PANDANGAN DUNIA KUNO ASAL USUL MANUSIA MENURUT AGAMA SUKU MURBA, AGAMA HINDU, AGAMA BUDHA, AGAMA ISLAM, AGAMA KRISTEN
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia itu sangat berbeda dengan ciptaan-ciptaan Allah yang lainnya. Keberadaan manusia itu karna di ciptakan dan manusia pun bergantung kepada sang pencipta, oleh karena manusia di ciptakan oleh Allah maka manusia pun seharusnya mengikuti peraturan yang telah di buat oleh Allah agar segala sesuatu yang Allah ciptakan semua dapat berjalan dengan baik dan teratur. Saat manusia ditempatkan di taman Eden manusia diberikan mandat oleh Allah untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Mandat yang diberikan Allah ini pun harus dilakukan oleh manusia dengan penuh tanggung jawab.
Manusia di ciptakan bukan hanya sekedar ciptaan tetapi manusia adalah suatu pribadi yang mempunyai hak kebebasan yang mampu untuk membuat suatu keputusan, menetapkan tujuan dan bergerak kearah tujuan-tujuan yang manusia inginkan. Kenyataannya bahwa saat Allah melarang manusia untuk menentukan sendiri apakah yang akan dilakukan tetapi malah manusia memilih sendiri.
Ketika kita melihat Kejadian 3 kita menerima kesan bahwa setan menggoda manusia dengan menimbulkan keraguan dalam hati manusia dan ketidakpercayaan dengan cara membujuk manusia dan membesar-besarkan perintah Tuhan sehingga perintah itu hilang artinya karena pada saat itu juga manusia memilih keputusannya sendiri untuk mengikuti perkataan Iblis untuk memakan buah pohon pengetahuan sehingga manusia itu jatuh ke dalam dosa.
Namun karena Allah begitu mengasihi manusia, saat manusia telah jatuh ke dalam dosa dan bersembunyi dari hadapan Allah, Allah pun mencari manusia itu. Karena sifat yang paling menonjol dari Allah adalah kasih dan adil, Ia pun menghukum manusia dan Iblis, namun saat Allah menghukum manusia itu Ia pun tidak berdiam diri melainkan Ia terus menerus menaruh perhatian kepada manusia sehingga Allah memberikan anakNya yang tunggal yaitu Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
BAB II
PANDANGAN DUNIA KUNO
Manusia dan Dunianya
A. Asal Usul Manusia
Kej 1 di gambarkan sebagai puncak pada penciptaan manusia. Penciptaan makhluk-makhluk lainnya dari hari pertama sampai hari kelima di gambarkan sebagai karya persiapan artinya persiapan bagi kehidupan manusia dan semua demi kepentingan manusia agar apa yang menjadi kebutuhan manusia dapat tercukupi maksudnya penciptaan dari hari pertama sampai pada hari ke enam itu sudah saling memperlengkapi. Manusia berasal dari kata Yunani yaitu Anthropos. Ada banyak pendangan-pandangan mengenai asal-usul manusia. Pada saat ini kita akan belajar pandangan dunia kuno mengenai manusia.
1. Pandangan Evolusi Teistik
Pandangan ini di mulai dari Charles Darwin, dimana golongan evolusionis ini percaya bahwa manusia itu merupakan hasil proses evolusi alamiah dari suatu bentuk kehidupan yang luar biasa. Mereka berpendapat bahwa adanya kesamaan yang mencolok antara anatomi manusia dengan anatomi hewan bertulang belakang sehingga dapat di simpulkan bahwa manusia berasal dari hewan karena janin manusia berkembang melalui aneka tahap yang sejajar dengan proses evolusi yaitu dari organisme bersel satu hingga menjadi spesies yang dewasa bahkan penemuan fosil membuktikan adanya kesinambungan antara manusia dan hewan dan perbedaan sidik jari manusia membuktikan adanya suatu perubahan genetika dalam diri manusia.
2. Pandangan Evolusi Ateistik
Pandangan ini menyangkut dualisme yang di jelaskan oleh penganut gnostik yang mengatakan bahwa manusia itu memiliki tubuh dan roh. Dimana tubuh itu adalah jahat dan roh itu adalah baik sehingga roh itu harus keluar dari tubuh yang jahat yang merupakan suatu rintangan atau bahkan kadang-kadang di samakan dengan penjara maka dari itu supaya roh yang baik itu keluar dari tubuh yang jahat maka tubuh harus mengalami askese (penyiksaan). Sama dengan halnya bahwa tidak mungkin roh yang baik itu bisa bersatu dengan tubuh yang jahat atau berdosa.
A. Pandangan Agama-Agama lain
• Agama Suku Murba
Di dalam Agama suku Murba mengatakan bahwa manusia itu adalah keturunan para dewa, baik karena hasil perkawinan atau pun karena hasil pertarungan antara kedua tokoh ilahi itu sehingga mereka mendapat peraturan-peraturan hidup dari para dewa itu.
• Agama Hindu
Di mana agama Hindu ini mengatakan bahwa manusia baik secara lahiriah maupun secara batiniah mengalir keluar dari Siwa yang di identikkan dengan Brahman. Karena dari Brahman ini mengalirlah asas rohani dan asas badani, sehingga dapat di katakan bahwa manusia itu keluar dari pada Tuhan yang pada hakekatnya adalah Tuhan sendiri.
• Agama Budha
Di mana agama Budha mengatakan bahwa pada manusia ada sesuatu yang tetap yaitu jiwa.
• Agama Islam
Di mana agama Islam mengatakan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Manusia ada karena di ciptakan oleh Allah. Manusia bukan Allah, bukan keturunan Allah melaikan makhluk yang harus menghambakan diri kepada Allah. Islam mengajarkan bahwa manusia mempunyai dua bagian yaitu badan jasmani dan roh. Nyawa manusia adalah zat yang halus, yang pada waktu mati meninggalkan tubuhnya yang kasar itu.
B. Pandangan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
• Pandangan Perjanjian Lama
Kejadian I:26-27 mengajarkan keunikan penciptaan manusia karena hanya manusia yang di ciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Kata yang di terjemahkan sebagai menusia dalam ayat ini berasal dari kata ibrani yaitu adam. Lalu kata yang penting lagi yaitu menurut gambar dan rupa kita. Kata gambar adalah tselem dan rupa adalah demuth. Di dalam Kej I:26 memakai kata gambar dan rupa Allah sedangkan dalam Kej I:27 hanya memakai kata gambar. Tetapi meski kedua kata ini biasa di pakai sebagai sinonim, kita bisa menemukan sedikit perbedaan di antara keduanya.
Kata Ibrani untuk gambar atau tselem ini di turunkan dari akar kata yang bermakna mengukir atau memotong. Maka kata ini bisa di pakai untuk mendeskripsikan uraian bentuk binatang dan manusia dan ketika kata ini teraplikasikan pada penciptaan manusia dalam Kej I kata tselem ini mengindikasikan bahwa manusia menggambarkan Allah.
Kata Ibrani untuk rupa atau demuth di dalam Kej I bermakna menyerupai. Jadi kata demuth mengindikasikan bahwa gambar tersebut juga merupakan keserupaan. Kedua kata ini memberitahu kita bahwa manusia mempresentasikan Allah dan menyerupai Dia dalam hal-hal tertentu yang artinya di dalam menjalankan kekuasaan ini manusia serupa dengan Allah, karena Allah memiliki kuasa yang tertingi. Dan Kej ayat 27 di sini aspek dari gambar Allah menyangkut penciptaan manusia sebagai laki-laki dan perempuan. Dan ayat 28 menyimpulkan bahwa manusia di beri mandat untuk mengusahakan dan memelihara ciptaan Allah. Dari uraian ini kita bisa melihat bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang tertinggi yang pernah Allah ciptakan, penyandang gambar Allah yang sedikit lebih rendah dari Allah dan di bawah kakinya semua ciptaan lain telah di tempatkan. Jadi meskipun manusia telah jatuh kedalam dosa manusia tetap menyandang gambar Allah.
• Pandangan Perjanjian Baru
Di dalam Perjanjian Baru hanya ada satu ayat yang membahas tentang manusia Yak 3:9, Di sini Yakobus memakai kata ganti orang pertama yaitu ciptaan yang di jadikan menurut rupa Allah, jadi siapa yang mengutuk manusia berarti juga mengutuk Allah yang menurut rupa-Nya manusia di jadikan. Hal yang khususnya penting untuk tujuan pembahasan kita ini adalah bentuk keterangan waktu dari kata kerja yang di terjemahkan menjadi di ciptakan. Kata kerja Yunani yang di pakai adalah gegonotas yang berbentuk perfect participle dari kata kerja ginomai, yang bermakna “menjadi”atau “di jadikan/dibuat”.
Di dalam bahasa Yunani perfect tens berfungsi untuk mendeskripsikan tindakan di waktu lampau yang memiliki hasil yang terus bertahan. Jadi, ungkapan kata Yunani kath’ homoiosin theou gegonotas berarti umat manusia yang di deskripsikan di sini pada waktu lampau telah di jadikan menurut rupa Allah dan saat ini pun tetap menyandang rupa tersebut.
Jadi, pandangan Alkitab mengenai manusia dan dunianya yaitu bahwa Allahlah yang menciptakan manusia (Kej 1:27; 5:1), Allah menjadikan serta membentuk manusia (Kej 2:26; 2:22). Manusia di ciptakan oleh Allah dari debu tanah dan di hembuskan nafas Allah (Kej 2:7), ini menunjukan bahwa hidup manusia lebih tinggi dari yang ciptaan yang lainnya.
a. Kejatuhan Manusia
Alkitab menyatakan bahwa sesudah manusia di jadikan Allah menempatkan manusia itu di taman Eden. Kejadian 3 menjabarkan suatu peristiwa historis, di mana Adan dan Hawa adalah orang-orang yang ada dalam sejarah yang berdosa kepada Allah dalam ruang dan waktu. Apabila Adam bukan makhluk yang nyata yang membawa dosa ke tengah umat manusia dalam satu waktu dalm sejarah, maka tidak ada alasan bagi penebusan Yesus bagi manusia dalam waktu lain dalam sejarah.
Selama hidup mereka di taman, Allah menuji Adam dan Hawa berkaitan dengan ketaatan mereka. Mereka bebas makan buah dalam taman kecuali buah pengetahuan baik dan jahat (Kej 2:16-17). Manusia perlu di uji sebab manusia memiliki kehendak bebas untuk menentukan kelakuan di dalam dirinya sendiri. Ujian itu sangat sederhana, hal itu adalah untuk menentukan apakah mereka akan percaya atau tidak pada Allah dan menaati Dia. Tujuan Allah dalam ujian ini untuk memberikan Adam dan Hawa suatu pengetahuan akan dosa melalui ketaatan tidak memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat. Apa yang di perintahkan Tuhan kepada manusia itu akan mendatangkan kebaikan kepada manusia.
Setan adalah makhluk yang telah jatuh ke dalam dosa sebelum manusia di ciptakan sehingga ia berusaha untuk menjatuhkan manusia ke dalam dosa dengan memakai wujud ular yang sangat cerdik (Kej 3:14). Setan menjatuhakan menusia itu ke dalam dosa karena manusia itu adalah raja atas segenap bumi (Kej 1:26; I Kor 11:7-9) bahkan mereka yang harus bertanggung jawab dengan cara menimbulkan keraguan, berdusta dan mengatakan kebenaran, sehingga saat mereka jatuh ke dalam dosa, dosa itu di turunkan kepada keturunannya sampai sekarang. Maka itu mereka mendapat hukuman atas dosa itu seperti mereka merasa malu (Kej 3:7), usaha mereka sendiri untuk membuat pakaian dari daun karena mereka telanjang, mereka merasa takut dan menyembunyikan diri saat Allah mencarinya (Kej 3:8-10) dan mereka mencoba membenarkan diri artinya mereka saling menyalahkan (Kej 3:12-13). Artinya mereka semua yang terlibat dalam dosa mendapat hukuman dari Allah (Kej 3:14-18).
b. Nilai Manusia
Kejadian 9:6 mengatakan bahwa “siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.” Jadi, di sini kita melihat adanya peringatan dan sekaligus prinsip hukum yang di tetapkan Allah untuk segala zaman. Kejadian 9:6 merupakan satu-satunya tempat di seluruh Perjanjian Lama yang langsung memberikan penilaian tentang manusia. Maka untuk mengetahui nilainya, manusia harus kembali kepada penciptanya. Jika kita melihat Kejadian 9:6 maka kita berpikir tentang penilaian dari nilai manusia yaitu bahwa manusia mempunyai nilai yang tidak dapat di ganti dengan uang.
Manusia bernilai sangat tinggi karena manusia adalah peta dan teladan Allah artinya Allahlah induk dari nilai kita. Jika Allah adalah induk nilai kita maka kita yang di ciptakan menurut peta dan teladan-Nya berati kita merupakan wujud kemuliaan Allah di dalam dunia ciptaan-Nya. Maka itu kita harus mengasihi dan menghargai orang lain seperti kita mengasihi dan menghargai diri kita sendiri.
BAB III
KESIMPULAN
Meskipun begitu banyak para tokoh atau pun teori yang berpendapat tentang manusia dengan pendapat yang berbeda-beda yang terkadang pendapat itu susah untuk kita mengerti dan kita terima, namun di sini Alkitab sendiri baik di dalam Perjanjian Lama maupun di dalam Perjanjian Baru mengatakan bahwa manusia itu di ciptakan menurut gambar dan rupa Allah sendiri (Kej 2:7).
Manusia di beri tangguang jawab oleh Allah untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden namun di situlah manusia jatuh ke dalam dosa karena ketidaktaan mereka kepada perintah Allah untuk tidak makan buah pengetahuan yang jahat dan yang baik. Sesudah mereka melakukan dosa mereka merasa malu dan takut kepada Allah sehingga mereka bersembunyi dari hadapan Allah namun karena Allah begitu mengasihi manusia dan memperhatikan kehidupan manusia maka Allah pun mencari manusia. Tidak berhenti di situ karena Allah adalah kasih dan adil maka mereka yang terlibat dalam dosa mendapat hukuman dari Allah.
Manusia memiliki nilai yang sangat berharga di bandingkan dengan apapun yang ada di dunia ini karena manusia di ciptakan menurut gambar dan rupa Allah maka sesudah manusia itu jatuh kedalam dosa, manusia masih mempunyai atau masih menyandang gambar Allah meskipun karena dosa gambar Allah juga rusak. Teladan Allah yang terang hanya dapat menjadi milik manusia jika dosa itu di hilangkan.
Maka karena Allah begitu mengasihi manusia dan Allah ingin memulihkan gambar-Nya yang rusak itu maka Allah memberikan Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia sehingga manusia menjadi baru lagi dan gambar Allah di dalam diri manusia di pulihkan sampai menjadi sempurna.
0 Response to "PANDANGAN DUNIA KUNO ASAL USUL MANUSIA MENURUT AGAMA SUKU MURBA, AGAMA HINDU, AGAMA BUDHA, AGAMA ISLAM, AGAMA KRISTEN"
Post a Comment