TUHAN TEMPAT PERLINDUNGAN YANG TEGUH BENTENG HIDUPKU

TUHAN TEMPAT PERLINDUNGAN
Mazmur 9:1-11
Ev. Sisca Elvinitif Pebriani S.Th
1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Mut-Laben. Mazmur Daud. Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib;
2  aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi,
3  sebab musuhku mundur, tersandung jatuh dan binasa di hadapan-Mu.
4  Sebab Engkau membela perkaraku dan hakku, sebagai Hakim yang adil Engkau duduk di atas takhta. Ayat 5-11

Latar Belakang:
Mazmur 9 dan 10 sebenarnya merupakan satu mazmur. Mazmur 10 tidak memiliki judul, tidak seperti mazmur-mazmur Daud lainnya. Kedua mazmur ini memiliki tema yang menyambung, yaitu Allah sebagai pembela dan pelindung orang yang tertindas. 

Bagian pertama mazmur ini (9:1-11) adalah pernyataan syukur atas karya Allah bagi umat-Nya. Di sini pemazmur mewakili bangsanya. Apa yang dialami bangsanya, baik penindasan musuh maupun perlindungan Allah, dia akui sebagai pengalaman pribadinya (9:4-5). Pemazmur merasakan kepedulian Allah terhadap masalah yang menimpa umatnya. Ayat-ayat 9:13, 19, 10:18 menjelaskan masalah tersebut sebagai penindasan atas orang lemah, miskin, dan tak berdaya. Bagi pemazmur, Allah adalah hakim yang adil yang membela perkara umatnya (9:5, 8-9). Bangsa-bangsa yang jahat dan orang-orang yang fasik akan menerima penghukuman dari Allah yang berdaulat.
Dari firman Tuhan yang kita baca pada malam hari ini, saya memberikan Tema: Tuhan Tempat Perlindungan.

Perasaan nyaman dan tenang pasti didambakan oleh setiap orang yang ada didunia ini, tetapi pada kenyataannya manusia tidak mudah mendapatkan ketenangan. Mengapa? Karena manusia seringkali harus berhadapan dengan yang namanya persoalan-persoalan yang membuat hidupnya berada dalam ketakutan.

Berita-berita yang kita dengar, kita baca atau kita lihat di media sosial, televisi, dan surat kabar tentang kejahatan seperti yang sekarang lagi buming yaitu pemboman gereja dan hotel di sri lanka yang menewaskan dan melukai banyak orang, kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang sedang marak di beritakan, kecelakaan lalu lintas, bencana-bencana alam seperti longsor, banjir, gempa bumi yang akhir-akhir ini terjadi di berbagai tempat yang cukup membuat kita merasa takut. 

Belum lagi ketakutan-ketakutan lainnya seperti menghadapi masa depan yang tidak pasti, persaingan dalam pekerjaa/usaha kita,  orang-orang yang tidak suka dengan keberhasilan yang kita peroleh sehingga kita dimusuhi atau difitnah, atau mungkin juga kita diperlakukan tidak adil atas kesalahan yang tidak kita lakukan, bahkan ada orang yang dengan sengaja ingin menjatuhkan kita dengan cara memojokkan dan kemudian menjadikan kita “kambing hitam” dan masih banyak lagi hal-hal lain yang membuat kita merasa takut, terancam dan tidak tenang.

Siapa yang bisa mengatasi masalah sosial seperti ini? Seharusnya pemerintah yang menegakkan hukum dan keadilan. Namun kalau oknum pemerintah bertindak menindas, apa yang harus kita lakukan?Kemanakah kita dapat pergi supaya jauh dari ketakutan? Adakah orang-orang kuat disekitar kita yang dapat menjadi sandaran untuk tempat perlindungan atau sesuatu yang lain yang dapat menjadi jawabannya?

Di dalam Mazmur 9:10 dikatakan:"Demikianlah TUHAN adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan."   Nama Tuhan adalah menara yang kuat, karena di dalam nama-Nya ada kuasa yang sangat dahsyat;  nama-Nya adalah nama di atas segala nama.  Dalam pemikiran orang Ibrani kuno nama seseorang adalah gambaran dari pribadi orang itu kelak.  Begitu pula dengan nama Tuhan yang adalah pewahyuan dari diri Tuhan sendiri.  Tuhan menghendaki nama-Nya dipuji dan diserukan.  Ketika kita memuji dan menyerukan nama-Nya kita akan mengalami kuasa dari nama itu.  "dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya,"  (Yohanes 14:13).

Dalam kehidupan Daud, dia adalah seorang yang hidup dekat dengan Tuhan,ia juga pernah mengalami ketidaktenangan dalam hidupnya, padahal ia tidak melakukan kesalahan atau kejahatan. Ia sering dikejar-kejar oleh musuh bahkan oleh ayah mertuanya sendiri, yaitu Saul yang selalu ingin membunuhnya.  Perjalanan hidup Daud yang penuh tantangan, dia membutuhkan ketenangan, terlepas dari tekanan dan ketakutan, itulah sebabnya dia hidup dekat dengan Tuhan, ketika ia mengandalkan Tuhan hidupnya terjaga aman. Berkali-kali Tuhan menolong Daud dalam menghadapi berbagai peperangan melawan musuh-musuh Israel, Tuhan selalu memberinya perlindungan dan kemenangan, Jaminan perlindungan yang di dapatkan Daud bukanlah dari hal-hal fana, bukan dari dunia, melainkan dari Tuhan. 

Apa yang dilakukan Tuhan terhadap orang yang tidak bersalah?
1. Tuhan memberi kemenangan (Ay. 4)

Siapa yang tidak takut dikejar oleh musuh? Apalagi jika musuh itu lebih kuat?
Daud yang sering dikejar-kejar oleh musuh juga merasa takut. Kemanapun Daud bersembunyi, Saul selalu dapat mengetahuinya. Tidak ada tempat yang cukup aman bagi Daud untuk berlindung. Tetapi kemudian Daud memilih untuk meletakkan kepercayaannya kepada Tuhan dan berlari kepadaNya. Ketika Tuhan yang bertindak, musuh-musuhnya dibuat mundur, lari tunggang langgang tidak berdaya. Tuhan berperang menggantikan Daud, Ia menghalau musuh dan pada akhirnya mereka binasa.
Dan kita tentu masih ingat Bagaimana juga Tuhan menolong bangsa Israel dari kejaran Firaun waktu mereka keluar dari Mesir. Bangsa Israel mengalami ketakutan yang luar biasa. Mereka tidak tahu apa yang seharusnya mereka lakukan, tetapi Tuhan menolong dengan cara yang ajaib. Tuhanlah yang berperang bagi mereka (Kel. 14:14). Tuhan menghalau musuh. Firaun dan tentaranya serta kuda-kudanya dicampakkan Tuhan kedalam laut. 

Sebagaimana Tuhan telah memberikan kemenangan kepada Daud dan bangsa Israel, Tuhan juga akan memberikan kepada kita. Tidak ada pergumulah yang teralalu berat dalam hidup kita yang tidak dapat diatasi apabila Tuhan menyertai kita.

2. Tuhan menjadi Pembela (Ay. 5-9)
Suatu masalah yang terjadi dalam hidup kita dapat membuat kita merasa diperlakukan tidak adil. Perkara-perkara yang ditangani oleh para hakim dapat diputar balikkan, yang salah dinyatakan benar, sebaliknya yang benar dinyatakan bersalah karena orang-orang yang seharusnya bertugas menegakkan hukum telah melanggar hukum. Mereka disuap.

Manusia tidak dapat diandalkan. Hanya Tuhan yang dapat diandalkan karena Tuhan adalah hakim yang adil, Ia bertindak dengan adil. Ia menjadi pembela bagi orang-orang yang tidak bersalah, karena Dia adalah kebenaran. Ia tidak dapat disuap, Ia tidak tergiur dengan apapun yang kita berikan. Dai tidak dapat dimanipulasi. Jadi, apabila kita tidak bersalah, kita tidak perlu takut, karena Tuhan selalu berpihak kepada orang-orang benar.

3. Tuhan adalah tempat perlindungan (Ay. 10-11)
Dimanakah manusia dapat menemukan ketenangan? Dimanakah tempat untuk mencari keadilan? Dimanakah manusia dapat berlindung supaya hidupnya merasa aman, nyaman, tenang dan damai? Adakah tempat didunia ini dimana kita bisa merasa benar-benar tenang?

Di dalam dunia yang penuh dengan kesengsaraan ini, hanya ada satu tempat perlindungan yang pasti, yaitu Allah sendiri. “Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.” Ketika kita merasa sangat letih oleh semua usaha kita, ketika kita bingung karena berbagai masalah kita, ketika kita dilukai oleh kawan-kawan kita, ketika kita dikelilingi oleh musuh-musuh kita, kita dapat berlindung kepada Allah. Tidak ada rasa aman di dunia ini. Seandainya kita menemukan rasa aman di dalam dunia ini, maka kita tidak akan pernah mengalami sukacita dari kasih dan perlindungan Allah. Kita akan kehilangan kebahagiaan yang telah disediakan bagi kita.

Tempat yang paling aman hanyalah Allah sendiri. Ketika awan badai menggumpal dan bencana mulai membayang, kita harus datang ke hadirat Allah dalam doa dan berdiam di sana (Mazmur 57:2).
Daud adalah salah satu orang yang memiliki iman yang luar biasa kepada Tuhan. Ia benar-benar mengandalkan Tuhan dalam hidupnya, sejak kecil hingga akhirnya menjadi raja bangsa Israel. Daud tahu ada tempat yang paling aman yaitu berada dalam perlindungan Tuhan. Dalam keadaan ketakutan, Daud tidak mencari pertolongan kepada pihak-pihak lain. Dia senantiasa mengandalkan Allah dan memang Allah dapat diamankan. Perlindungan yang aman dialami Daud ketika ia berada di kemah Tuhan.  "Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu untuk selama-lamanya,"  (Mazmur 61:5), karena di situlah Tuhan hadir dengan segala otoritas-Nya.  Daud berkata,  "...lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik."  (Mazmur 84:11).  Selanjutnya rasa aman dan tenteram Daud rasakan ketika ia  "...berlindung dalam naungan sayap-Mu!"  (Mazmur 61:5).  Tuhan menggambarkan diri-Nya bagai induk rajawali, sedang umat-Nya adalah anak-anak-Nya. "Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia."  (Ulangan 32:11-12).  Bagaikan anak rajawali yang berlindung di bawah sayap induknya, demikianlah Daud rindu berlindung di bawah perlindungan-Nya.  "Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung,"  (Mazmur 91:4).

Oleh karena itu, dalam perikop ini Daud mengubah mazmur yang menunjukkan perlindungan Tuhan terhadap orang-orang saleh. Ia mengatakan bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan bagi orang-orang yang terinjak dan mengalami kesesakan (Ay. 10). Daud juga mengatakan bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan orang-orang yang mencari Tuhan (Ay. 11b). Hal ini tentu saja timbul karena Daud memiliki pengenalan yang dalam dan intim dengan Tuhan, sehingga walaupun Daud mengalami banyak persoalan dala hidupnya, namun Daud tetap tahu dan percaya bahwa Tuhan akan selalu menjadi tempat perlindungan baginya.

Allah menjadi tempat perlindungan bagi orang-orang yang hak-haknya terinjak, yang mengalami kesesakan dan ketakutan. Dalam menghadapi ancaman musuh, kita dapat merasa aman jika kita menjadikan Allah sebagai tempat perlindungan. Dia adalah kubu pertahanan, kota benteng dan perisai kita. Dia akan menyelamatkan kita dari ancaman musuh. Percayalah!

Kesimpulan
Orang yang menaruh kepercayaan kepada Allah tidak akan dibiarkan. Allah akan bertindak menyatakan kuasaNya untuk melepaskan umatNya dari ketakutan dan kesesakan. Ia akan menghalau musuh hingga mereka binasa. Ia menjadi pembela bagi orang-orang yang tidak bersalah. Allah selalu berpihak kepada orang-orang benar. Dia memberikan perlindungan sehingga orang yang berlindung padaNya akan merasa aman.Di tengah dunia yang penuh gejolak ini  "Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia. Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan."  Mazmur 118:8-9

TUHAN TEMPAT PERLINDUNGAN

Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "TUHAN TEMPAT PERLINDUNGAN YANG TEGUH BENTENG HIDUPKU"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel