Kesetian Kepada Tuhan Yesus

KHOTBAH KESETIAN
1 Timotius 1:12-17

 Ev. Siska Elvinif Pebriani S.Th

Shalom, selamat pagi Bpk/Ibu sdr/I yg dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Apa kbr?
Dasyat luar biasa…

Kalo minggu lalu kita sudah mendengarkan kotbah tentang ketaatan, dan minggu ini kita akan sama-sama membahas tentang kesetiaan. Langsung saja kita membuka alkitab kita yang terambil dari 1 Timotius 1:12-17.

Bpk/ibu, sdr/I Berbicara tentang kesetiaan Kita pasti sudah pernah mendengar kata ini dan mungkin sering,, sebelum saya menyampaikan kebenaran firman Tuhan ini, terlebih dahulu saya ingin bertanya bagi kita semua, apa itu kesetiaan?
Setia/setia/  1. berpegang teguh (padajanji, pendirian, dansebagainya); patuh; taat: bagaimanapun berat tugas yang harus dijalankannya, ia tetap melaksanakannya; ia tetap -- memenuhi janjinya; 2. tetap dan teguh hati (dalam persahabatan dan sebagainya): telahs ekian lama suaminya merantau, ia tetap menunggu; 3. berpegang teguh (dalam pendirian, janji, dan sebagainya): walau hujan turun dengan lebatnya, ia tetap memenuhi janji pergi kerumah kawannya; Menurut KBBI kesetiaan adalah  berpegang teguh (pdjanji, pendirian, dsb); patuh; taat: bagaimanapun berat tugas yang harus dijalankannya.

Kesetiaan adalah berpegang teguh kepada janji atau pendirian, taat bagaimanapun berat tugas yang harus dijalankan namun tetap melaksanakan, memenuhi janji yang telah di ucapkan, berpegang teguh pada janji dan pendiriannya yang kokoh.
Membahas soal kesetiaan, kesetiaan adalah suatu hal yang bisa dikatakan gampang-gampang susah, kenapa? Karena banyak orang mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang setia tetapi pada kenyataannya susah untuk dilakukan, misalnya: orang yang sedang menjalin hubungan berpacaran (menduakan pacar), dalam pernikahan (bnyk psngn yg bercerai), tidak menutup kemungkinan dalam pernikahan kristen, setia pada Yesus tapi pada kenyataannya banyak anak2 Tuhan yang karena pasangan meninggalkan Tuhan, yang karena jabatan meninggalkan Tuhan, yang karena karier meninggalkan Tuhan, bahkan banyak hamba-hamba Tuhan yang lari dari panggilannya.

Kalkun :kesetiaan bukan ditentukan oleh pangkat, jabatan, latar belakang, usia, jenis kelamin dan lain sebagainya. Kesetiaan ada kolerasinya (ada kaitannya) dengan tanggung jawab kita kepada siapa kita harus setia. Kesetiaan kita kepada Tuhan dibuktikan oleh jalan hidup kita dihadapan Tuhan.
Kaltan ; bagaimana cara kita membuktikan kesetiaan hidup kita kepada Tuhan?
Kalper: melalui kebenaran firman Tuhan pada pagi hari ini saya menemukan setidaknya ada 3 cara kita membuktikan kesetiaan hidup kita kepada Tuhan, yaitu:

1. Menyadari siapa diri kita yang dahulu (ay.13)
Bpk/ibu, sdr/I disini Rasul Paulus menyadari bahwa sebelum ia bertemu dengan Yesus di tengah jalan menuju ke damsyikdan bertobat untuk lahir barudia dahulu adalah seorang penghujat kata menghujat berarti mengucapkan hal-hal yang jahat/buruk tentang Allah, seorang penganiaya berarti memperlakukan orang lain dengan sangat buruk, dan seorang yang ganas berarti seorang yang kasar sehingga memperlakukan orang lain dengan cara yang kejam dan keras. Banyak orang Kristen yang mati terbunuh di tangan Paulus. Tapi, Yesus datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan orang berdosa termasuk Paulus. Kasih Kristus yang luar biasa itu membawa kembali Paulus dari keadaan berdosa untuk menjadi orang benar.

Kemudian Tuhan memakai Paulus dengan luar biasa. Ia menerima kasih karunia Kristus berlimpah-limpah di dalam kehidupannya dan ia  mengalami lawatan Tuhan yang membuat dia sadar dan mengakui bahwa dirinya adalah orang yang paling berdosa diantara orang-orang yang berdosa. Di dalam ayatnya yang ke 15 (Baca) disini Rasul Paulus menyadari betul siapa dirinya, kesadaran yang penuh akan siapa dirinya inilah yang membawa Rasul Paulus pada pintu gerbang anugerah Allah di mana Allah memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepadanya untuk menjadi saksiNYa dalam pemberitaan injil Kristus.

Bpk/ibu, sdr/i yang dikasihiolehTuhanYesusKristus, sama seperti Rasul Paulus yang menyadari dirinya adalah orang yang tidak benar, orang yang berdosa, kita juga adalah orang berdosa karena semua manusia tidak ada yang benar, berdosa dan seharusnya nerakalah yang menjadi bagian kita. Tetapi kasih dan anugerah Allah, kitatelah dibenarkan dan dilayakkan serta diberi hak atas hidup kekal di sorga, kesadaran akan siapa diri kita di masalalu adalah pondasi awal dari langkah-langkah kita di dalam meresponi anugerah Allah secara benar. Diri kita/kehidupan kita dimasa lalu adalah cermin yang akan membuat kita lebih arif untuk hidup dimasa sekarang.

2. Menyadari akan belaskasihan Allah (Ayat 14)
Bpk/ibu, sdr/I yang dikasihi olehT uhan Yesus Kristus, di dalamayat yang ke 14 ini kita melihat bahwa Rasul Paulus bisa memiliki kesetiaan kepada Tuhan karena ia sadar bahwa hidupnya sekarang adalah semata-mata hanya oleh karena belaskasihan Allah (ay.13). ia sudah mengalami kasih Allah yang begitu besar, kebaikan hati Allah yang begitu besar dan itulah yang mendorong Rasul Paulus untuk mengikuti Kristus dan melayaniNya. Dan Rasul Paulus menyadari bahwa semua pencapaiannya semata-mata hanya karena anugerah Tuhan(Ay. 14).

Sebagai orang yang telah menerima anugerah yang sama seperti Rasul Paulus, apakah kita sudah sungguh-sungguh menyadari bahwa keberadaan kita sekarang juga karena anugerah Allah? Tanpai kita menyadari bahwa keadaan kita adalah anugerah Allah maka kita akan menjadi pribadi yang mengandalkan diri kita sendiri dan pada akhirnya kita akan menjadi orang yang sombong. Untuk memiliki kesadaran bahwa keadaan kita adalah anugerah Allah kita harus memiliki kerendahan hati. Jika kita menghargai anugerah Allah, maka Allah akan memberikan kepercayaan dantanggungjawab kepada kita.

3. Menyadari bahwa kita dipanggil untuk menjadi teladan/contoh (ay. 16)
Bpk/ibu, sdr/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, disini kita melihat bahwa setelah Rasul Paulus menerima anugerah Allah, Rasul Paulus menempatkan dirinya sebagai teladan atau sebagaicontoh (ay.16). kata teladan di sini merujuk pada suatu keunggulan hidup di bandingkan dengan yang lainnya.Tujuan Yesus bersabar terhadap Rasul Paulus adalah supaya dengan demikian Rasul Paulus menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepadaNYa dan mendapat hidup kekal. Ayat ini bermaksud menyampaikan bahwa, jika orang-orang yang datang sesudah Rasul Paulus mengetahui bagaimana kebaikan Kristus kepada Rasul Paulus, maka ia akan memberikan pengharapan kepada mereka bahwa Kristus anak memperlakukan mereka lebih baik lagi.

Hal ini akan memimpin mereka untuk percaya kepada Kristus. Dalam konteks ini kata percaya menunjuk kepada kepercayaan dan kesediaan penuh untuk setia kepada Yesus Kristus. Sebagaimana Rasul Paulus telah menjadi teladan bagi orang lain begitu juga dengan kita, sebagai orang yang telah meneri maanugerah Allah terlebih kita di tempat ini sebagai hamba-hamba Tuhan yang telah menerima anugerah Allah, sudah sepatutnya kita memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi dari orang lain, memiliki kepercayaan dan kesediaan penuh untuk setia kepada Yesus Kristus karna hidup kita sudah berada di bawah otoritas Sang pencipta, yang selalu membentuk dan memperbaharui kehidupan kita setiap harinya melalui firmanNya.

ILUSTRASI KESETIAAN SEORANG GURU SEKOLAH MINGGU

Menghadapi Anak Nakal
Sebuah Sekolah Minggu (SM) di satu kota kecil sedang kesulitan mencari guru yang bersedia untuk mengajar anak-anak di kelasusia 10-12 tahun. Bukan sembarang guru yang dibutuhkan karena anak-anak di kelas tersebut dikenal sangat nakal dan suka membuat keributan, sehingga tidak satu guru pun yang tahan mengajar mereka selama beberapa waktu belakangan ini. 

Akhirnya bapak pendeta dari gereja yang menaungi Sekolah Minggu tersebut menunjuk seorang anggota jemaatnya untuk mengajar di kelas tersebut. Uniknya, jemaat tersebut bukanlah seorang yang terpelajar, sebab untuk membaca dan mempelajari bahan pelajaran SM saja rupanya ia mengalami banyak kesulitan. Tampaknya guru baru ini juga tidak akan bertahan lama sama seperti mereka yang mendahuluinya. Namun, ia penuh ketekunan ia memberikan pengajaran dari minggu keminggu dan dengan penuh kesungguhan menyatakan firman Tuhan kepada murid-muridnya.

Kasih
Guru tersebut ternyata memenuhi satu persyaratan mutlak yang harus dipenuhi dalam mengajar dan menerapkan firman Tuhan, yaitu kasih! Dengan kasih yang amat besar ia mengajarkan firman Tuhan kepada murid-muridnya dengan tekun dan setia. Murid-murid yang tadinya nakal dan rebut lambat laun mengerti bahwa guru baru mereka ini mengajar dengan kasih, dan akhirnya anak-anak juga membalasnya dengan kasih yang tulus.
Guru yang tekun dan penuh kasih ini memberikan kepada paramuridnya berbagai macam aktivitas rohani dan sosial yang bermanfaat. Ia dapat melihat potensi besar yang tersembunyi di balik kenakalan anak-anakt ersebut. Akhirnya, kelas SM ini membuahkan seorang hakim, seorang pengacara dan tiga pendeta!

“Berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaanTuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan denganTuhan jerihpayamu tidak sia-sia” (1 Kor. 15:58).

Bpk/ibu, sdr/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, apa yang menjadi hubungan firman Tuhan pada pagi hari ini dengan ilustrasi ini dan apa aplikasinya bagi kita,..yaitu bahwa ketika kita meresponi anugerah Allah dalam kehidupan kita, ketika kita menyadari akan belaskasihan Allah dalam kehidupan kita dan ketika kita menyadari bahwa kita di panggil untuk menjadi teladan maka kita akan setia untuk melayani dan melakukan kehendak Tuhan yaitu menjadi teladan bagi orang lain dalam seluruh aspek kehidupan kita.

Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "Kesetian Kepada Tuhan Yesus"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel