KEWAJIBAN ORANG YANG TELAH DIBERKATI TUHAN

ORANG YANG DIBERKATI
Ulangan 14:22-29

Ev. Siska Elvinif Pebriani S.Th

Penulis dan Waktu penulisan:
Kitab itu sendiri menyatakan bahwa Musa menulisnya (1:5; 3:1; 9,22,24 bdk. 1Raj. 2:3; 8:53; 2Raj. 14:6; 18:12) – meskipun tentu saja pembukaan (1:1-5) dan laporan tentang kematian Musa (ps. 34) ditulis oleh orang lain. 

Tradisi secara seragam percaya bahwa Musalah yang menulis kitab ini. Namun, tentu saja kita tidak bisa meniadakan fakta bahwa ada satu editor akhir untuk merangkum bahan-bahan yang memang sebagian ditulis oleh Musa. Secara tradisional, dipercayai bahwa kitab ini kemungkinan bertarikh tahun 1406 SM.

Perlu kita akui bahwa masih ada perdebatan-perdebatan yang rumit mengenai kapan sebenarnya editor akhir merangkumkan buku seperti yang kita miliki sekarang.

Kitab ini berisi amanat perpisahan Musa yang dalamnya ia mengulas (membahas) kembali dan memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel demi angkatan Israel yang baru. Mereka kini sudah mencapai akhir dari pengembaraan di padang gurun dan siap masuk ke Kanaan. Sebagian besar angkatan ini tidak mengingat Paskah yang pertama, penyeberangan Laut Merah, atau pemberian Hukum di Gunung Sinai.  Mereka memerlukan pengisahan kembali yang bersemangat mengenai perjanjian, hukum Taurat, dan kesetiaan Allah, dan suatu pernyataan baru mengenai berbagai berkat yang menyertai ketaatan dan kutuk yang menyertai ketidaktaatan.

Berbeda dengan kitab Bilangan yang mencatat pengembaraan "angkatan keluaran" bangsa Israel yang suka memberontak selama 39 tahun, kitab Ulangan meliputi masa yang pendek sekitar satu bulan pada satu tempat di dataran Moab sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan.

Bp/ibu, sdr, melalui firman TUhan yang telah kitabaca pada pagi hari ini, saya memberikan tema bagi kita yaitu : Kewajiban seseorang yang telah di berkati Tuhan.

Bp/Ibu, Sdr, Dalam teks Firman Tuhan ini, kita dapat melihat kehidupan orang yang di berkati oleh Tuhan.

Tetapi kenyataanya saat ini adalah orang yang mempunyai banyak penghasilan terkadang justru mereka lupa dari mana datangnya berkat itu.
Ilustrasi : Judul Sang pelaut

Bp/Ibu, Sdr, ada seorang bapak yang pekerjaannya adalah seorang penjala ikan, bapak ini sudah beberapa minggu ia mencari ikan namun namun ia tidak mendapatkannya, suatu hari ia berdoa kepada Tuhan. Katanya, Tuhan tolong berikan saya rejeki, kalau saya mendapatkan ikan yang banyak saya akan bagi dua, separo untuk Tuhan, separo untuk saya. Suatu hari ia pergi untuk menjalah ikan, dan saat itu ia mendapatkan ikan yang banyak, setelah itu ia balik kerumah, sesampai ia dipantai disitu ada banyak orang dan orang banyak itu membeli ikannya, tanpa sadar ikannya habis di beli orang banyak tadi, dan ia lupa janjinya kepada Tuhan, setelah itu ia balik ke rumah, dari jarak jauh bapak itu melihat asap dari rumahnya, ternyata rumahnya telah terbakar. Lalu bapak itu berdoa, katanya Tuhan kalau masalah dilaut, dilaut aja jangan bawa kerumah. 

Bp/ibu, sdr, terkadang kita sama seperti bapak penjala ikan ini, selalu memohon Tuhan memberkati kita namun setelah Tuhan memberikan berkatNya kepada kita justru kita telena dengan berkat yang Tuhan berikan bagi kita sehingga kita lupa akan kewajiban kita  mengembalikan apa yang seharusnya menjadi milik Tuhan yaitu sepersepuluh dari penghasilan kita.

Inti Pemberitaan:
Bp/Ibu, Sdr, Melalui kebenaran Firman Tuhan pada pagi hari ini, paling tidak ada 3 Ciri Kewajiban Seorang yang telah di Berkati oleh Tuhan
1. Memberi persembahan persepuluhan (22)
2. Takut akan  Tuhan (23)
3. Ada rasa peduli terhadap orang lain (29)

1. Memberi Persembahan Persepuluhan (Ay. 22)
Bp/ibu, Sdr, Disini bisa kita melihat bahwa Musa, mengingatkan Bangsa Israel supaya mereka memberi persembahan persepuluhan dari hasil tanah mereka kepada Tuhan, dan ini yang telah diperintahkan oleh Tuhan kepada bangsa Israel, Di tempat yang telah dipilih oleh Tuhan untuk membuat nama-Nya diam disana yaitu di Bait Allah.

Dalam hal  untuk memberi persepuluhan, bahwa orang Israel harus memberikannya dengan sungguh-sungguh atau dari hati yang tulus dan tidak dalam keadaan terpaksa.
Dalam ayat 22 ini, menjelaskan suatu perintah yang disampaikan oleh Allah kepada Bangsa Israel melalui perantaraan Musa. Dan ini kewajiban mereka, yang harus mereka lakukan sebagai orang yang telah diberkati oleh Tuhan yaitu memberik persembahan persepuluhan.
Dalam tabsiran lain mengatakan bahwa yang mereka persembahkan adalah dari hasil benih yang tumbuh ditanah, buah pohon-pohon, lembu sapi atau kambing domba, yang harus mereka bayar untuk persepuluhan mereka. Dan cara mereka membayar persembahan persepuluhan dengan ternak, maka sipemilik harus menghitung ternaknya waktu keluar untuk merumput, dari setiap sepuluh ekor satu diberikan untuk Allah. Dan itu dipilihnya yang terbaik dari ternaknya. Tetapi kalau seseorang lebih suka membayar persepuluhan dari hasil Gandum dan buah dalam nilai uang, tetapi jumlah harus ditambah seperlima (Ima. 27:30-32).
Tetapi persembahan persepuluhan ini bukan hanya kepada Allah mereka membayar atau berikan, tetapi mereka juga membayarnya kepada orang-orang Lewi (Bil. 18:21), dan dalam (Ibr. 7:5) dikatakan bahwa anak-anak Lewi yang menerima jabatan Imam menerima persepuluhan itu. Karena kenapa?karena orang Lewi yang memiliki kedudukan sebagai Imam di masyarakat Israel , tidak memiliki pekerjaan atau harta warisan untuk menjamin hidup mereka.Jadi untuk membalas pekerjaan yang mereka lakukan, yaitu pekerjaan dipertemuan, maka mereka menerima persepuluhan yang di persembahkan oleh Bangsa Israel, untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. 

Jadi sekarang pertanyaannya bagi kita, Apakah kita sudah melakukan hal demikian? Apakah kita sudah memberikan persembahan persepuluhan dari hasil usaha kita kepada Tuhan? tetapi sesungguhnya kita harus memberi persepuluhan kita kepada Tuhan dari hasil pekerjaan atau usaha kita, karena itulah kewajiban kita sebagai jemaat Tuhan, yang telah diberkati oleh Tuhan. 

Terkadang ketika kita telah diberkati oleh Tuhan, sering kali kita lupa akan memberikan persepuluhan kita kepada Tuhan. tetapi melalui kebenaran Firman Tuhan pada pagi hari ini, Musa bukan hanya mengingatkan Bangsa Israel pada waktu itu saja, akan tetapi Musa juga mengingatkan kepada kita sebagai orang yang telah diberkati, bahwa memberikan persepuluhan adalah suatu kewajiban yang harus kita berikan kepada Tuhan.

2. Takut akan Tuhan (Ay. 23)
(kata takut berasal dari kata dalam bahasa Ibrani adalah ary)
l. particle preposition ary verb qal infinitive construct paragogic heh homonym 1.Takut akan Tuhan disini mengandung arti ketaatan bangsa itu melakukan kewajiban mereka kepada Tuhan. Secara sederhananya lagi dikatakan dalam bahasa indonesia sehari-hari mengatakan, Supaya selamanya kamu belajar menghormati Tuhan Allahmu.

Artinya supaya ada rasa ketergantungan kepada Allah. Takut akan Tuhan disini bukan karena mereka telah diberkati Tuhan, tetapi supaya mereka benar-benar hidup di dalam Tuhan. Dalam tabsiran lain mengatakan supaya mereka menyembah Allah dengan tepat dan belajar takut akan Dia. Disini, kita perlu senantiasa waspada dan menguasai diri supaya kita tidak salah menempatkan diri takut akan Tuhan, kita harus benar-benar atau sungguh-sungguh untuk takut akan Tuhan, jangan karena berkat baru kita takut akan Tuhan, jangan Karenaberkatbaru kita mencari Tuhan.

Disini kita melihat bahwa Allah sangat menuntut dari minuman yang memabukkan supaya dapat membedakan mana yang Kudus dan mana yang cemar, untuk mengajarkan perintah-perintah-Nya dengan benar dan memastikan bahwa kita tidak melupakan hukum Tuhan dan tidak melakukan kesalahan. Dapat kita ketahui bahwa Allah sangat melarang para Imam untuk minum yang memabukan (dengan ancaman hukuman mati) Im. 10:9. Kekudusan Allah sangat bertentangan dengan para penyembah minuman yang memabukan, ketika mereka bersama para Imam yang melayani dirumah Tuhan.

Mungkin kita bertanya-tanya dalam ay. 26,kenapa Tuhan mengijinkan orang Israel untuk membeli minuman yang memabukan?, sementara Tuhan melarang-Nya.
Dalam ayat ini berkenaan dengan kesempatan khusus untuk Ibadah dan Ucapan syukur yang diikuti seluruh rumah tangga, termasuk laki-laki, wanita, pemuda dan anak-anak. Dalam  Kata Ibrani yang dipakai disini untuk “anggur” (yayin) dapat menunjukkan pada sari angur beragi. Dalam  kata Ibrani “minuman yang beragi” (shekar) dapat diterjemahkan “minuman yang manis”. Jadi kita sebagai orang percaya harus belajar untuk memberi persembahan persepuluhan kita kepada Tuhan, Karena itulah kewajiban kita sebagai orang yang telah diberkati oleh Tuhan. Dan kita harus menyadari bahwa segala berkat yang kita terima itu semua berasal dari Tuhan.

3.Ada rasa peduli terhadap orang lain (Ay. 29)
Bp/ibu, sdr, disini, Bangsa Israel dituntut untuk saling membantu satu sama lain. Agar mereka dapat belajar takut akan Tuhan, kita tahu bahwa pada masa itu orang Israel mereka berbagi dari hasil tanah mereka melalui persembahan persepuluhan yang mereka berikan kepada orang Lewi yang bekerja di Bait Allah, dan bahkan kepada orang asing, anak yatim piatu dan para janda yang datang ketempat mereka, mereka di beri makan sampai  kenyang.
Dan kita tahu bahwa orang yang suka peduli terhadap orang lain, maka segala sesuatu yang dikerjakan oleh tangannya akan diberkati oleh Tuhan (Ay. 29).

Jadi sekarang kembali kepada kita, apakah kita sudah melakukan hal demikian dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?Apakah kita sudah peduli terhadap satu dengan yang lain?Tetapi seharusnya, kita sangat dituntut sebagai orang percaya untuk saling peduli satu samalain, sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan yang kurang mampu.

Ilustrasi: Yang berjudul, Segelas Susu
Ada seorang anak kecil yang sedang duduk di pinggir jalan, dan dia kehujanan dan sangat kedinginan. dan orang tua anak ini tidak memperhatikan dia, hujan pun semakin deras dan mengguyur dia, lalu lewatlah seorang wanita janda, dan melihat anak itu lalu menghampirinya, dan membawa anak itu kerumahnya, anak itu dimandikan dan memberi pakaian, lalu janda ini memberi anak itu makan dan membuatkan anak itu susu yang hangat sehingga tubuh anak itu menjadi hangat, lalu membiarkan anak itu pergi kerumhnya.

Dua puluh tahun kemudian, wanita janda itu jatuh sakit parah, lalu ia pergi kerumah sakit untuk berobat, dan ia dirawat dirumah sakit itu. Setelah Satu minggu lamanya Wanita janda itu dirawat di rumah sakit, akhirnya ia sembuh, lalu wanita janda itu menemui Dokter yang merawatnya dan berkata, berapa uang penebusan obat saya pak, lalu Dokter itu masuk kedalam dan tidak menjawap apa-apa dan Dokter itu keluar dengan membawa selambar kertas. Apa isi kertas itu? isinya, ialah telah lunas, dilunasi dengan segelas “susu”.
Bp/ibu, sdr, melalui kisah seorang janda ini kita dapat belajar untuk saling peduli satu dengan yang lainnya, secara khusus kepada saudara seiman kita yang membutuhkan pertolongan kita.

KESIMPULAN:

Jadi melalui kebenaran Firman Tuhan yang kita renungkan pada pagi hari ini, yaitu kewajiban seorang yang diberkati oleh Tuhan, kita dapat belajar bahwa ada 3 ciri kewajiban seorang yang telah di berkati oleh Tuhan, yaitu yang pertama “memberi persembahan persepuluhan”, yang ke  dua “takut akan Tuhan”, dan yang ke tiga “ada rasa peduli terhadap orang lain”. Jadi, kalau ada tiga ciri ini dalam kehidupan kita maka yakin dan percayalah bahwa Tuhan akan selalu memberkati kita. Amin.

Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "KEWAJIBAN ORANG YANG TELAH DIBERKATI TUHAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel