TEOLOGI PERJANJIAN BARU DONALD GUTHERIE
Sunday, February 16, 2020
Add Comment
TEOLOGI PERJANJIAN BARU
Donald Guthrie
Donald Guthrie
GELAR-GELAR KRISTUS YANG LAIN
Yesus sebagai Nabi dan Guru
Dalam bagian ini Penulis melaporkan orang-orang percaya Yahudi, terdapat gagasan-gasan yang kuat mengenai seorang Nabi yang akan datang. Hal ini didasarkan kitab Ulangan 18:5
"Sebab dialah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu, supaya ia senantiasa melayani TUHAN dan menyelenggarakan kebaktian demi nama-Nya, ia dan anak-anaknya."
Yang menyatakan bahwa nanti Tuhan akan membangkitkan seorang Nabi seperti Musa. Dengan demikian tidak lah mengherankan bila di dalam kelompok –kelompok tertentu Nabi yang akan datang itu dianggab sebagai Musa yang hudup kembali.
Dalam bagian ini juga bahwa yang melatar belakangin pemikiran yang demikian, yang juga Yohanes pembabtis dianggap sebagai Nabi, tetapi timbul pertanyaan apakah itu merupakan Nabi yang akan datang pada jaman akhir itu. Yesus sendiri menyebut Yehanes pembabtis sebagai Elia yang akan datang itu.(Mat 11:7-8). Jadi, Penulis juga melaporkan bahwa Konsep tentang Yesus sebagai Nabi terlalu menekankan segi pelayanann-Nya sebagai pemberita, sehingga segi-segi lain yang juga bahkan lebih penting, misalnya kematian Yesus yang mendamaikan, jadi maksud utama dari kedatangan Yesus dinyatakan lebih jelas oleh gagasan tentang hamba yang menderita. Jadi yang menjadi kesimpulanya adalah Yesus lebih dari sekedar seorang Nabi bagi orang-orang Yahudi; Dia adalah seorang yang mungutus para pengikut-Nya ke dalam dunia untuk menjadikan orang-orang sebagai murit-Nya, karena Ia adalah anak Manusia, Tuhan dari semua orang.
· Logos
Dalam bagian ini Penulis menyatakan bahwa Logos ini adalah salah satu istilah khusus yang digunakan dalam Injil Yohanes ialah Logos, yang artinya yaitu atau terjemahannya firman atu kalam. Yang disini juga maksudy adalah Logas dalam kitab Inji ini, dimaksud untuk menunjukan firman ilahi mengenai Yesus.
Dalam bagian ini juga bahwa yang melatar belakangin pemikiran yang demikian, yang juga Yohanes pembabtis dianggap sebagai Nabi, tetapi timbul pertanyaan apakah itu merupakan Nabi yang akan datang pada jaman akhir itu. Yesus sendiri menyebut Yehanes pembabtis sebagai Elia yang akan datang itu.(Mat 11:7-8). Jadi, Penulis juga melaporkan bahwa Konsep tentang Yesus sebagai Nabi terlalu menekankan segi pelayanann-Nya sebagai pemberita, sehingga segi-segi lain yang juga bahkan lebih penting, misalnya kematian Yesus yang mendamaikan, jadi maksud utama dari kedatangan Yesus dinyatakan lebih jelas oleh gagasan tentang hamba yang menderita. Jadi yang menjadi kesimpulanya adalah Yesus lebih dari sekedar seorang Nabi bagi orang-orang Yahudi; Dia adalah seorang yang mungutus para pengikut-Nya ke dalam dunia untuk menjadikan orang-orang sebagai murit-Nya, karena Ia adalah anak Manusia, Tuhan dari semua orang.
· Logos
Dalam bagian ini Penulis menyatakan bahwa Logos ini adalah salah satu istilah khusus yang digunakan dalam Injil Yohanes ialah Logos, yang artinya yaitu atau terjemahannya firman atu kalam. Yang disini juga maksudy adalah Logas dalam kitab Inji ini, dimaksud untuk menunjukan firman ilahi mengenai Yesus.
Jadi disini Penulis melaporkan jumlah gelar yang telah di selidiki memang tidak lengkap, tetapi gelar-gelar yang telah dipilih itu merupakan gelar-gelar yang paling penting dan dapat memberikan dasar yang cukup untuk pembahasan Kristologi dalam Perjanjian Baru. Cukup mencolok bahwa kebanyakan gelar-gelar tersebut ditemuka dalan seluruh Perjanjian Baru, kecuali anak manusia hampir terbatas dalam kitab-kitab Injil saja. Dan juga Logos dan Aku adalah terbatas pada tulisan-tulisan Yohanes dan Adam yang akhir tema yang khas Paulus
Jadi, tentu saja masing-masing Penulis memusatkan perhatian, ada gagasan gagasan yang berbeda-beda, tapi agak mengesankan bahwa semua Penulis dalam PB sependapat tentang kedudukan Yesus yang mahatinggi. Dan juga beberapa gelar, seperti Hamba dan Anak Daud. Dan juga banyak digunakan dalam tulisan-tulisan lebih awal, gelar anak Manusia tidak pernah digunakan sebagai gelar dalam surat-surat dan hanya terdapat satu kali dalam perkataan Stefanus dalam Kisah Para Rasul. Gelar itu penting karna merupakan gelar yang paling banyak digunakan oleh Yesus sendiri. Tetapi digantikan oleh gelar-gelar lain yang lebih jelas mengukapkan penilain orang-orang Kristen terhadap Tuhan yang bangkit.
Gelar Mesias atau Kurios dengan cepat menjadi nama sebutan bagi Yesus, walaupun juga dipakai sesuai dengan artinya yang mula-mula. Di dalam semua jemaat Kristen, Yesus diakui sebagai Tuhan dan juga sebagai penggenap pengharapan akan Mesias. Dugaan bahwa pengakuan Yesus sebagai Kristus telaah digantikan oleh pengakuan Yesus sebagai Tuhan tidak mempunyai dasar. Kedua gelar tersebut terdapat dalam pemberitaan mula-mula.
· Injil Yohanes “ Aku Adalah”
Pelulis melaporkan tujuan atau arti dari perkataan ini adalah untuk menggambarkan diri-Nya ucapan-ucapan ini meliputi pemakaian kata-kata kiasan yang luas, Aku adalah menjelaskan peran-peran tertentu dari Yesus yaitu untuk menguatkan, menyinari, mengakui, memelihara, memberi hidup, membimbing dan membuat produktif. Hal ini menyangkut hidup, kebenaran juga terang Yehanes memperlihatkan bahwa Yesus menyatakan diri sebagai perwujudan dari semua cita-cita tinggi yang pernah dicari orang
Jadi, pentingnya ucapan “Aku adalah itu bisa saja dianggab sebagai sesuatu yang tidak lebih dari sekedar pengenalan diri yang tegas, seandainya tidak ada suatu ucapan yang lebih menabjukan lagi yang terdapat dalam Yohanes 8:58.
Pelulis melaporkan tujuan atau arti dari perkataan ini adalah untuk menggambarkan diri-Nya ucapan-ucapan ini meliputi pemakaian kata-kata kiasan yang luas, Aku adalah menjelaskan peran-peran tertentu dari Yesus yaitu untuk menguatkan, menyinari, mengakui, memelihara, memberi hidup, membimbing dan membuat produktif. Hal ini menyangkut hidup, kebenaran juga terang Yehanes memperlihatkan bahwa Yesus menyatakan diri sebagai perwujudan dari semua cita-cita tinggi yang pernah dicari orang
Jadi, pentingnya ucapan “Aku adalah itu bisa saja dianggab sebagai sesuatu yang tidak lebih dari sekedar pengenalan diri yang tegas, seandainya tidak ada suatu ucapan yang lebih menabjukan lagi yang terdapat dalam Yohanes 8:58.
Kata akhir yang penting dari perkataan Yesus yaitu Yesus disebut sebagai Allah alasannya yang kuat untuk menegaskan bahwa dalam pandangan PB, gagasan mengenai Yesus sebagai anak Allah mendapat tempat yang penting. Tidak disangkal bahwa gelar-gelar Kristus memperlihatkan Yesus sebagai pribadi yang unik. Kesan keseluruhan dari penyelidikan yang saksama mengenai gelar-gelar Kristus menguatkan pandangah bahwa Yesus yang hidup dan melayani di dunia dengan cepat dikenal dalam status kebangkitan-Nya sebagai Allah dan juga sebagai manusia.
0 Response to "TEOLOGI PERJANJIAN BARU DONALD GUTHERIE "
Post a Comment