KEPEMIMPINAN GIDEON PADA MASA PARA HAKIM HAKIM

BAB I
PENDAHULUAN
Defenisi Kepemimpinan
Dalam bagian ini saya akan membahas seorang pemimpin yang dipakai Tuhan secara luar biasa ialah Gideon yang sangat taat dan melalukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan, tidak heran jikalau kita melihat dia sangat berhasil dengan kepercayaan yang Tuhan telah berikan kepadanya yaitu menjadi pemimpin atau pahlawan bagi bangsa Israel.
 
Gibbs menjelaskan dalam bukunya “ seorang pemimpin Kristen adalah seorang yang mendapat kapasitas dan tanggung jawab dari Allah untuk memberi pengaruh kepada kelompok umat Allah tertentu untuk menjalankan kehendak Allah bagi kelompok tersebut.”
 
Demikian juga James juga menjelaskan bahwa kepemimpinan bukanlah milik pribadi dari beberapa orang yang memiliki charisma. Kepemimpinan adalah proses yang digunakan oleh orang-orang biasa ketika mereka memberikan apa yang terbaik dari diri mereka dan dari orang lain. Kepemimpinan adalah kapasitas anda untuk menuntun orang lain ketempat yang belum pernah mereka (dan anda) datangin. 
 
BAB II
ISI
A. Latar Belakan
Jabatan hakim dalam periode sejarah umat Israel ini tidak mudah untuk didefinisikan. Para hakim ini tidaklah dipilih, mereka juga tidak mewarisi jabatan mereka. Mereka tidak diangkat secara resmi, juga tidak diurapi. Mereka disebut pemimpin-pemimpin kharismatik, karena secara spontan mereka mengambil peran kepemimpinan manakala kebutuhan muncul dengan demikian dapat ditegaskan bahwa Allah yang mengangkat mereka untuk membebaskan Israel.
 
Kedatipun istilah yang serupa dengan istilah yang diterjemahkan “hakim” digunakan untuk menggambarkan para pemimpin suku dalam naskah-naskah Mari dan dalam para pejabat yang memberlakukan undang-undang dalam sastra Fenisia dan Punika, cara terbaik untuk menentukan fungsi hakim di Israel adalah dengan membuat suatu gambaran dari Kitab Hakim-hakim. Tugas-tugas yang paling menonjol yang dilakukan para hakim berifat militer. Dalam pengertian ini hakim tersebut menegakkan keadilan bagi umat Israel yang ditindas oleh bangsa-bangsa lain.

Tugas seorang hakim adalah menjadi pelepas sebenarnya, ia menjadi alat atau sarana Tuhan untuk menyediakan kelepasan. Dalam II Raja-Raja 13:5 istilah yang sama “penolong (pelepas)” digunakan dan barangkali mengacu pada seorang Raja asing. Jadi, dapat disimpulkan bahwa orang yang bersangkutan bisa saja tidak menyadari bahwa dia berfungsi sebagai pelepas atau penolong dan mungkin tidak berniat untuk menjadi pelepas.
Dalam bagian ini saya akan membahas seorang pemimpin yang dipakai Tuhan secara luar biasa ialah Gideon yang sangat taat dan melalukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan, tidak heran jikalau kita melihat dia sangat berhasil dengan kepercayaan yang Tuhan telah berikan kepadanya yaitu menjadi pemimpin atau pahlawan bagi bangsa Israel
B. Kronolog
i
Dalam buku Lasor menjelaskan bahwa Kitab hakim-hakim sering memberi keteragan tentanng lamanya suatu kurung waktu. Misalnya, setelah terbebas dari kuasa Kusyan-Risyataim Raja Mosopotamia (3:10),  maka negri itu “aman” selama 40 tahun (ay 11). Kemudian Israel berdosa lagi dan diserahkan ketangan Eglon, Raja Moab, selama 18 tahun (ay 14). Israel berseru kepada Tuhan yang membebaskan mereka dengan mengirimkan Ehud, lalu negri itu aman selama 80 tahun (ay 30). Bila seluruhnya dijumlahkan, keterangan waktu dan Kitab Hakim-hakim akan berjumlah 410 tahun. Bila angka ini ditambahkan dengan jumlah tahun yang dipakai orang Israel untuk menyerbu negri itu dan selang waktu antara akhir pemerintahan Hakim Simson dan permulaan Rumah Allah yang didirikan Salomo, maka akan terdapat angka yang tampaknya mendekati keterangan waktu yang didapat berdasarkan I Raja-Raja 6:1 kira-kira 1440 sM orang Israel keluar dari Mesir dan kira-kira tahun 1400

C. Gideon
Gideon dipanggil oleh malaikat Tuhan supaya berperang melawan orang Median. Dengan 30 orang ia mengalahkan tentara Median.

1) Orang Median (Hak. 6:1-10)
Tujuh tahun berturut-turut orang-orang Median datang merampas hasil lading orang Israel sampai ke Gaza seperti belalang banyaknya orang Israel berdiam di pegunungan, dalam tempat-tempat perlindungan, yakni gua-gua dan kubu-kubu.
 
2) Malaikat Tuhan
Malaikat Tuhan datang kepada Gideon di Ofra Gideon berasal dari suku Manasye Ia sedang mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah perkasa” ah tuanku, jika “TUHAN menyertai kami, mengapa semua ini menimpa kami?” pergilah dengan kekuatan mu ini” Ah tuanku, dengan apakah akan kulepaskan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil diantara suku Manasye” “Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Median itu sampai habis.” Gideon meminta suatu – Makanan - Api 
 
D. Panggilan Gideon
Panggilan Gideon untuk berperang melawan orang Median. Gideon diperintahkan Tuhan untuk merobohkan mezbah Baal dan menebang tiang asyera. Orang- orang setempat yang marah mendatangin Gideon, tetapi Yoas, ayah Gideon meredahkan amarah mereka. Tetapi kemudian, orang-orang Median datang lagi dibawa pimpinan Raja-raja Oreb, Seeb, Zeba, dan Samuna.

Barnabas juga menjelaskan dalam bukunya bahwa Gideon menghimpun 32.000 orang, untuk berperang melawan Median. Tetapi menurut Allah Jumlah itu terlalu banyak. Akhirnya hanya 300 orang yang boleh ikut berperang. Pada waktu orang Israel berteriak dengan mengatakan, “kerena Tuhan dan kerena Gideon,” Orang Median berlarian dan dikejar oleh bangsa Israel. Tempat-tempat penyebrangan di sungai Yordan dijaga oleh orang Efraim. Oreb dan Seeb terbunuh disana. Gideon berhasil mengalahkan orang Median. Zeba dan Samuna ditangkap, kemudian dibunuh. Sesudah kemenangan itu, Gideon didaulat oleh bangsa Israel untuk menjadi Raja atas mereka. Tetapi Gideon mengatakan bahwa Tuhan adalah Raja Israel satu-satunya.

E. Gideon Sebagai Pahlawan
Pahlawan Gideon terhadap orang Median hanya didukung sekutunya sendiri Manasye (6:15), suku Asyer, Zebulon dan Naftalia (6:35; 7:23), dan kemudian oleh suku Efraim (7:24). Jadi untuk mengetahui kurung waktu tersebut kita tidak bisa hanya menambahkan angka-angka itu. Memang benar, harus memilih penanggalan awal atau akhir untuk peristiwa Keluaran dan Penaklukan.

Persolan utama dalam Kitab hakim-hakim, yaitu mereka cenderung meninggalkan Tuhan dan lari kepada allah-allah orang Kanaan. Kenapa ia bisa memikat orang Israel. Negeri Kanaan sangat menarik bagi orang Israel, seperti terbukti dari laporan yang dibawa para pengintai tentang negeri itu dan kekayaannya. (Bil 13).

Ibr 11:32 menempatkan Gideon di antara pahlawan iman. Ia lebih mempercayai Allah ketimbang pasukan tentara yang besar. Ia meraih kemenangan besar dengan hanya sepasukan kecil tentara, membuktikan bahwa Allah yg memprakarsai semuanya. ‘Hari kekalahan Midian’, agaknya menjadi pepatah yg mengungkapkan pembebasan oleh Tuhan tanpa pertolongan manusia (TB Yes 9:5). Kerendahan hati Gideon juga khas, dan penolakannya untuk diangkat menjadi Raja membuktikan kenyataan bahwa yang tepat dan serasi bagi Israel adalah teokrasi (TB Hak 8:23).

Meskipun demikian, jalan hidupnya di bawah tangan Tuhan penuh dengan perendahan diri yang berkelanjutan. Prajuritnya dikurangi dengan cara dieliminasi dan disaring hingga kebatas minimum. Allah dengan keras memberikan peringatan, "jangan-jangan". "Jangan-jangan Gideon akan merasa ....", "jangan-jangan Israel berkata: tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku." Gideon tidak menentang atau berdebat dengan Allah. Para pemimpin dunia ini ingin diberi kebebasan dan memiliki banyak pilihan. Namun, Gideon percaya bahwa Allah itu sendiri sudah cukup baginya. Ia memercayai hikmat dan penilaian Allah bahwa sepasukan kecil yang berkeyakinan kuat adalah lebih baik dibanding pasukan berukuran besar namun yang hatinya terbagi-bagi.

BAB III
KESIMPULAN

Dalam penulisan ini ada beberapa tokah yang tercatat dalam Kitab Gideon yang mampu mengalahkan orang Median. Ia juga menolak untuk menjadi Raja atas Israel, karena Tuhanlah Raja Israel satu-satunya. Dan ada pula hakim Yafta yang terkenal dengan nazarnya yang mengorbankan kegadisan putrid kesayangannya.
Ada pula hakim Simson yang terkenal dengan kekuatannya yang luar biasa. Dan yang menonjol ialah hakim Debora yang tampil dengan gagah dalam mengalahkan musuhnya. Seorang perempuan yang bangkit dari sistem masyarakat patriakhat. Dengan bantuan seorang perempuan Keni benrnama Yael, Sisera, panglima perang Yabin dibunuh.
Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "KEPEMIMPINAN GIDEON PADA MASA PARA HAKIM HAKIM"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel