KHOTBAH KRISTEN: KASIH SETIA TUHAN YANG TIDAK BERKESUDAHAN KEPADA UMATNYA HOSEA 11:1-7
Ada yang mengatakan/ berpendapat bahwa:
Kalau saya ada dalam keaadaan sulit Tuhan tidak memperhatikan saya...
Kalau saya membutuhkan pertolongan seakan Tuhan tidak menolong saya...
Keadaan ekonomi, keadaan rumah tangga, seakan-akan Tuhan tidak memperhatikan dan dan memberkati.
Nah pola pikir yang seperti ini adalah pola pikir yang sudah dibatasi, sudah dibendung oleh pikiran kita sendiri.
Firman Tuhan jelaskan dalam 1Kor 10:13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
“Kasih setia Tuhan tidak pernah berkesudahan bagi umat-Nya”
Bagaimana cara Tuhan menyatakan kasih setianya kepada umat-Nya?
Pertama cara Tuhan menyatakan kasih setianya adalah:
1. Allah memanggil mereka dari perbudakan dosa kepada terang hidup yang ajaib (Ayat 1)
Kata “Kupanggil” dalam KBBI yaitu memanggilkan, mengajak, menyerukan, mengundang.
Kata “Kupanggil” dalam B.Ibrani “קרא qara’’: memanggil, mengundang, mengabarkan.
Artinya adalah umut Tuhan itu ada, karena Allah yang berinisiatif memanggil, mengajak, menyerukan, mengundang kita, supaya kita dapat mengenal Dia, supaya kita dapat menyembah Dia, supaya kita dapat hidup benar dihadapanNya.
Maka kalau kita perhatikan dalam Alkitab Allah yang selalu berinisiatif kepada manusia.
1. Allah sendiri yang berinisiatif mencari dan memanggil Adam dan Hawa setelah jatuh di dalam dosa. Kej 3
2. Allah sendiri yang berinisiatif mencari dan memanggil Abraham. Kej 12
3. Allah sendiri yang berinisiatif berjanji akan memberkati keturunan Abraham Kej 12:3.
4. Hal yang sama, kita menemukan dalam Perjanjian Baru (PB), Tuhan Yesus sendiri datang ke Dunia mencari dan menyelamatkan manusia beroda.
Maka kita harus menyadari bahwa: Allah sendiri yang memanggil kita, Allah sendiri yang telah mengajak kita, Allah sendiri yang telah menyerukan kita, Allah sendiri yang mengundang kita.
Dan menjadikan kita orang yang merdeka, menjadikan kita orang yang bebas dari belenggu-belenggu dosa, menjadi orang yang menikmati berbagai macam berkat Tuhan.
Dengan demikian kita dapat melihat bawa kasih setia Tuhan bagi umat-Nya tidak pernah berkesudahan sampai selama-lamanya.
Bagaimana cara Tuhan menyatakan kasih setianya kepada umat-Nya?
Kedua cara Tuhan menyatakan kasih setia-Nya adalah:
2. Allah mengajar Efraim berjalan dan mengankat mereka ditangan-Nya ”Tuhan”(Ayat 3)
Efraim adalah anak terakir dari Yusuf, yang lahir baginya di Mesir, sebelum masa kelaparan yang melanda tanah Mesir, cucu Yakub bin Ishak bin Abraham.
Efraim ini menjadi salah satu suku dari 12 suku di Israel dan menjadi suku yang sangat besar dengan tidak terhitung jumlahnya.
Disini Allah mulai menggenapi janjinya kepada Abraham, bahwa anak cucunya tidak terhitung banyaknya, “seperti pasir di lautan dan seperti bintang dilangit” banyaknya.
Ayat ke-3 menjelaskan bahwa: Allah mengajar Efraim berjalan dan mengankat mereka ditangan-Nya.
Kata “mengajar” dalam B.Ibrani “רגל ragal” dan arti yang sama dalam KBBI adalah melatih, membentuk, membimbing, memimpin, menasihati, mendidik, mengarahkan, mengasuh, menggodok, menggurui, mengomeli, menunjuki, menuntun, menyuluh, membiasakan, membudayakan.
Itu artinya bahwa Allah tidak pernah berdiam diri, Allah tidak pernah membiarkan umatnya, Allah tidak pernah meninggalkan umatnya.
Aplikatif:
Kita sebagai umat Tuhan, Tuhan melatih kita, Tuhan mendidik kita, Tuhan menggodok kita, Tuhan menuntun kita, Tuhan membiasakan kita, lewat hidupan nyata kita sehari-hari.
Allah sendiri yang menggenapi janjiNya bagi mereka yang hidup seturut kehendaknya, Allah sendiri menuntun umatNya, Allah sendiri yang melatih dan mendidik umat-Nya.
Bagaimana cara Tuhan menyatakan kasih setianya kepada umat-Nya?
Ketiga cara Tuhan menyatakan kasih setia-Nya adalah:
3. Allah menarik mereka dengan tali kesetiaan dan dengan ikatan kasih (Ayat 4)
Kata “menarik”dalam B.Ibrani “משׁך mashak” dan arti yang sama dalam KBBI adalah meraih, merebut, mengangkat, mengeluarkan, menggandeng, menyeret, memungut, mengutip.
Artinya adalah:
Takkala umat Tuhan hidup berdosa di hadapan Tuhan, Allah menarik mereka dengan tali kesetiaan dan dengan ikatan kasih.
Takkala umat Tuhan hidup tidak setia kepada Tuhan, Allah meraih mereka dengan tali kesetiaan dan dengan ikatan kasih.
Takkala umat Tuhan melupakan Tuhan, Allah menggandeng mereka dengan tali kesetiaan dan dengan ikatan kasih.
Takkal umat Tuhan sibuk dengan segala urusan duniawi, Allah sendiri yang menggandeng, menyeret, memungut, mengutip mereka supaya mereka kembali kepada Allah.
Ini adalah kasih setia Tuhan yang tidak berkesudahan bagi umatNya.
Stephen Tong dalam bukunya mengatakan:
Saat kita hidup di dalam Tuhan, kita otomatis hidup di dalam kasih. Kita tidak perlu merindukan kasih karena kita sudah hidup di dalamnya.bahkan kita sudah menikmati kasih karena kita telah dipersatukan dengan kasih. Orang yang telah dipersatukan dengan kasih adalah orang yang telah dipersatukaan dengan Tuhan.
0 Response to "KHOTBAH KRISTEN: KASIH SETIA TUHAN YANG TIDAK BERKESUDAHAN KEPADA UMATNYA HOSEA 11:1-7"
Post a Comment