Filsafat Pemikiran Paul Tillich

PAUL TILLICH
A. Profil Paul Tillich
Tillich dilahirkan di Brandeburg, Jerman, pada tahun 1886. Ayahnya adalah seorang pendeta Gereja Lutheran. Ia belajar teologia pada beberapa universitas terkemuka di Jerman, yakni Universitas Tubingen, Berlin, Halle, dan Breslau.
Pada masa Perang Dunia I, Tillich menjadi Pendeta tentara. Kemudian ia berhenti sebagai Pendeta tentara dan mulai mengajar teologia dan filsafat di beberapa universitas, yaitu universitas Berlin, Marburg, Dresden, Leipzig, dan Frankfurt.
Tillich mengecam pemerintahan Nazi dengan sosialisme nasionalnya dan ia teribat dalam sosialisme Jerman. Hal ini mengakibatkan ia dipecat dari jabatannya pada tahun 1933. Lalu Tillich pindah ke Amerika Serikat dan menjadi mahaguru filsafat pada Union Theological Seminary di New York sampai ia pensinun  pada tahun 1955. Setelah ia pensiun, Tillich menghabiskan waktunya

B. Teologi Tillich Paul
Tillich dipengaruhi oleh banyak aliran filsat dan teologia. Dari segi filsafat, ia sangat dipengaruhi oleh filsafat idealisme Jerman, sedangkan dari segi teologia ia dipengaruhi oleh Schleiermacher dan Martin Luther. Meskipun demikian, Tillich menempuh jalannya sendiri. Ia berusaha mencari dan menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan masa kini. Ia mengeluhkan bahwa gereja sangat jauh dari dunia modern.
Tillich terkenal dengan Teologi Apologetis dan Metode Korelasinya. Menurut Tillich, teologi bergerak antara dua kutub, yaitu kebenaran yang kekal dan situasi waktu pada masa kebenaran yang kekal itu diterima. Teologi ortodoks mempunyai kelemahan, yakni mengenakan kebenaran kekal pada masa sekarang tanpa memepertimbangkan situasi yang baru. Teologi Kerugmatis pun mempunyai kelemahan, yakni menitikberatkan kebenaran kekal pada masa lampau sehingga keadaan masa kini kurang di perhatikan. Teologi semacam itu kurang berbicara kepada manusia konkret dan tidak sungguh-sungguh meperhatikan pertanyaan mereka. Tillich menggantikannya dengan Teologi Apologetis.
Teologi Apologetis menjawab pertanyaan yang timbul pada masa kini dalam kekuatan kebenaran kekal. Teologi Apologetis mencari mentode yang menghubungkan berita kekal dengan situasi kontemporer. Tillich menyebutnya metode Korelasi, metode korelasi adalah suatu cara untuk menyesuaikan berita Kristen terhadap pikiran modern tanpa kehilangan sifat khasnya. Oleh karena itu, pertama-tama harus diperhatikan pertanyaan yang muncul dalam situasi kini, kemudian diberi jawaban yang berdasarkan pada berita kebenaran kekal. Pandangan teologinya ini dituangkan dalam monumentalnya yang berjudul Teologi Sistematis. Tillich meninggal pada tahun 1965.

C. Kesalahan Teologia Tillich Paul
Dalam buku “Tuhan Dalam Dunia” menjelaskan bahwa; Tuhan disamakan dengan, mengikuti ungkapan bahasa Aristoteliam, “sebab material” semua benda bahan dasar (ada itu sendiri) yang diejawantahkan semua benda. Biasanya para teolog menganggap bahwa gagasan tentang realitas ilahi ini sangat asing dengan pandangan kitab Suci.
Tillich dipengaruhi oleh banyak aliran filsat dan teologia. Dari segi filsafat, ia sangat dipengaruhi oleh filsafat idealisme Jerman, sedangkan dari segi teologia ia dipengaruhi oleh Schleiermacher dan Martin Luther. Meskipun demikian, Tillich menempuh jalannya sendiri. Ia berusaha mencari dan menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan masa kini. Ia mengeluhkan bahwa gereja sangat jauh dari dunia modern
D. Pengaruh Teologia Tillich Paul
Tlillich mengatakan bahwa kita harus mentransendengan Tuhan yang berisifat teistik ke “Tuhan di seberang Tuhan”, yaitu pengada itu sendiri, agar keyakinan tentang Tuhan tidak bertentangngan dengan keyakinan akan kebebasan manusia. Walaupun begitu, transendensi model kompetitif dalam teologi Tillich ini diperoleh dengan menolak individualistas, yang berarti kepribadian, yang berarti pengaruh kausal, yang berarti rahmat realitas ilahi yang mendahului pertobatan.

E. Cara menghadapi Teologia Tillich Paul     
Tentu dalam menhadapi teologi-teologi yang melenceng dari kebenaran firman Tuhan. sebagai orang percaya harus kembali kepada Alkitab, artinya apa yang dinyatakan oleh Alkitab itu yang menjadi patokan kita sebagai orang percaya. Dimana pada masa atau jaman modern ini begitu banyak ajaran-ajaran atau teologi yang tidak sesui apa yang dikatakan oleh Alkitab. Oleh sebab itu sebagai orang pecaya harus cerdik dalam memahami berbagai ajaran yang muncul ditengah-tengah kita.
Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "Filsafat Pemikiran Paul Tillich"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel