SEJARAH BANGSA ISRAEL KELUAR DARI TANAH MESIR MENUJU TANAH PERJANJIAN TANAH KANAAN

PENDAHULUAN
BAB I

Puji syukur Penulis naikkan kepada Tuhan yang maha kuasa atas pertolongan dan penyertaan-Nya sehingga bisa menyelesaikan tulisan ini. Adapun yang menjadi pembahasan adalah bagaimana Allah sendiri membebaskan umat-Nya dari tanah perbudakan yaitu dari Mesir – ketanah perjanjian, tanah kanaan. Dari pembahasan ini Penulis akan memaparkan  dan membahas bagian ini.

BAB II
ALLAH MEMBAWA ISRAEL KELUAR DARI MESIR

 
1. Tempat pokok ini di dalam kesaksian kitab-kitab Perjanjian lama

Tuhan telah membebaskan Israel dari perbudakan di Mesir dengan mengerjakan tanda-tanda yang berkuasa, dan telah membawanya menyebrangin laut Kalsom/ Teberau dengan cara yang ajaib; itulah pokok puji-pujian dan dasar maupun inti kepercayaan umat Israel sejak masa kelahiranNya. Akulah Tuhan, Allahmu yang telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. Dengan kata-kata yang terkenal itu mulailah pembacaan kesepuluh hukum atau perintah yang telah biasa terdengar didalam kebaktian-kebaktian kita.
 
Jadi, bangsa Israel keluar dari Mesir sebagai peristiwa yang ajaib, sebagai kejadian yang tidak dapat diterangkan. Bukan kekuatan orang Israel bukan pula kelemahan atau kebodohan orang Mesir, bahkan keadaan medan peperangan yang menguntungkan salah satu pihak pun tak dapat dianjurkan sebagai sebab dari kemenangan dan kekalahan dekat laut teberau itu.    
 
2. Allah membebaskan UmatNya
Sambil membawa Israel keluar Mesir, Allah membebaskan mereka dari perbudakan, serata menjadikan mereka umat milik-Nya sendiri. Dengan perbuatan ini, ia bukan hanya memperlakukan mereka sebagai anakNya yang sulung dan sebagai umatNya yang terpilih, melainkan sekaligus juga ia membangkitkan puji-pujian dan kepercayaan mereka sebagai umat pilihan dengan sukarela beribadah kepadaNya.
 
Jadi, pembebasan umat Israel dari Mesir atau keluar dari Mesir adalah peristiwa inti dalam iman Yahudi. Orang Yahudi selalu mengingat masa ketika Allah bertindak membebaskan leluhur-leluhur mereka dari perbudakan di Mesir.

a. Membebaskan, membawa keluar, membawa naik
Allah membawa umatNya keluar dari tanah Mesir. Ia bertindak sedemikian rupa, hingga umat itu sempat keluar pergi meniggalkan tanah itu dengan berjalan di atas kakinya sendiri. Kata keluar inilah yang menjadi dasar untuk mengutarakan maksud Allah di dalam perbuatanNya yang ajaib itu. Allah dikatakan membawa keluar, atau membawa naik, peristiwa keluar dari Mesir juga menyangkut suatu tindakan dari pihak umat Israel. Umat Israel sendiri berjalan keluar (Kel.15:14 ; Yosua.2:10).
 
Jadi, Allah membawa umatNya keluar dari Mesir dengan melakukan tindakanNya sendiri dari perbudakan di Mesir, pembebasan umat itu berlangsung sesuai dengan hukum perbudakan, dimana diantara lain ditetapkan bahwa budak yang dilepaskan sebagai orang merdeka.

b. Merdeka sebagai hamba Tuhan
Menjadi hamba Tuhan berarti menjadi merdeka. Sesungguhnya Allah membebaskan umatNya. Orang-orang Israel telah dibebaskan, sebab merekalah umat Tuhan keturunan Yakub dan keturunan segala bapa leluhur lainnya yang dulu menerima segala janji Allah. Orang-orang Israel telah menjadi umat Tuhan sebab mereka itulah umat yang dibebaskan Allah dari Mesir, tempat perbudakan.
 
Jadi, Allah membebaskan umatNya terbukti bahwa Ia masih memberi mereka kesempatan untuk mereka menerima segala janji Allah. Israel adalah umat pilihan Allah dan Allah tidak mau umatNya dia biarkan begitu saja dalam pembuangan di Mesir dari tempat perbudakan tersebut.

c. Menjadi umat Tuhan

Orang-orang Israel telah menjadi umat Tuhan pada waktu Allah membebaskan mereka dari perbudakan. Berarti tindakan yang berkuasa dari Allah, mereka telah menjadi satu umat yang merdeka, suatu persekutuan yang terdiri pula dari orang-orang yang merdeka. Selama berdiam di Mesir, mereka berkembang suatu bangsa. Akhirnya aniaya diperlakukan untuk membangkitkan keinginan mereka pulang kekanaan tanah perjanjian itu.
 
Jadi, pada waktu Allah membebaskan Israel keluar dari tanah Mesir, itu menunjukkan bahwa Allah punya kuasa, dan ketika Allah sudah membebaskan mereka maka Israel yang diselamatkan itu harus menjadi umat yang bersekutu dan menjadi umat yang merdeka.

3. Allah menyatakan namaNya
Allah telah menampakkan diriNya kepada para leluhur ditanah kanaan dan pada mereka pun Ia memperkenalkan diriNya. Ia memperkenalkan dengan nama-nama dan sebutan-sebuatan ilahi yang sementara. Di Mesir Ia menyatakan namaNya yang tunggal inti wujudNya sendiri. Asal dan makna YHWH tidak diketahui dengan pasti. Nama itu digunakan sebagai nama khas Allah umat Israel yang dikenal melalui tindakan pembebasan dari Mesir.
Jadi, penyataan Allah sendiri kepada para leluhur di tanah Kanaan pada waktu itu dimana tidak satupun yang tahu.
 
Akan ke AllahanNya dan pemanggilan Abraham dan kemudian perjalanan mereka keluar dari Mesir adalah dua penyelamatan yang dilakukan Tuhan dan kedua perbuatan inilah yang meletakkan dasar kehidupan Israel sebagai bangsa.

a. Penyataan nama Allah

Allah sendiri, dengan namaNya Yahweh, membebaskan umatNya. Ia sendiri melakukan karyaNya itu. Sungguh-sungguh Ia sendiri Allah menyatakan namaNya, itu berarti bahwa ia sendiri hadir, bahkan ditengah suasana penindasan dan perbudakan sekalipun. Allah menyatakan namaNya supaya nama itu diketahui, dikenal atau diingat orang. Akan tetapi,bersama-sama denga pengetahuan nama itu, ia memberikan sesuatu yang lebih besar dari pada pengetahuan nama belaka, yakni pengalaman kehadiranNya sendiri.
 
Jadi, keinisiatifan Allah dalam menolong umatNya, Allah dengan sungguh-sungguh dengan menyatakan namaNya bahkan ditengah suasana penindasan dan perbudakan sekalipun Allah menyatakan namaNya supaya namaNya diketahui dikenal dan diingat orang pada waktu itu.

b.Akulah Yahweh
Akulah Yahweh itulah namaKu. Demikianlah peryataan Allah kepada Musa, kepada para tua-tua Israel, kepada segenap umat itu. Arti atau makna nama itu yaitu dibutuhkan untuk mengenal nama Allah menurut cara bagaimana ia harus dikenal. Nama Allah yang semula ditulis YHWH biasanya disebut Tetragram (Yunani ) untuk nama si empat huruf mendapat perlakuan istimewa yaitu nama Allah itu sendiri yang membawa keluar bangsa Israel dari Mesir.
 
Jadi, pernyataan Allah atas namaNya Yahweh mengindikasikan bahwa itulah nama Allah yang paling Sakral.

4. Allah Membebaskan Umat dengan Mengalahkan Mesir

Untuk membebaskan umatNya dari perbudakan, Allah memukul Firaun dengan segala alat negaranya, karena kekerasan hati mereka. Ia membuat mereka menjadi tanda peringatan bagi Israel dan segala bangsa di bumi. Israel memuji Allah atas kemenangan-Nya, yakni Mesir yang menjadi lambing dan penyatuan kuasa kegelapan dan kekacauan yang jahat. Israel memuji Allah karena penghukumanNya yang adil atas kekerasan hati dan kecongkakan manusia. Israel mengaku kekerasan hatiNya dan kecongkakannya sendiri, dan percaya bahwa bagi Mesir pun ada giliran untuk mendapat pengasihan Allah.
 
Sebagaimana seorang gembala menuntun domba-dombanya memasuki kandang, demikianlah Allah menuntun bangsa Israel ke tempat tinggal-Nya, Negeri yang Dijanjikan. Kel 15:14. Filistin. Ironisnya, Tanah Suci yang sering kali kita pakai, Palestina, berasal dari nama musuh besar Israel dan Allah. Kel 15:16. Ngeri dan takut. Hingga empat puluh tahun telah berlalu dan Israel sudah memasuki negeri itu, orang-orang Kanaan takut kepada Tuhan. Yos 5:1; 2:9,10. Kel 15:17.  

a. Allah dipuji karena kemenanganNya
Kekalahan yang menentukan bagi orang Mesir terjadi didekat laut Teberau demikian keaksian yang tertua. Menurut suara-suara yang lebih kemudian, pukulan utama terhadap orang Mesir itu terjadi pada waktu Allah menimpakan tulah-tulahNya kepada mereka ditanah Mesir sendiri(Kel. 1:18).

b. Allah Mengalahkan Mesir

Orang Israel di bebaskan dan dibawa keluar dari Mesir tempat perbudakan itu. Tak heran kalau Israel mengenang orang Mesir sebagai musuhnya, sebagai suatu bangsa penghisap dan penindas yang kejam dan yang suka menginjak-injak keadilan dan keprimanusiaan, terutama pada lapisan-lapisan masyarakat yang lemah. Dari umat itu, nama orang Mesir menjadi sama artinya dengan perbudakan.
Orang Israel di bebaskan dan dibawa keluar dari Mesir tempat perbudakan itu. Tak heran kalau Israel mengenang orang Mesir sebagai musuhnya,
 5. Allah Mengutus Musa, Harun dan Miryam

Pada waktu membawa Israel keluar dari Mesir, Allah memanggil; mengutus dan menguasakan orang, dari tengah-tengah Israel sebagai pemimpin-pemimpin umatNya. Tuhan sendirilah yang membawa umatNya keluar dari tanah Mesir. perbuatan Allah di Mesir telah kita tinjau berturut-turut dari tiga segi peristiwa keluaran itu umat Israel, Tuhan sendiri dan bangsa Israel serta berusaha untuk melihat peranannya masing-masing menurut kesaksian kitab PL.
 
Jadi, Allah membebaskan umatNya dengan inisiatif Allah sendiri, bukti bahwa Allah masih menyayangi umatNya dengan cara membawa dan membebaskan mereka dari tanah perbudakan oleh orang-orang Mesir. Ketika Israel bebas dari tanah perbudakan maka mereka menjadi senang dan bangga oleh karena mereka sudah bebas dari perbudakan itu.

BAB III
KESIMPULAN
Dalam penulisan ini menyimpulkan tentang pembebasan bangsa Israel keluar dari Mesir adalah Allah sendiri membebaskan mereka dari perbudakan orang-orang Mesir Allah menyatakan diriNya kepada Bangsa Israel bahwa Dialah Allah yang sanggup membawa mereka keluar dari tanah Mesir.
 
Jadi, bangsa Israel ketika mereka keluar dari tanah Mesir mereka menjadi hamba Tuhan berarti menjadi merdeka yang artinya mereka bebas dari perbudakan orang Mesir, dan Allah menjadikan mereka umat milik-Nya sendiri. Dan juga Ia bukan hanya memperlakukan mereka sebagai anak-Nya yang sulung tetapi sebagai umatNya yang terpilih melainkan sekaligus juga ia membangkitkan puji-pujian dan kepercayaan sebagai umat yang dengan sukarela beribadah kepadaNya.
Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "SEJARAH BANGSA ISRAEL KELUAR DARI TANAH MESIR MENUJU TANAH PERJANJIAN TANAH KANAAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel