HIDUP ADALAH SEBUAH PERLOMBAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN HIDUP DI DALAM TUHAN YESUS

Life is a Race (Hidup adalah sebuah perlombaan)
Filipi 3:13-14

Ev. Sisca Elvinif Pebriani S.Th

13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Bpk/ibu, sdr/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, hidup ini adalah sebuah arena perlombaan, dan kita adalah peserta di dalamnya. Sadara tau tidak sadar, suka atau tidak suka kita sedang berada dalam arena perlombaan. Startnya adalah ketika kita menghirup nafas kehidupan pertama kita di dunia ini dan finishnya adalah ketika kita menghembuskan nafas terakhir kita untuk meninggalkan dunia ini.

Pertanyaan pentingnya adalah apakah ketika kita mencapai garis finish dari kehidupan kita, kita meninggalkan dunia ini sebagai juara /pemenang sejati dalam sebuah perlombaan atau sebaliknya justru ketika kita mencapai garis finish kita justru meninggalkan dunia ini sebagai pecundang sejati yang hidup penuh dengan kekalahan dan tidak pernah menikmati yang namanya kemenangan hidup yaitu memperoleh mahkota kehidupan yang disediakan Allah bagikita.

Kalkun: Dalam sebuah perlombaan pasti ada tujuan yang harus dicapai, dan tujuan dari perlombaan ini adalah untuk memperoleh hadiah yaitu mahkota kehidupan yang telah disediakan Allah bagi kita.

Kaltan: Bagaimana kita dapat mendapatkan kemenangan dan mencapai hadiah yang telah Allah sediakan bagi kita yaitu mahkota kehidupan itu?

Kalper: Melalui kebenaran firman Tuhan pada pagi hari ini, sayamenemukansetidaknyaada 3 hal yang harus kita lakukan supaya kita menang dariperlombaan untuk mencapai hadiah sorgawi, yaitu:

1. Melupakan apa yang ada di belakangku (Ay. 13 a)
Bpk/Ibu Sdr/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, dalam ayat yang ke 13b ini Rasul Paulus dengan tegas mengatakan“aku telah melupakan apa yang  telah di belakangku”Apakah kata"aku telah melupakan" ini berarti Paulus sama sekali tidak lagi punya ingatan akan apa yang terjadi di masa lalunya? Kalau ia "melupakan" dalam arti seluruh ingatan akan kehidupannya di masa-masa sebelumnya/masa lalunya seakan terhapus, maka itu hanya bisa terjadi jika Paulus menderita penyakit amnesia. Tapi pada kenyataannya Rasul Paulus tidak menderita penyakit itu.

Satu saja cukup membuktikan hal ini yakni bagaimana Paulus dapat dengan terperinci menjelaskan siapa dia sebelum dia bertemu dengan Yesus Kristus  dan bagaimana pertemuannya dengan Yesus Kristus yang bangkit itu terjadi (mis. Kis 22:1-22). Kata "Melupakan" (Inggris : forgetting; Yunani : epilanthanomenos (ἐπιλανθανόμενος) di sini adalah Paulus menjadikan lupa atau dengan sengaja tidak mengingat-ingat lagi apa yang telah terjadi di dalam hidupnya di masa-masa sebelumnya/ masa lalunya dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya.
Bp/IbuSdr/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, melalui kebenaran firman Tuhan ini Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa untuk kita mendapatkan hadiah sorgawi yaitu mahkota kehidupan yang Allah sediakan bagi kita maka kita Jangan sekali-kali menoleh ke belakang supaya kita tetap bisa berkonsentrasi.  Kehidupan lama kita harus kita tinggalkan, kita harus melupakan kekurangan kita, kesalahan kita, dosa-dosa yang sudah mengalahkan kita karena hal itu dapat menghalangi langkah kita untuk menang dalam perlombaan iman.

Kita harus mengenakan manusia yang baru karena di dalam Kristus kita adalah ciptaan baru.  Mari kita letakkan semua beban dan dosa itu di bawah kaki Yesus dan memiliki komitmen dengan Tuhan. Sehingga kita menjadi pemenang dalam perlombaan iman kita dan pada akhirnya kita akan memperoleh hadiah yang disediakan Allah bagi kita yaitu mahkota kehidupan.

Hal yang kedua yang harus kita lakukan supaya kita menang dari perlombaan untuk mencapai hadiah sorgawi, yaitu: 

2. Mengarahkan diri kedepan/focus kepada Tuhan Yesus (Ay. 13 b)
Bp/ibu sdr/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, mengarahkan diri kedepan/ mengarahkan diri kepa daapa yang ada dihadapan kita berarti mengarahkan mata kepada Kristus, ibarat pesawat, kalau pesawat terbang akan terbang maka semakin lama pesawat itu terbang maka akan semakin tinggi ke atas dan bukan semakin ke bawah, pilot yang mengendarai/ membawa pesawat itu akan focus kedepan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai yaitu kota yang akan dituju, begitu juga dengan kita ketika kita mengetahui apa tujuan hidup kita/ apa yang hendak kita capai maka kita terus maju dan terbang semakin tinggi bersama Tuhan dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan membawa iman kita menuju kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan, tekun memikul salib, berusaha keras untuk mencapai apa yang ada di depan kita/ hal-hal yang ada di depan untuk menang dalam perlombaan iman yaitu mendapatkan hadiah sorgawi yang disediakan Allah bagikita.

Bp/ibu, sdr/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Rasul Paulus memakai istilah dengan“mengarahkan pandangan”yang artinya memusatkan perhatian kita kepada tujuan kita, sehingga ketika kita tahu jelas apa yang ada dihadapan kita yaitu mahkota kehidupan, maka matarohani kita akan termotivasi karena ada perkara yang indah di depan sana. Dan dengan mengetahui arah tujuan sebuah perjalanan pasti akan semakin mudah kita capai.

Hal yang ketiga yang harus kita lakukan supaya kita menang dari perlombaan untuk mencapai hadiah sorgawi, yaitu: 

3. Melangkah kedepan/ berlari kepada Tujuan (Ay. 14)
Dalam ayat 14, Rasul Paulus berkata: berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Yesus Kristus.
Dalam bahasa Yunani (aslinya), kata berlari mempunyaiarti mengejar atau berlari sekencang-kencangnya.Itu berarti kata ‘berlari-lari’ kepada tujuan ini bukan hanya sekedar‘ berjalan santai atau bermalas-malasan, bukan hanya jalan di tempat, dan berlambat-lambat’ tetapi ada harga yang harus kita bayar untuk mewujudkan mimpi itu, yaitu berani meninggalkan semua dosa dan terus berlomba dengan tekun.

Bpk/ibu, sdr/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, disini Rasul Paulus menggunakan istilah Atlit, hal ini diumpamakan seperti seorang Atlit pelari dalam sebuah pertandingan olahraga dunia/ dalam sebuah olimpiade. Disini ada 2 hal yang perludiperhatikan dari seorang altit yaitu:

Pertama, bagi seorang atlet, tujuannya mengikuti suatu lomba adalah untuk memperoleh medali emas. Seluruh hidupnya, setiap rencananya, jadwalnya setiap hari dan setiap perincian hidupnya dikerahkan untuk mencapai tujuan itu. Mengapa harus bangun pagi setiap pagi? Alasanya Sangat sederhana, karena dia harus berlatih karena kalau sudah siang, akan kesulitan untuk melakukan latihan. Mengapa harus menjaga dietnya, tidak boleh memakan makanan yang berlemak, tidak boleh memakan makanan yang manis dan segala macam makanan siap saji ? Karena dia harus merawat tubuhnya agar tetap sehat dan ramping agar dia bisa lari dengan cepat. Mengapa mereka menghabiskan waktu menonton program olahraga dan bukannya program lain? Karena mereka mau mencari tahu lebih banyak informasi dan mendengar lebih banyak pengalaman dari olahragawan yang lain sebagai referensi.

Kedua, hanya ada satu hal di dalam hati seorang atlet, yaitu mengerahkan seluruh kekuatan untuk menyelesaikan perlombaan, agar berhasil memperoleh hadiah yang disediakan oleh panitia lomba yaitu medali emas. Dengan kata lain, seluruh kepribadiannya hanya berfokus pada satu hal yaitu memperoleh hadiah, tidak ada keinginan lain, inilah sikap hati seorang atlet. Mereka berani membayar harga, untuk mewujudkan mimpi mereka yaitu mendapatkan hadiah yaitu medali emas.

Bpk/ibu sdr/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, kita adalah altit Rohani dan saat ini kita sedang berada dalam arena perlombaan iman kita, tujuan kita dalam mengikuti perlombaan iman adalah untuk memperoleh hadiah sorgawi yang disediakan Allah bagi kita yaitu mahkota kehidupan, seluruh hidup kita, setiap rencana kita, kita kerahkan untuk mencapai tujuan kita yaitu mahkota kehidupan itu dan hanya ada satu hal yang ada di dalam hati kita yaitu mengerahkan seluruh kekuatan kita untuk menyelesaikan perlombaan agar kita memperoleh hadiah surgawi yaitu mahkota kehidupan kita.

Kesimpulan
Bp/Ibu sdr/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Hidup orang percaya adalah hidup dalam perlombaan yang Penuh Perjuangan. Orang percaya bukanlah pelancong yang santai-santai hidup dalam dunia ini dan acuh tak acuh dalam sepanjang hidupnya, dan hanya memikirkan urusan dirinya sendiri. Tapi tujuan akhir hidup iman kita adalah di dalam kekekalan bersama Bapa di Surga, dan selama di dunia ini kita masuk dalam perlombaan hidup yang diwajibkan oleh Tuhan. Lalu yang menjadi pertanyaannya adalah perlombaan apa yang diwajibkan Kristus bagi kita? Yang pertama yaitu tetap mempertahankan kehidupan kerohanian kita, bagaimana kita mempertahankan keintiman kita kepada Tuhan melalui doa, merenungkan firman Tuhan. Yang kedua yaitu mempertahankan dan memperjuangkan status kita sebagai orang/ sebagai hamba-hamba Tuhan melalui tingkah laku kita, gaya hidup, karakter, perkataan dan lain sebagainya.

Dan dalam perlombaan hidup itu Tuhan Yesus selalu hadir mendampingi diri kita. Perlombaan hidup kita yang berat selalu disertai oleh Tuhan Yesus hingga akhirnya kita memenangkan perlombaan iman kita dan memperoleh hadiah yang disediakan Allah bagi kita yaitu Mahkota kehidupan. Amin.

Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to " HIDUP ADALAH SEBUAH PERLOMBAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN HIDUP DI DALAM TUHAN YESUS"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel