MEMAHAMI INTI BESAR KITAB YUNUS
Friday, October 30, 2020
Add Comment
KITAB YUNUS
Adrew E. Hill dan John H. Walton
Adrew E. Hill dan John H. Walton
Pada bagian ini penulis melaporkan hasil pembacaan dari kitab Yunus yaitu buku, SURVEI PERJANJIAN LAMA. Pada bagian ini penulis menyatakan Kitab Yunus kemungkinan besar ditulis dalam jaman Raja Yeroboam II sekitar 800 SM di keRajaan Israel. Saat itu Uzia menjadi Raja di Yehuda.
Pada jaman itu kerajaan Assyria, yang terkenal akan kekejamannya saat menaklukkan Negara-negara tetangga sedang mengalami kemunduran, sementara kerajaan Israel sedang maju dan mengembangkan perbatasannya, seperti yang dinubuatkan Yunus (2 Raj 14:25). Dalam kondisi itu Tuhan melihat kesombongan bangsa Israel, dan Ia berbicara lewat Amos dan Hosea bahwa akan ada penghakiman dan penghukuman bagi bangsa Israel.
Tema yang kuat dari kitab Yunus adalah perpanjangan kasih karunia Tuhan bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah melalui pernyataan berita pertobatan. Buku ini juga unik karena ada banyak tema-tema tambahan yang dibagikan dalam 48 ayat, yaitu:
• Daya tarik Tuhan Israel yang bersifat universal: para pelaut, 1:16; orang Niniwe, 3:5
• Kedaulatan Tuhan atas hidup, alam dan kejadian di sekitar: badai, 1:4; ikan, 1:17; tumbuhan, 4:6 dan ulat, 4:7
• Ketidak mampuan ilah-ilah bangsa lain atas kehidupan dikontraskan dengan kemahakuasaan Tuhan Israel
• Perbandingan tentang kebanggaan rohani dan kebangsaan Israel dan kegagalannya untuk memahami tugasnya sebagai pemberita keselamatan dan tujuan Allah untuk membagikan kebaikannya bagi semua orang
• Kehidupan Yunus di dalam ikan sebagai sebuah tipologi kematian dan kebangkitan Kristus (Mat 12:38-41)
• Jelas yang menjadi karakter utama dalam cerita Yunus ini adalah Tuhan Allah sendiri, yang disebut dengan nama Yahweh atau Elohim sebanyak 39 kali. Bandingkan dengan Yunus yang hanya disebut 18 kali.
• Kedaulatan Tuhan atas hidup, alam dan kejadian di sekitar: badai, 1:4; ikan, 1:17; tumbuhan, 4:6 dan ulat, 4:7
• Ketidak mampuan ilah-ilah bangsa lain atas kehidupan dikontraskan dengan kemahakuasaan Tuhan Israel
• Perbandingan tentang kebanggaan rohani dan kebangsaan Israel dan kegagalannya untuk memahami tugasnya sebagai pemberita keselamatan dan tujuan Allah untuk membagikan kebaikannya bagi semua orang
• Kehidupan Yunus di dalam ikan sebagai sebuah tipologi kematian dan kebangkitan Kristus (Mat 12:38-41)
• Jelas yang menjadi karakter utama dalam cerita Yunus ini adalah Tuhan Allah sendiri, yang disebut dengan nama Yahweh atau Elohim sebanyak 39 kali. Bandingkan dengan Yunus yang hanya disebut 18 kali.
Garis Besar
Yunus melarikan diri dari panggilan Allah (1:1–2:10).
1. Yunus menolak panggilan Allah (1:1–16).
• Allah memiliki tujuan bagi Yunus (1:1, 2).
• Yunus menolak tujuan Allah (1:3).
• Allah memiliki rencana bagi penolakan Yunus (1:4–16).
2. Yunus menerima pembentukan Allah (1:17–2:10).
• Allah menyelamatkan Yunus dari kematian (1:17–2:1).
• Yunus bersyukur akan keselamatan fisik dan rohani (2:2–9).
• Allah membawa Yunus ke Niniwe (2:10).
Yunus memenuhi panggilan Allah (3:1–4:11).
1. Yunus mengkotbahkan Firman Allah (3:1–10).
• Yunus menyatakan kehendak Allah [Proklamasi] (3:1–4).
• Orang Niniwe menanggapi peringatan Allah [Keselamatan] (3:5–10).
2. Keluhan Yunus dan Pembentukan Tuhan (4:1–11).
Pada bagian ini penulis secara khususnya melaporkan buku “SURVEI PERJANJIAN LAMA” dalam kitab Yunus, yang di dalam kitab Yunus ini adalah bersifat unik diantara kitab-kitab nubuat di perjanjian lama. Dan kitab Yunus ini adalah mengisahkan sesuatu episode dalam kehidupan-Nya.
1. Yunus menolak panggilan Allah (1:1–16).
• Allah memiliki tujuan bagi Yunus (1:1, 2).
• Yunus menolak tujuan Allah (1:3).
• Allah memiliki rencana bagi penolakan Yunus (1:4–16).
2. Yunus menerima pembentukan Allah (1:17–2:10).
• Allah menyelamatkan Yunus dari kematian (1:17–2:1).
• Yunus bersyukur akan keselamatan fisik dan rohani (2:2–9).
• Allah membawa Yunus ke Niniwe (2:10).
Yunus memenuhi panggilan Allah (3:1–4:11).
1. Yunus mengkotbahkan Firman Allah (3:1–10).
• Yunus menyatakan kehendak Allah [Proklamasi] (3:1–4).
• Orang Niniwe menanggapi peringatan Allah [Keselamatan] (3:5–10).
2. Keluhan Yunus dan Pembentukan Tuhan (4:1–11).
Pada bagian ini penulis secara khususnya melaporkan buku “SURVEI PERJANJIAN LAMA” dalam kitab Yunus, yang di dalam kitab Yunus ini adalah bersifat unik diantara kitab-kitab nubuat di perjanjian lama. Dan kitab Yunus ini adalah mengisahkan sesuatu episode dalam kehidupan-Nya.
Ternyata nabi Yunus adalah hidup di zaman atau abad ke-8 SM, dalam pembacaan pertama survei PL ini ada sedikit pertantangan diantara orang-orang yang kurang berpengalaman, sehingga mengatakan alegoris dan simbolis.
Dalam abad ke-9 kerajaan Asyur memperlihatkan kekuatannya dan akhirnya merosot, Yorebeam II leluasa untuk mendapat kembali banyak kawasan yang dahulu menjadi milik Israel pada zaman Daud. Dan ternyata bahwa orang Israel sama sekali tidak mengetahui bahwa menjelang akhir abad itu kerajaan Asyur dan akan menjadi kekuatan politik yang kuat yang pernah dikenal oleh dunia zaman itu, dan kerajaan utara akan direbut dan rakiatnya akan dipertasi. Yang menjadi tujuan atau pesan. Salah satunya menjadi akibatnya beberapa orang mereka beranggapan bahwa kitab Yunus adalah sebuah kitab pekabaran Injil. Ternyata dalam narasi “TUHAN” (YAHWEH) adalah nama yang dipergunakan oleh Yunus, sedangkan “Allah” (Elohim) telah digunakan ketika orang-orang Niniwe terlibat. Ternyata dalam bagian ini Yahweh adalah nama pribadi dari Allah Israel dan Elohim adalah sebutan yang lebih umum untuk ilah atau dewa.
Dalam bagian ini korelasi pun terbentuk dan pesanya menjadi jelas. Baik Yunus maupun Niniwe menghadapi malapetaka yang ada diambang pintu. Yunus gangguan iklim dan sedangkan Niniwe penghancuran. Keduanya mencegah malapetaka itu dengan mengambil tindakan apapun yang mereka bisa. Dalam bagian ini pengalaman Niniwe tidak terdapat persamaan dengan alat yang merusak tenaman yang dijadikan tenpat berteduh yang dijadikan oleh Yunus. Dan kalaw kita mengetahui Yunus tidak diselamatkan sama sekali dari malapetaka yang dialaminya, karna atas penetuan Allah. Sarana kasih karunia-Nya disingkirkanya jadi laut memakan tanaman tersebut. Dalam bagian ini ternyata Yunus ingin meniadakan tindakan belaskasihan dari kasih karunia Allah yang ditunjukan kepada Niniwe. Jadi begitu juga Allah memperlakukan dia.
Dalam bagian ini korelasi pun terbentuk dan pesanya menjadi jelas. Baik Yunus maupun Niniwe menghadapi malapetaka yang ada diambang pintu. Yunus gangguan iklim dan sedangkan Niniwe penghancuran. Keduanya mencegah malapetaka itu dengan mengambil tindakan apapun yang mereka bisa. Dalam bagian ini pengalaman Niniwe tidak terdapat persamaan dengan alat yang merusak tenaman yang dijadikan tenpat berteduh yang dijadikan oleh Yunus. Dan kalaw kita mengetahui Yunus tidak diselamatkan sama sekali dari malapetaka yang dialaminya, karna atas penetuan Allah. Sarana kasih karunia-Nya disingkirkanya jadi laut memakan tanaman tersebut. Dalam bagian ini ternyata Yunus ingin meniadakan tindakan belaskasihan dari kasih karunia Allah yang ditunjukan kepada Niniwe. Jadi begitu juga Allah memperlakukan dia.
Baca Juga: HIKMAT SALOMO
Dalam bagian ini mengetengahkan hak kedaulatan Allah untuk menguraikan tindakan belaskasihan kepada siapa pun yang dikehendakinya. Kendati pun tindakan Niniwe yang berusaha untuk menyelamatkan… dan yang menjadi pelajaran dan mengerti pesan kitab Yunus dengan jelas, dan memberikan inikasi mengenai sifat pertobatan orang Niniwe, mungkin pertobatan mereka sengat dangkal. Dan pertobatan orang Niniwe dapat digambarkan dengan kata-kata yang sama. Dan orang Niniwe itu sendiri sebagai suatu pertobatan indah dan mulia kepada iman pada Allah yang Esa dan benar.
Dan ternyata mereka orang Niniwe bahwa mereka “percaya kepada Allah” mungkin sekedar menyatakan bahwa mereka mempercayai ancaman Yunus (maksudnya Allah) akan benar-benar terjadi. Yunus menilai orang Niniwe pertobatan mereka sangat controversial, dan ia terang-terangan meragukan bahwa pertobatan seperti itu perlu diperhatikan. Dan ternyata adalah Yunus, Niniwe dan Israel merupakan sasaran kegiatan Allah. Dalam kedaulatan-Nya Allah berhak untuk menunjukan belaskasihan.
Dan bagian ini adalan bukan suatu kebetulan kalau peristiwa ini terjadi dibagian awal abad ke-8 menjelang munculnya periode nubuat klasik. Inilah pesan kitab Yunus, Allah senang menaggapi langkah-langkan kecil kearah yang benar dengan menyatakan tindakan-tindakan kecil kearah yang benar kearah benar dengan menyatakan tindakan-tindakan kebijakan berupa belaskasihan.
Dan dalam bagian ini kitab pertama Yunus, Allah menyatakan belaskasihan baik kepada para pelaut maupun kepada Yunus, karna mereka semua diselamatkan dan dengan pasal 2 doa Yunus perlu untuk melengkapi kitab ini karna mempersiapkan adegan untuk membicarakan rahmat Allah yang penuh belaskasihan.
Dan dalam bagian ini adalah kejahatan Niniwe telah membangkitkan murka Allah untuk mulai bertindak. Dan Yunus menegaskan bahwa Allah lambat murka dan penjang sabar. Jadi kedaulatan Allah harus dilihat dalam hubungan-Nya dengan belaskasihan-Nya.
0 Response to "MEMAHAMI INTI BESAR KITAB YUNUS"
Post a Comment