KHOTBAH KRISTEN: UJIAN IMAN ABRAHAM APLIKASINYA BAGI ORANG PERCAYA KEJADIA 22:1-14

Bebicara tetang ujian iman...
Ayat 1 Setelah semuanya itu “Allah mencoba Abraham”
Kata mencoba dalam bahasa Ibrani “נסה nacah”: Menguji atau membuktikan. Terjemahan yang sama dipakai dalam NKJV “these things”.

Kalau kita melihat dunia perdagangan misalnya mobil dan motor, sebelum masuk pasaran internasional maka ada beberapa tahapan yang sangat ketat untuk diperlakukan. Harus diuji dahulu tingkat keamanannya, harus diuji dahulu kecepatannya, harus diuji dahulu ketahannya, dll.

Begitu juga dengan anak-anak yang memasuki dunia pendidikan, mereka harus melalui dahulu berbagai ujian atau kalau mereka naik tingkat harus melewati ujian dahulu baru mereka bisa naik tingkat.

Begitu juga dengan iman Kristen, Tuhan menginjikan kita melewati bebagai ujian iman, dan ini adalah menguji seberapa serius, seberapa sungguh-sungguh kita berharap dan berganting kepada-Nya.

Perlu kita memahami bahwa; “manusia diciptakan diantara Allah dan Iblis” dan kedua hal ini memiliki kuasa yang lebih besar dari pada manusia. Dengan demikian Allah mengi-nginkan manusia supaya mendekatkan diri kepada-Nya, menjalin hubungan baik dengan-Nya, ada hubungan yang erat dengan-Nya.

Tetapi diwaktu yang bersamaan Iblis juga mengharapkan kita supaya kita menjadi patnernya, supaya kita menjadi kawannya, supaya kita menjadi sahabatnya, supaya kita menjadi pengikutnya.

Dengan keberadaan orang percaya dalam hal ini, ada dalam suatu ujian, ada dalam kritis, ada dalam bahaya, maka dengan demikian ada begitu banyak orang yang pada akhirnya memilih untuk mengikut Tuhan, dan melalukan semua kehendak Tuhan.

Tetapi disisi lain ada begitu banyak orang, yang pada akhirnya menjadi pengikut setan, melakukan semua apa yang setan perintahkannya, melakukan semua apa yang setan inginkannya.

Dengan demikian ini menjadi suatu ujian besar bagi umat manusia, yang tidak akan berhenti sampai pada akhir jaman
 
Apa ujian iman yang dialami oleh Abrahan dan Istrinya ?
1. Tuhan menguji kesabaran Abraham dan Istrinya selama 25 tahun untuk memiliki keturunan.

Alkitab mencatat dalam Kej 12:1-4, Kej 21:5 (..Baca..)

Abrahan dan Istrinya harus menantikan selama 25 tahun baru tuhan genapi janji Tuhan bagi keluarga mereka.
Jaga kita harus mengerti bahwa; hari-hari Abraham dan Istrinya selama 25 tahun, pastilah mereka hidup dalam pergumulan, hidup dalam penantian, hidup dalam harapan yang tidak tau kapan Tuhan genapi janji-Nya.
25 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi keluarga Abraham, hidup dalam berbagai pergumulan yang datang “dari dalam mau pun dari luar”.

Perlu kita mengetahui bahwa dalam tradsi Yahudi perempuan yang mandul, itu menjadi buah bibir di lingkungan sekitar dan sekaligus menjadi aib keluarga.
Inilah fakta hidup yang dialami oleh keluarga Abraham, yang hidup dalam penantian, yang dimana tidak tau kapan Tuhan menggenapi janji-Nya bagi mereka.

Apa yang perlu kata maknai dalam hidup kita sebagai orang percaya saat ini, melalui firman Tuhan ini ?
Mungkin kita sedang bergumul menanti jawan doa yang sudah kita doakan, tetapi Tuhan belum menjawab.

Mungkin kita sedang bergumul masalah penyakit, masalah ekonomi, masalah pasangan hidup, sudah bertahun-tahun sudah menikah tetapi belum dakaruniai anak, sudah kita doakan, tetapi Tuhan belum menjawab.
Mungkin kita sedang bergumul masalah antara suami-istri, antara orangtua dengan anak, atau masalah pendidikan, masalah pekerjaan, masalah bisnis, masalah karir, atau apa pun itu yang menjadi persoalan dan pergumulan saudara.

HANYA SATU JAWABN “WAKTU TUHAN YANG TERBAIK”

Seperti pujian yang berjudul: Waktu Tuhan Pasti Yang Terbaik
Bila Kau ijinkan sesuatu terjadi, Ku percaya semua untuk kebaikanku
Bila nanti telah tiba waktu-Mu, Ku percaya kuasa-Mu
Memulihkan hidupku

Reff:
Waktu Tuhan pasti yang terbaik, Walau kadang tak mudah dimengerti
Lewati cobaan, kutetap percaya, Waktu Tuhan pasti yang terbaik


Saya dan saudara sedang diuji kesabaran kita oleh Tuhan, apakah kita mampu bertahan dan bergantung kepada-Nya dalam setuasi dan kondisi apa pun.

Apa ujian iman yang dialami oleh Abrahan dan Istrinya ?
2. Tuhan menguji ketaan Abraham (Ay 2).

Kita harus mengerti bahwa;Ini bukan perihal yang mudah bagi seorang ayah yang begitu mengasih anaknya.
Kita juga harus memahami bahwa; anak yang diperoleh oleh Abraham adalah anak yang digumuli selama 25 tahun lamanya. Eh.. Tuhan tiba-tiba meminta untuk dipersembahkanlah anak itu sebagai korban bakaran. Dan hal Ini bukan perkara yang mudah.

Kita juga perlu memahami dengan benar ayat ke-2 ini makna yang sesungguhnya ialah; bukan masalah mempersembahkan korbah bakaran, tetapi bagaimana ketaan, ketundukan Abraham kepada Allah, ini yang menjadi kuncinya.  

Kita juga harus memahami bahwa; melalui ujian yang besar ini, badai yang besar ini yang diberikan kepada Abraham oleh Tuhan, maka disinilah mengukapkan kemurnian imannya kepada Tuhan, mengukapkan kesejatian imannya kepada Tuhan, mengukapkan ketaan susungguhnya kepada Tuhan, mengukapkan kesalehannya yang begitu dasyat kepada Tuhan.

Dengan demikian, Apa yang perlu kata maknai dalam hidup kita sebagai orang percaya memalui ketaatan Abraham ?
1. Kita harus taat melakukan semua firman Tuhan yang sudah kita dengar:
• Taat memberitakan Injil
• Taat dengan beribadah kepada Tuhan di gereja
• Taat memberika persembahan yang terbaik untuk Tuhan
• Taat untuk tidak hidup dalam dosa.
• Membenci dosa, dll.

KHOTBAH KRISTEN: UJIAN IMAN ABRAHAM APLIKASINYA BAGI ORANG PERCAYA KEJADIA 22:1-14
Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "KHOTBAH KRISTEN: UJIAN IMAN ABRAHAM APLIKASINYA BAGI ORANG PERCAYA KEJADIA 22:1-14"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel