KHOTBAH KRISTEN: WASPADA NABI - NABI PALSU, PENGAJAR PALSU, PENDETA PALSU, GEREJA PALSU, JEMAAT PALSU 2 PETRUS 2:1-3
Sejak zaman dahulu penyesat dan ajaran sesat ada di mana-mana. Jika seseorang tidak tahu ajaran yang benar atau tidak memiliki penuntun kebenaran, maka dipastikan ia akan mudah goyah dan tersesat oleh godaan penyesat atau ajaran sesat. Surat 2 Petrus 2 ini ditulis terutama untuk menentang pekerjaan guru-guru palsu yang mengajarkan hal-hal yang salah bahkan memutarbalikkan ajaran-ajaran Kristen, dan juga untuk memberantas perbuatan-perbuatan tak patut yang dihasilkan oleh ajaran guru-guru itu.
Disini petrus menasehati jemaat agar waspada terhadap munculnya guru-guru palsu itu &Supaya jemaat tidak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran itu, orang Kristen harus berpegang kepada ajaran yang benar tentang Tuhan dan tentang Yesus Kristus yaitu ajaran yang disampaikan oleh orang-orang yang telah menyaksikan dan mendengar sendiri Yesus mengajar. Hal ini juga merupakan ciri pengajaran Yesus tentang akhir zaman (Markus13:22, 23, Yudas 4). Oleh sebab itu pada masa modern ini kita diharapkan untuk tetap waspada dan siap menolak guru-guru palsu dan pengajarannya.
Surat Petrus menyebutkan bahwa keberadaan guru-guru palsu itu bukan fenomena baru. Sejak zaman bapa-bapa leluhur Israel, sudah ada nabi-nabi palsu yang menyesatkan umat Tuhan. Mereka menyangkal Tuhan, menghujat kemuliaan-Nya, dan hidup dalam hawa nafsu (1-3, 10-14).
Namun, bukan berarti tidak ada orang yang berhasil mempertahankan iman mereka. Nuh dan Lot menjadi contoh orang-orang yang tetap beriman sekalipun hidup di antara orang-orang yang sesat (5-8). Kenyataan yang tidak terbantahkan adalah Tuhan tetap memelihara kehidupan mereka yang tetap bertahan dalam iman mereka (9).
Kenyataan seperti itu menjadi dasar bagi Petrus untuk menasihati jemaat supaya selalu waspada. Di sepanjang masa, akan selalu ada orang-orang yang mengajarkan hal-hal yang tidak benar. Mereka akan menggunakan segala macam cara, termasuk memutarbalikkan ajaran Kristen tentang kemerdekaan (18-19). Agar kita tidak menjadi mangsa guru-guru palsu/ agar kita tidak terperdaya oleh ajaran guru-guru palsu ini, mari kita melihat beberapa ciri dan bahaya yang ditimbukan oleh mereka:
Apa saja ciri-ciri dari guru-guru palsu ini?
1. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan (Ay. 1)
Dalam kata kerja “memasukkan” ini mengandung arti diam-diam/secara tersembunyi, secara rahasia memasukkan, secara rahasia memperkenalkan, licik.Sedangkan kata pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan dalam terjemahan lain menggunakan kata ajaran-ajaran sesat yang terkutuk, ajaran-ajaran sesat yang merusak/membinasakan.
Tidak seorangpun yang mau disebut guru palsu, dan tidak seorangpun guru palsu yang mengaku bahwa dirinya mengajarkan ajaran sesat.
Sebaliknya, biasanya dia orang yang terlihat tulus dan bersemangat dengan pengajarannya, walau sebenarnya dia sedang memutarbalikkan Firman Tuhan.
Guru-guru palsu ini cara kerjanya bukan terbuka/transparantetapimereka mengajar dengan kelicikan, namun yang diajar tidak mengetahui bahwa itu adalah ajaran sesat yaitu pengajaran yang menyeleweng dari kebenaran firman Tuhan. Misalnya, tentang nubuatan-nubuatan palsu yaitu meramal yang tidak benar/tidak pasti, Di sekitar kita banyak ajaran-ajaran yang bisa menyesatkan mulai dari yang sederhana hingga paling rumit. Ada yang menganggap tidak perlu ke Gereja asal berbuat baik. Ada juga ajaran-ajaran yang mempertanyakan ketuhanan Yesus Kristus. Untuk melawan ajaran sesat ini, tidak ada pegangan yang paling sempurna selain Firman Tuhan.
2. Cara hidup mereka dikuasai oleh Hawa nafsu (Ay. 2)
Cara hidup mereka yang dikuasai oleh hawa nafsu dalam terjemahan lain memakai kata Jalan hidup mereka yang jahat, ketidak-bermoralan, jalan/hidup mereka yang memalukan, kedagingan mereka. Yang diajarkan oleh para guru-guru palsu pada waktu itu ialah bahwa perbuatan orang kristen itu tidak penting karena kasih karunia Allah dapat menghapuskan segala dosa, oleh karena itu orang kristen berbuat dosa pun tidak apa-apa karena Tuhan toh akan mengampuni, dan Banyak orang yang mengaku percaya akan mengikuti para guru palsu ini bersama dengan cara hidup mereka yang "dikuasai hawa nafsu" (yaitu, kebejatan seksual). Karena gaya hidup penuh dosa dari para pemimpin dan pengikutnya.Dengan tegas alkitab menyanggah ajaran ini (1 petrus 3:11, Roma 6:1, 2, 15). Sebab hidup mereka tidak lagi dikuasai oleh Roh kudus, tetapi dikuasai oleh keinginan daging yang paling dominan, sehingga melakukan hal-hal yang dipandang baik oleh diri sendiri.
3. Mereka mencari untung (Ay. 3)
“Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka.” (Ay. 3)
Kata mencari untung adalah kata yang biasa dipakai dalam dunia perdagangan yang prinsipnya tidak mau dirugikan dan hanya mencari untung belaka, sekalipun ada pihak lain yang menjadi korbannya. Demikian juga dengan guru-guru palsu,salah satu cara utama yang dipakai oleh para guru palsu itu untuk mengelabuhi orang kristen/umat Allah yang lemah imannya sehingga mendapatkan keuntungan pribadi dari mereka ialah dengan memakai “cerita-cerita isapan jempol,”yaitu cerita-cerita yang hebat, tetapi palsu, atau cerita yang berlebihan untuk mendorong orang agar mempersembahkan uangnya. Mereka memuliakan diri mereka sendiri dan meningkatkan pelayanan mereka dengan cerita-cerita isapan jempol tersebut. (bd 2 Kor. 2:17)
Terjemahan kuno dalam KJV (King James Version) sangat tepat menerjemahkan bagian yang digarisbawahi di atas dari teks bahasa Yunaninya.
Versi-versi yang lebih baru menerjemahkannya dengan “mencari keuntungan dari kamu”, yaitu dengan memadankan kata kerja Yunani “emporeuomai” dengan “mencari keuntungan”.Namunmakna kata kerja inibukanmencari keuntungantetapi lebih tepatnya “memperdagangkan, memperjualbelikan, menjadikan sesuatu sebagai barang dagangan”dengan kata-kata yang dibuat-buat/pura-pura (Kamus Strong). Dengan kata lain, salah satu sifat guru palsu adalah serakah dan dalam keserakahannya itu, ia menjadikan umat Allah sebagai barang dagangannya.Misalnya:memeras “uang persembahan” dari jemaat untuk keuntungan/kepentingan pribadi, dan Biasanya disertai himbauan untuk membayar persepuluhan kepada pelayan/hamba Tuhan dan ancaman tentang hal-hal mengerikan yang akan terjadi kepada para pengikut dengan menggunakan ayat firman Tuhan/ayat Alkitab apabila mereka tidak memberikan persembahan mereka kepada “pelayanan” atau hamba Tuhan.Bpk/ibu perlu kita pahami bahwa persembahan perpuluhan memang wajib diberikan oleh jemaat Tuhan karena perpuluhan adalah milik Tuhan, tetapi perpuluhan bukan diberikan untuk hamba Tuhan/pelayanan Tuhan, melainkan perpuluhan diberikan kepada Gereja untuk dikelolah oleh Gereja (Maleakhi 3:10).
Selain menunjukkan ciri-ciri guru-guru palsu, disini rasul petrus juga menunjukkan bahaya yang ditimbulkan oleh guru-guru palsu bagi orang percaya.
Apa saja bahaya yang ditimbulkan oleh guru-guru palsu bagi orang percaya/kristen?
1. Mencemarkan iman Kristen
Ada sesuatu yang menjadikan kekristenan itu lebih dari pada sekedar suatu agama, tata krama dan sekedar impian sia-sia seorang idealis. Dan sesuatu inilah yang membuat kekristenan itu tetap relevan sampai hari ini, yakni iman yang berpusat pada pribadi Kristus yang lahir (Natal), mati (Salib) dan bangkit dari kematian (Paskah) ini merupakan inti pemberitaan atau injil. Dan apabila inti injil ini ditukar, dikurangi, atau ditambah dengan sesuatu maka iman kristen itu akan tercemari dan inilah bahaya yang telah ditimbulkan oleh guru-guru vpalsu itu.
2. Menuai Kebinasaan
Bahaya yang kedua yang ditimbulkan oleh guru-guru palsu yakni: tidak adanya kehidupan rohani sama sekali dan kehidupan yang demikian akan menuai kebinasaan. Apabila kita memperhatikan hidup dalam kehidupan dunia ini ada 2 macam kehidupan yang pada akhirnya menuai kebinasaan yaitu:
Hidup dalam kehidupan yang diperbudak oleh dosa. Sebab upah dosa ialah maut (Roma 6:23). Hal ini merupakan konsekuensi dosa sejak semula ketika manusia jatuh kedalam dosa dan yang saat ini menjadi konsekuensi setiap orang yang belum percaya/tidak percaya kepada Kristus. Kehidupan yang demikianlah yang akan menuai kebinasaan.
Kehidupan Kristen yang duniawi.Kehidupan kristen duniawi yang dimaksud disini adalah satu kehidupan yang sebenarnya sudah ditebus dari perbudakan dosa oleh iman di dalam kristus, melalui kematiaanNya. Namun demikian kehidupan kristennya lebih berpusat pada keinginan-keinginan daging yang dibawa oleh pengaruh licik ajaran-ajaran guru-guru palsu, sehingga tersesat seperti generasi pertama kaum israel yang binasa di padang gurun, karena kedegilan hati mereka dan tidak sampai ke tanah kanaan/tanah perjanjian atau berakhir dengan kehidupan yang menuai kebinasaan.
Kesimpulan
Sekalipun nasihat Petrus ditulis pada abad pertama, nasihat itu juga berlaku untuk kita semua pada masa kini. Guru-guru palsu dan ajaran-ajaran tidak benar selalu ada di sepanjang masa. Kita sebagai orang percaya dinasihatkan untuk selalu waspada. Yang pertama yaitu: Penting untuk melihat dan menilai ajaran-ajaran yang muncul sehingga bisa melihat sesuai tidaknya dengan ajaran yang benar tentang iman kristen yang sesuai dengan Alkitab sehingga kita tidak mudah disesatkan oleh berbagai penyesatan yang semakin sulit dikenali pada zaman inidan kita bisa tahu persis bagaimana ciri-ciri kehadiran guru-guru palsu di zaman inidengan ajarannya yang menyesatkan.
Yang kedua, Pada masa pasca modern sekarang ini, ketika kebenaran dipandang sebagai hal yang relatif dan subjektif, kita diajak untuk tetap menilai dengan jernih, supaya tidak termakan oleh ajaran yang tidak benar, dan tidak mengajarkannya kepada sesama yang dapat mencemarkan iman kita dan akhirnya membawa kita kepada kebinasaan.
Oleh karena itu,perlu bagi kita untuk selalu menjaga kedekatan dengan Tuhan yaitu dengan bertekun dalam membaca dan melakukan firman Tuhan, agar kita tidak salah jalan dan kembali ke kecemaran dosa, melainkan tetap hidup di dalam Jalan Kebenaran.
0 Response to "KHOTBAH KRISTEN: WASPADA NABI - NABI PALSU, PENGAJAR PALSU, PENDETA PALSU, GEREJA PALSU, JEMAAT PALSU 2 PETRUS 2:1-3"
Post a Comment