MEMAHAMI KEADAAN PADA AKHIR ZAMAN SOEL DAN HADES

· Eskatologi dalam filsafat dan agama
Pada bagian ini ada begitu banyak menimbulkan pertanyaan mengenai akhir zaman yang terungkap, bukan saja hanya dari golongan Kristen tetapi menyangkut semuanya. Seperti yang mengatakan bahwa Budha mempunyai konseb nirwana, Islam mempunya konsep tentang firdaus yang bernuansa perasaan, dan juga orang Indian membayangkan tanah perburuan yang menyenangkan.
 
Doktrin mengenai akhir zaman semua ada dalam agama, tetapi dalam agama-agama itu semua masih kabur dan tidak pasti. Hanya Kristenlah yang mempunyai doktrin yang jelas mengenai akhir zaman.
 
Dalam bagian ini juga gereja tidak terlalu membahas, mendalami tentang masa yang akan datang, pada saat yang sama harus juga dikatakan bahwa tidak pernah ada dalam sejarah gereja, satu masa dimana eskatologi menjadi pusat pemikiran Kristen. Dalam Kristen kematian jasmani bukanlah kematian kekal, jiwa orang yang telah meninggal masih tetap hidup, Kristus pasti akan datang kembali, aka ada kebangkitan orang mati sebagai umat Allah, lalu akan ada penghakiman akhir, dimana penghukuman kekal akan dinyatakan atas orang jahat tetapi orang benar akan mendapat anugerah kemuliaan kekal di surga.
 
Eskatologi adalah satu bidang dalam teologi dimana semua bidang yang lain harus menuju, untuk mencapai kesimpulan akhir. Dan juga eskatologi adalah universalitas dari rencana penyelamatan Allah, hubungan pribadi dengan Allah yang adalah pribadi.
 
Dalam eskatologi persekutuan antara Allah dan manusia dikatakan sudah lengkap dan dengan demikian pengertian mengenai agama kita yaitu Kristen dikemukakan dalam kemurniaannya. Kerajaan Allah sudah hadir, secara prinsip hidup yang kekal sudah dinyatakan, Roh adalah meterai bagi pewaris kerajaan surga, orang percaya sudah menempati kedudukan bersama dengan Kristus di surga. Alkitab mengatakan akhir itu akan tiba sebagai suatu krisis yang sangat luar biasa, fakta dan peristiwa yang berkitan dengan krisis itu membentuk isi dari eskatologi.

· Eskatologi Individual
Kematian jasmani ini juga disebut sebagai terpisahnya tubuh dan jiwa. Kematian jasmani adalah berhentinya hidup secara jasmani melalui terpisahnya tubuh dan jiwa. Hidup dan mati tidaklah saling berlawanan satu dengan yang lain sebagai eksistensi dan non-eksistensi, tetapi keduanya hanya berlawanan dalam perbedaan secara eksistensi.
 
Pada saat ini kematian hanya dapat menyelesaikan pekerjaannya secara penuh pada kehidupan mereka yang menolak pertolongan yang ditawarkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Tetapi mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dibebaskan dari kuasa kematian dan mengalami pembaharuan hubungan dengan Allah dan diberkati dengan hidup yang kekal.
 
Tuhan Yesus Kristus telah menjadi kutuk bagi semua umat manusia yang percaya kepada-Nya dan dengan demikian menyingkirkan hukuman dosa. Kematian bukanlah akhir bagi orang percaya, tetapi permulaan dari kehidupan yang sempurna. Mereka memasuki kematian dengan dengan jaminan bahwa sangat maut telah dipatahkan. Bagi mereka terbuka gerbang surga dan pada akhirnya tubuh mereka akan dirampas keluar dari kuasa kematian untuk kemudian selama-lamanya bersama Tuhan Yesus.

· Imoralitas Jiwa

Dalam bagian ini keyakinan yang dipegang oleh Gereja Tuhan Yesus Kristus adalah bahwa jiwa terus ada bahkan juga setelah kematian Jasmani. Ketika tubuh hancur, jiwa tidak ikut hancur, tetapi terus memiliki identitasnya sebagai keberadaan individual. Kehancuran tubuh tidak menyebabkan kehancuran jiwa. Bahkan juga ketika tubuh musnah, jiwa tetap ada.
 
Sebagaian beasr manusia hanya memperoleh sebagian dari hal-hal besar yang dianspirasikannya. Ada banyak ide yang tidak terlaksana, nafas dan keinginan yang tidak pernah terpuaskan, serta kerinduan yang tidak tercapai dalam hidup sekarang. Otak manusia adalah penyebab yang menghasilkan fenomena mental, sama seperti hati manusia menghasilkan empedu. Fungsi ini tak dapat lagi bekerja ketika organ itu rusak. Ketika otak  tidak lagi berfungsi maka aliran kehidupan mental berhenti.
 
· Status Antara
Bahwa bagian ini jiwa orang percaya segera sesudah mati akan memasuki kemuliaan sorgawi. Orang beriman setelah kematian jasmani, segera pergi kepada Kristus. Bersama dengan Kristus artinya adalah bersama Dia di surga.
 
Westminster menjelaskan bahwa setelah kematian mereka, jiwa orang durhaka “dilemparkan ke dalam neraka dimana mereka tetap berada dalam kesengsaraan besar dan kegelapan yang paling gelap yang disediakan sampai pada penghakiman terakhir”. Hal yang sama juga dijelaskan oleh Helvetic bahwa dengan cara yang sama, kita percaya bahwa orang yang tidak percaya dibuang kedalam neraka, disana tidak ada jalan kembali bagi orang durhaka.
 
Tentang status antara ini (purgatori) mengatakan bahwa neraka segera menerima jiwa orang durhaka, tetapi hanya jiwa orang benar saja, yaitu meraka yang bebas dari setiap kecemaran dosa, segera diterima masuk surga yang penuh berkat dan menikmati. Mereka yang perlu dimurnikan ditahan didalam purgatory untuk masa yang singkat atau lama, sebanyak derajat dosa yang harus dimurnikan itu, dan mereka disana dimurnikan dari dosa melalui api yang menyucikan. Dan iman Kristen menolak hal ini.

Soel- Hades menjelaskan perjanjian lama dan perjanjian baru menyebutkan bahwa orang saleh dan orang durhaka setelah mereka meninggal dunia, memasuki sebuah bayang-bayang, sebuah negeri yang penuh dengan kulupaan disana mereka memasuki suatu keberadaan yang merupakan refleksi impian dari hidup mereka di dunia. Dunia bawah ini bukankanlah tempat penghukuman atau tempat penghargaan.

Doktrin Roma Katolik mengatakan bahwa purgatory bukan tempat pengujian, tetapi tempat pemurnian dan persiapan jiwa orang percaya yang nantinya akan masuk surga tetapi yang belum sesuai untuk memasuki keadaan penuh berkat itu. Lama waktu dan intensitas penderitaan itu berbeda-beda sesuai dengan derajat penyucian yang masih diperlukan. Dan juga bisa saja waktunya dipersingkat melalui doa-doa dan perbutan baik dari orang beriman di dunia dan terutama melalui korban missa.  

· Eskatologi Umum
Menjelaskan bahwa bagaimana kedatangan Kristus yang kedua kalinya dan ada dua pandangan bahwa yang pertama Parousia atau kedatangan dan hasilnya adalah pengakatan orang kudus. Kedatangan ini sering disebut sebgai pengakatan rahasia dan bersifat mendadak dan sudah dekat. Yaitu dapat terjadi kapan saja, sebab tidak akan ada peristiwa yang dapat dipikirkan lebih dahulu yang akan mendahulunya.

Bahwa pada waktu kedatangan itu Kristus tidak tiba di bumi, tetapi tetap diawan-awan. Mereka yang mati dalam Kristus akan dibangkitkan dan orang kudus yang masih hidup diubahkan dan bersama-sama mereka diangkat untuk bertemu Tuhan di udara. Yaitu ini disebut kedatangan orang kudus.

Kedatangan kedua juga menjelaskan bahwa akan ada masa 7 tahun dimana dunia akan diinjili menurut Matius 24:14. Dan Israel bertobat dan juga kesengsaraan besar terjadi dan anti Kristus atau sipendosa akan terungkap. Setelah semua ini peristiwa ini terjadi Tuhan akan datang bersama dengan orang kudus menurut 1 Tes 3:13 yang mengatakan sebagai hari Tuhan dimana Ia datang kebumi. Dan kedatangan ini tidak mendadak, sebab sudah didahului oleh peristiwa-peristiwa yang dapat diduga sebelumnya. 
     
Dalam Mat 24:32;33 Tuhan Yesus mengajarkan kita agar memperhatikan tanda-tanda “jika kamu melihat semua ini, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat.” Jadi, kita tidak perlu menafsirkan panggilan untuk memperhatikan sebagai panggilan untuk melihat surga sebagai tanda langsung dari kedatangan Tuhan. Dan juga kita harus melihat tanda itu sebagai peringatan untuk bangkit, sadar, bersiap diri, dan aktif dalam pekerjaan Tuhan karena apabila tidak kita akan tidak siap dalam melihat keterkejutan.

Injil harus diberitakan kepada mereka sebagai sebuah kesaksian, sehingga dapat dikatakan bahwa sebuah kesempatan telah diberikan pada mereka untuk memilih Kristus dan kerajaan-Nya atau tidak. Bukan berarti bahwa segala bangsa secara keseluruhan akan menerima injil. Tetapi hanya ada kesempatan bagi seluruh bangsa untuk mendengar injil dan injil akan menjadi alat untuk membawa kepenuhan bagi orang kafir.

Tuhan Yesus jelas mengatakan bahwa kesengsaraan besar merupakan salah satu tanda kedatangan-Nya dan tanda akhir zaman, Mat 24:3. Mereka akan dikumpul dari seluruh ujung bumi pada saat kedatangan Anak Manusia itu, dan mereka disuruh memandang ke atas pada peristiwa ini tiba, sebab pembebasan mereka sudah dekat. Dan kita jumpai orang-orang kudus itu berdoa bagi saudara mereka yang masih mengalami kesengsaraan itu.

Hari Kristus tidak dapat datang sebelum “datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka” sebagai lawan yang meninggikan diri atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Dalam 1 Tes 2:3-4.
 
Anti Kristus dijelakan bahwa yang pertama pada umumnya dianggab sebagai kekuatan pemerintahan, politik, atau kuasa dunia. Dan yang kedua adalah pada umumnya dianggab sebagai agama sesat, nubuatan palsu, dan ilmu pengetahuan palsu inilah yang akan terjadi atau yang akan dikerjakan oleh anti Kristus atau yang melawan Kristus
Kebangkitan orang yang mati dalam Kristus akan menjadi salah satu bagiannya dan Tuhan Yesus menjamin kita bahwa Ia akan membangkitkan mereka pada akhir zaman.

Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya adalah akan berupa kedatangan secara jasmani dan dapat kita lihat dari Kis 1:11, 3:20 Wah 1:7, Ibrani 9:28 Tuhan Yesus akan datang dalam tubuh. Dan memang kita dapat mengatakan bahwa kalau kedatangan Tuhan secara fisik, maka pastilah kita dapat melihat dengan mata. Alkitab menunjukan bahwa kedatangan Tuhan Yesus itu akan sangat tiba-tiba, tidak dapat diduga dan akan mengejutkan banyak orang.

· Pandangan-pandangan Millenial
Menjelang  akhir dari periode ini, penderitaan dan aniaya terhadap orang saleh akan meningkat sampai akhirnya inkarnasi dari segala kejahatan akan muncul dalam pribadi anti Kristus. Setelah ia menyelesaikan pekerjaan penghancuran dan telah mendudukan dirinya dibait Allah, maka Kristus akan datang dalam kemuliaan surgawi dan menang atas segala musuh-Nya. Dan juga peristiwa ini akan disertai dengan kebangkitan orang kudus dan peneguhan kerajaan Allah di bumi.

Dan juga menjelaskan bahwa pada akhir masa seribu tahun itu akan terjadi penghakiman terakhir dan ciptaan yang baru akan muncul, dimana orang tebusan akan hidup selamanya dalam hadirat Allah. Eskatologi abad mula-mula.
Gereja mempunyai tugas mulia memberitakan Injil, tetapi bukan Injil kerajaan, melainkan Injil anugerah Allah yang cuma-cuma, kepada segala bangsa di dunia, untuk mengumpulkan orang pilihan.

Dalam hal ini menjelaskan juga bahwa kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Perjanjian baru membawa klimaks bagi wahyu Allah tentang kebangkitan. Walaupun orang saduki menyangkal Tuhan Yesus dengan tegas menunjukkan bahwa kebangkitan sudah dimengerti sejak perjanjian lama. Menurut Mat 22:23-33 dan bandingannya Kel 3:6
Kebangkitan adalah karya Allah tritunggal. Bahwa Allah membangkitkan orang mati, tanpa menyebutkan pribadi tertentu secara khusus. Tetapi secara lebih khusus, karya kebangkitan disebut merupakan karya Allah Putra Yoh 5:21. Kristus yang adalah buah sulung kebangkitan secara jelas menunjukan kesamaan tubuh-Nya sebelum dan sesudah kebangkitan para murid.

Kebangkitan disebut sebagai hasil dari persatuan dengan Kristus. tentu saja hanya orang percaya yang memiliki hubungan hidup seperti  itu dengan Dia. Kebangkitan orang mati terjadi bersamaan dengan parousia, dengan pengungkapan hari Tuhan, dan dengan akhir zaman, serta akan segera mendahului penghakiman terakhir.

· Penghakiman Terahkir

Menjelaskan bahwa dalam penghakiman terahkir “Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati dan juga bahwa penghakiman ini akan disertai dengan kehancuran dunia” dan nati adanya satu hakim yang besar akan meluruskan semua yang salah pada masa yang mendatang.

Sejarah dunia adalah penghakiman atas dunia, ketika Tuhan berelasi dengan manusia tidak ada penundaan untuk sementara waktu, tidak ada dukungan dari atribut keberadaan-Nya. Jadi, penghakiman ini adalah tidak lebih merupakan sesuatu dimasa datang dari pada sesuatu dimasa sekarang. Sejauh Tuhan sebagai perancang-Nya, maka penghakiman itu sama konsisten dengan tindakan-Nya dalam hudup manusia.
Jelas bahwa kemuliaan untuk menghakimi yang hidup dan yang mati diberikan kepada Kristus sebagai pengantara, sebab Ia telah melaksanakan karya penebusan dan juga sebagai bagian dari kemuliaan-Nya. Dalam keadaan-Nya sebagai hakim juga Kristus menyelamatkan umat-Nya, Ia telah menyelesaikan karya penebusan, membenarkan umat-Nya secara terbuka, dan menyingkirkan semua akibat dosa.

Setan dan semua pengikutnya akan menjumpai hukuman akhir mereka pada hari penghakiman, dan setiap manusia atau individu harus berdiri di depan pengadilan, orang benar akan tampil di depan pengadilan dihadapan takhta Kristus.

Pemahakiman itu akan terjadi pada akhir dunia ini sebab penghakiman itu akan diberikan kepada seluruh hidup manusia. Dan juga penghakiman Allah akan memberikan kepada semua manusia bagian mereka masing-masing menurut standar penghakiman.
MEMAHAMI KEADAAN PADA AKHIR ZAMAN SOEL DAN HADES
Baca Juga : JALAN ORANG BENAR DAN JALAN ORANG FASIK MAZMUR 1:1-6
Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "MEMAHAMI KEADAAN PADA AKHIR ZAMAN SOEL DAN HADES"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel