggup memberkati dan mencukupkan apa yang kita butuhkan.

Lalu bagaimana jika kita tidak taat dalam memberikan persembahan perpuluhan/apa resikonya jika kita tidak taat dalam memberikan perpuluhan?

Bila kita tidak memberikan perpuluhan berarti kita telah menipu Tuhan. Kita bisa melihat di dalam maleakhi 3:8-9 dikatakan, “Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!” (Maleakhi 3:8.) Bukan itu saja, Alkitab juga menyatakan bila kita tidak memberi perpuluhan kita akan mengalami kutuk dari Tuhan dalam semua segi kehidupan (Mal 3:9) dan berkatNya tertahan /Usaha tidak berhasil secara maksimal (Mal 3:11). Oleh karena itu bpk/ibu melalui firman Tuhan pada malam hari ini kita di ingatkan kembali untuk menjadi pelaku firman Tuhan yaitu setia dalam Memberikan Persembahan Perpuluhan kepada Tuhan/setia dalam Mengembalikan miliknya Tuhan maka Tuhan akan semakin memberkati kehidupan kita. Amin.

Khotbah Kristen: Tanggung Jawab Orang Percaya Memberikan Persembahan Perpuluhan Kepada Tuhan Imamat 27:30-34

Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "Khotbah Kristen Part2: KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB ORANG KRITEN MEMBERIKAN PERSEMBAHAM PERPULUHAN KEPADA TUHAN Imamat 27:30-34"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel