KHOTBAH KRISTEN: TELADAN KASIH BOAS DAN RUT RUT 2-4 (BACA RUT 3:10-11, 18)
Pendahuluan:
Kisah
Cinta (Love Story) yang sangat indah terdapat dalam hampir semua
bangsa, baik itu dalam bentuk dongeng (legenda), atau kisah Nyata. Di
China ada kisah cinta Sam Pek Eng Tay, di Inggris ada kisah Cinta Romeo
& Juliet, di Jawa ada Kisah Cinta Pranacitra & Roro Jonggrang,
di dunia anak muda ada kisah cinta Galih & Ratna, Dilan & Milea,
dan masih banyak lagi.
Di
dalam Alkitab juga ada kisah cinta Luar biasa yang akan kita pelajari
bersama yaitu Kisah cinta antara Boas & Rut. Kisah cinta ini bahkan
pernah di buat novel, pernah juga di buat Film, pernah juga dimainkan
dalam drama yang dipentaskan di Gereja. Kisah cinta ini merupakan
gambaran dari kisah kasih antara Tuhan Yesus Kristus sebagai mempelai
Laki-laki dengan GerejaNya (JemaatNya) sebagai mempelai perempuan.
Mari
kita membuka Alkitab kita dari Kitab Rut 3:10-11, 18 (sebenarnya kita
membaca dari pasal 2-4 tetapi karena terlalu panjang jadi bpk/ibu nanti
bisa melanjutkan membacanya di rumah)
Isi renungan:
Setelah
Rut mengikuti Naomi kembali ke Betlehem, mereka berdua yang kembali
dengan status janda tanpa anak harus berjuang mencari nafkah untuk
melanjutkan kehidupan mereka sehari-hari.
Alkitab mengatakan bahwa
Saat mereka kembali itu bersamaan dengan “Permulaan musim menuai jelai.”
(Rut 1:22). Ini bukanlah suatu hal yang kebetulan, melainkan sesuatu
yang indah yang sudah diatur oleh Tuhan. Mari kita melihat perjumpaan
Boas dan Rut dan apa makna rohani yang terkandung di dalamnya.
1. Kasih memberikan dorongan untuk bekerja keras dan bekerja cerdas (Pasal 2)
Rut
sangat mengasihi ibu mertuanya Naomi. Namun kasih itu tidak berbentuk
pasif, hanya diam menemani ibunya di rumah saja. Lalu Apa yang dilakukan
oleh Rut?
Pertama, Rut berinisiatif untuk bekerja keras memungut bulir-bulir jelai guna memenuhi keperluan mereka berdua (Ay. 2).
Kedua,
Rut bekerja dari pagi dan sesaat pun ia tidak berhenti. Ia bekerja
sekuat-kuatnya demi kasihnya kepada ibu mertuanya (Ay. 7)
Ketiga, Rut rendah hati dan memahami keberadaan dirinya ketika Boas menunjukkan belas kasihan kepadanya (Ay. 8-13).
Keempat, Rut juga menyisakan dari makanan yang diperoleh untuk ibu mertuanya (Ay.18).
Kelima,
Rut tidak hanya giat di awal musim panen, namun ia terus bekerja hingga
musim menuai jelai dan gandum berkahir. Rut tekun sampai akhir musim.
Kita patut meneladani kasih yang ditunjukkan Rut ini dengan melakukan dan memberikan yang terbaik bagi orang yang kita kasihi.
Bukankah Yusuf dan Maria juga harus berjuang untuk pergi ke Betlehem, mengungsi ke Mesir, kembali ke Nazaret demi kasih?
2. Kasih selalu memperoleh jalan keluar (Pasal 3)
Naomi
telah mengenal Boas sebagai salah seorang sanak keluarganya yang wajib
menebus mereka (Rut 2:20).melihat kasih dan kebaikan Rut kepadanya,
Naomi bermaksud untuk mencarikan tempat perlindungan bagi Rut yaitu
seorang suami supaya Rut berbahagia. Yang dimaksudkannya adalah Boas itu
sendiri (Ay.1-2). Dalam hal ini ada 3 pihak yang saling berkaitan.
Pertama, pihak Naomi. Untuk bisa membuat tujuan mulianya berhasil, Naomi menyarankan kepada Rut untuk melakukan beberapa hal penting yaitu:agar Rut menunjukkan penampilan diri secara fisik sebagai seorang perempuan yang cantik: mandi, berhias, dan mengenakan pakaian yang bagus (Ay.3).
Penampilan fisik merupakan satu hal yang wajar di semua budaya, juga dalam kehidupan orang percaya. Orang yang rohani juga memperhatikan penampilan fisiknya secara wajar, tidak berlebihan. Ini disebut kecantikan luar (Outer beauty). Selanjutnya, agar Rut melakukan pendekatan terhadap Boas (sesuai budaya pada waktu itu) yang tidak bertentangan dengan firman Tuhan (Ay. 4).
Kedua, dari pihak Rut, ia sendiri menunjukkan sikap yang sangat baik, yang dipuji oleh Boas, dimana ia sebagai seorang janda muda tidak mengejar-ngejar orang-orang muda. Boas melihat Rut tidak dikuasai oleh hawa nafsunya, melainkan oleh hati yang bijak dan beretika (Ay. 10)
Ketiga, dari pihak Boas. Tuhan memberikan jalan keluar ketika satu dengan yang lain saling mengasihi dan ada upaya kera untuk saling menolong. Boas disebut sebagai orang yang gigih, ia”...tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga.” (Ay. 18).
Boas tidak mudah menyerah. Demikianlah seharusnya sikap kita. Ketika suami atau istri mengasihi pasangannya, ia akan berusaha sepenuh hati dan penuh kegigihan untuk menyenangkan pasangannya itu. orang tua yang mengasihi anak-anaknya juga akan berusaha mendidik anak-anaknya agar menjadi orang yang berhasildan takut akan Tuhan. Orang yang mengasihi Tuhan juga akan meminta pertolongan Roh Kudus, agar dengan kekuatan Tuhan ia dapat melayani dengan baik. jadi, ketika masih bekerja, ada jalan keluar bagi semua orang!
Sekalipun
tidak ada tempat di penginapan, tetapi ada jalan keluar bagi Maria
untuk melahirkan Sang Jurus’lamat ke dalam dunia ini, yaitu di kandang
yang sederhana sehingga nubuatan mesianis para nabi di genapi.
3. Kasih selalu membuahkan hasil yang indah (Pasal 4)
Kasih
yang penuh perjuangan ternyata tidak sia-sia. Ada hasil yang luar
biasa, yang memuaskan semua orang. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Pertama,
Boas menggunakan etika yang benar. Ia memang bisa menebus Naomi &
Rut, tetapi karena ada yang lebih berhak maka ia mempersilahkan orang
yang berhak itu dulu untuk menebusnya (Ay.1-8)
Boas tidak serakah. Ia
meneladani Abraham saat menghadapi Lot. Walaupun Abraham sebenarnya
punya hak lebih dulu, sebagai orang yang lebih senior untuk memilih
lahan bagi ternak-ternaknya, namun ia memberikan kesempatan kepada Lot
lebih dulu untuk memilih bagiannya (Kej. 13:8). Akhirnya, justru Abraham
semakin diberkati Tuhan.
Kedua,
Boas menebus segala milik Elimelekh, Mahlon & Kilyon, tentu saja
Rut termasuk di dalamnya. Motivasi Boas bukan hawa nafsu semata untuk
menikahi Rut, tetapi “untuk menegakkan nama orang yang sudah mati itu di
atas milik pusakanya.” (Ay. 10). Ini adalah motivasi yang mulia: demi
kepentingan orang lain dulu, baru kebutuhannya sendiri. Kasih yang
seperti ini pasti membuahkan hasil yang indah.
Ketiga, Boas memiliki
kehidupan yang menjadi berkat bagi lingkungannya, terbukti dari
banyaknya pujian dari orang-orang di Betlehem tentang Boas bahwa
keturunannya akan seperti keturunan Peres (bdk. Kej. 28:27-30).
Akhirnya Boas dan Rut memperoleh anak yaitu Obed. Obed kemudian memperanakan Isai dan Isai memperanakkan Daud. Keturunan orang yang mengasihi Tuhan dan sesamanya seperti Boas menjadi orang-orang besar, semakin menjadi berkat bagi banyak orang.
Demikian
pula dengan Natal. Ada Herodes yang hendak membunuh Yesus, tetapi Allah
Bapa telah melindungi Yusuf, Maria, dan bayi Yesus, dengan menyuruh
mereka mengungsi ke Mesir. Hasilnya: mereka terselamatkan.
Kesimpulan:
Natal
adalah Kasih, yaitu kasih Allah bagi dunia ini, sehingga Ia memberikan
AnakNya yang tunggal itu yaitu Yesus Kristus. Teladan kasih telah di
berikan oleh nenek moyang Yesus Kristus secara jasmani yaitu Boas &
Rut. Kasih yang mereka tunjukkan adalah kasih yang aktif, kasih yang
tidak mudah putus asa, dan akhirnya membuahkan hasil yang indah.
0 Response to "KHOTBAH KRISTEN: TELADAN KASIH BOAS DAN RUT RUT 2-4 (BACA RUT 3:10-11, 18)"
Post a Comment