KHOTBAH KRISTEN: MENCUKUPKAN DIRI DENGAN APA YANG ADA FILIPI 4:10-14

• Surat ini ditulis oleh Paulus untuk jemaat yang ada Filipi.
• Pada saat penulisan surat Filipi ini Rasul Paulus sedang berada dalam penjara di Roma selama -+2 tahun, dan juga beberapa surat yang lain yang ditulis oleh Rasul Paulus saat berada dalam penjara di kota Roma, misalnya; Efesus, Kolose, Filemon
• Nama Filipi berasal dari nama seorang raja Makedonia, Filipus II, yang berhasil menaklukkan antara tahun 360-356 SM
• Kota Filipi dulunya bernama Krenides. Kredines dalam bahasa Yunani adalah krene yang artinya mata air. Kota ini terletak di daerah pedalaman Yunani tepatnya di Via Egnatia yakni satu jalan yang menjadi penghubung antara daerah timur dan barat Romawi.
• BC adalah singkatan dari Before Christ yang artinya sebelum Kristus yang lebih familiar disebut Sebelum Masehi (SM).

Bebicara dengan satu pokok pikiran ini, ialah; mencukupkan diri dengan apa yang ada.

Sifat alamiah atau sifat dasar manusia itu adalah; tidak pernah merasa puas apa yang lihat oleh mata, apa yang didengar oleh telinga, dan apa yang sudah dimiliki.

Raja Salomo menggambarkan 4 hal umat manusia yang tidak pernah puas adalah seperti;
Amsal 30:16 Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!" ... demikianlah mata manusia tak akan puas (Amsal 20:27)

Ada 2 (dua) tipe manusia pada umumnya:
1. Tipe pertama:
Selalu bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki, selalu merasa puas dengan apa yang ada, selalu merasa cukup dengan apa yang ada, selalu sukacita dengan apa yang sudah dimiliki.
Misalnya: ada orang yang selalu bersyukur
a. Ya puji Tuhan, hari ini masih Tuhan percayakan saya kesehatan, dan juga bagi keluarga.
b. Ya puji Tuhan, hari ini masih bisa makan, minum, tidur nyenyak, dibanding dengan orang lain, makan aja susah, tidur juga susah, banyak beban hidup.
c. Ya puji Tuhan, Tuhan telah memberikan pekerjaan ini untuk menunjang keluarga dan anak-anak, untuk mencukupkan kebutuhan mereka.
d. Ya puji Tuhan, walau pun banyak masalah, banyak kesulitan, banyak tantangan, saya bisa lalui bersama dengan Tuhan, dan membuat saya lebih mengandalkan Tuhan, lebih dewasa, baik dalam hal karakter maupun dalam hal iman, dll...

PENABUR HIDUP
Ucapan syukur atau bersyukur yang tulus dari hati dan hidup kita, akan menjadikan jiwa kita segar dan tubuh kita sehat bahkan kita siap untuk menjalani hidup dengan berkat Tuhan Yesus yang baru setiap hari.

2. Tipe kedua: Selalu merasa tidak puas dengan berlebihan, selalu merasa kekurangan yang berlebihan, selalu merasa tidak cukup dengan apa yang ada, selalu mengeluh dan bersungut-sungut yang berlebihan.
Misalnya: ada orang yang selalu mengeluh
a. Aduh.. ko seperti ini terus yang keadaan saya, tidak ada perubahan, makan aja susah, ekonomi makin sulit, masalah silih berganti, terus-menerus berulang-ulang itu yang dipikirkan, susah dan susah, tidak ada kata puji Tuhan, tidak ada kata syukur.
b. Ini perlu dikoreksi, perlu dievaluasi:
Apakah kitanya yang salah berpikir melihat masalah yang ada, melihat secara negatif.
Apakah kitanya tidak ada daya juang menyelesaikan masalah yang ada.
Apakah kitanya yang sudah salah langkah dari awal, sehingga kita mengalami semua hal ini. (apa yang ditanam itu yang dituai)
 
Firman Tuhan katakan bagi kita yang selalu hidup dalam ketakutan, hidup dalam kekhawatiran yang berlebihan:
Filipi 4:6-7
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. 7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Eman Hlw “Saya mau katakan bagi kita semua”

Bahwa hidup dalam ketakutan, hidup dalam kekhawatiran, hidup dalam kecemasan, hidup dalam kebimbangan, itu bukan pekerjaan Tuhan, dan bukan datang dari Tuhan, Iblis sedang menggoda kita.

Apa yang perlu kita pelajari dalam teks ini?
1. Rasul Paulus sangat bersukacita di dalam Tuhan, karena jemaat Filipi menumbuhkan kembali perhatian mereka kepada Paulus untuk mendung dia dalam pelayan pemberitaan Injil. (ayat 10)

BIS ayat 10
Dalam hidup saya yang bersatu dengan Tuhan, saya merasa bahagia sekali, sebab setelah begitu lama, sekarang kalian sempat lagi memikirkan keadaan saya. Maksud saya bukannya bahwa kalian sudah melupakan saya; kalian memang memperhatikan saya, tetapi kalian tidak mendapat kesempatan untuk menunjukkannya.

Ini memberikan arti bahwa:
▶Rasul Paulus sebagai hamba Tuhan yang baik dan yang sejati, tidak menjadikan kendala dan hambatan bagi pelayanannya karena perhatian jemaat Filipi sempat berhenti, sempat terhambat, sempat tidak berjalan, dukungan mereka kepada Rasul Paulus.

▶Walaupun Rasul Paulus sebagai tahanan di kota Roma, tidak menjadi kendala, tidak menjadi masalah baginya, untuk tetap menyatakan syukur dan berterimakasih yang besar kepada jemaat di Filipi yang menumbuhkan kembali rasa peduli mereka dengan pekerjaan Tuhan melalui Rasul Paulus.

▶Rasul Paulus sebagai hamba Tuhan yang baik dan yang sejati, memiliki jiwa yang besar atas, jiwa yang rendah hati berterimakasih kepada jemaat di Filipi atas dengan materi yang mau mereka berikan untuk mendukung pekerjaan Tuhan,
Walaupun sebenarnya tidak sebanding dengan apa yang mereka berikan kepada Paulus, mereka berutang jiwa, dimana Rasul Paulus telah memberitakan Injil kepada mereka dan mereka menjadi orang percaya.

Aplikasi:
Seringkali kita kecewa dalam hidup ini, dimana orang yang kita andalkan, orang yang kita bangga-banggakan, orang yang kita harapkan tak kunjung datang menolong kita saat kita membutuhkan mereka.

Melalui firman ini saya dan saudara diingatkan untuk memiliki jiwa yang besar untuk selalu bersyukur kepada Tuhan dan mengadalkan Dia sebagai sumber pertolongan yang sejati bagi kita.

Melalui firman ini saya dan saudara diingatkan untuk tidak mengandalkan manusia untuk menolong kita, saat menghadapi kesulitan, tetapi biarlah kita bergantung kepada-Nya Sang Penolong Sejati; Allah Kita.

Yeremia 17:5
... "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!

Apa yang perlu kita pelajari dalam teks ini?
2. Rasul Paulus mengingatkan jemaat Filipii; “Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan”. (ayat 11)

Ini artinya adalah:
▶Pelayanan pemberitaan Injil yang sudah dikerjakan oleh Rasul Paulus, tidak pernah membuat dia gentar, takut, khawatir, dengan apa yang akan dia pakai dan apa yang akan dia makan dalam pelayanan pekerjaan Tuhan.

▶Pelayanan perintisan jemaat yang dikerjakan oleh Rasul Paulus diberbagai daerah dan kota, menjadi tantangan bagi dia:
a. Perintis Jemaat di kota Roma
b. Perintis Jemaat di Korintus
c. Perintis Jemaat di Galatia
d. Perintis Jemaat di Efesus
e. Perintis Jemaat di Filipi
f. Perintis Jemaat di Kolose
g. Perintis Jemaat di Tesalonika, dll..

Tantangan kedua, masalah transportasi, yang harus digumuli dalam pelayanan pekerjaan Tuhan, transportasi dalam zaman PB adalah hanya ada: kapal, perahu, keledai, unta, dan kuda. (modern, ada pesawat, mobil, kereta, motor, dll. )
 
Tantangan ketiga, berhadapan dengan hukum dan orang yang sudah dipengaruhi oleh dongeng dan filsafat.

Jadi, dengan jelas, dan tegas Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Filipi, bahwa: “Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan”. (ayat 11)

Aplikasi
Apa yang menjadi tantangan kita saat ini, apakah pekerjaan, apakah keluarga, apakah anak-anak, apakah masalah ekonomi.

Mari kita bersyukur, dan bergantung pada Tuhan sebab Allah sumber segala-galanya.

Apa yang perlu kita pelajari dalam teks ini?
3. Rasul Paulus mengingatkan jemaat Filipi; “Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku”. (ayat 12b)

Kata “aku tau apa itu kekurangan” ταπεινοω tapeinoo; turun level, merendahkan diri,,  hidup sederhana.

Artinya adalah:
• Rasul Paulus mengerti betul apa itu hidup yang sederhana, hidup yang secukupnya, hidup yang seadanya, karena sering mengalami di medan pelayanan.
• 2 Kor 11:9  Dan ketika aku dalam kekurangan di tengah-tengah kamu, aku tidak menyusahkan seorang pun, sebab apa yang kurang padaku, dicukupkan oleh saudara-saudara yang datang dari Makedonia. Dalam segala hal aku menjaga diriku, supaya jangan menjadi beban bagi kamu, dan aku akan tetap berbuat demikian.
• 1Kor 4:11 Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara,
• 12  kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; 13  kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.

Kata “aku tau apa itu kelimpahan” περισσευω perisseuo; meluap, melampaui batas, berkelimpahan.

Jadi, pengertian Paulus tentang apa itu kekurangan dan kelimpahan membuat perjalanan pelayanannya penuh rasa syukur yang melimpah kepada Allah.

KESIMPULAN
Dengan demikian untuk “menjadi peribadi dan keluarga yang mencukupkan diri dengan apa yang ada”, adalah ada 3 hal yang harus kita lakukan, dan Rasul Paulus telah menjadi contoh dan teladan bagi kita semua, ialah:
1. Tidak mengandalkan manusia, tetapi mengandalkan Tuhan untuk memakai siapa saja yang Ia kehendaki untuk menolong kita.

Yeremia 17:5
... "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!

Menjadi pribadi dan keluarga yang mencukupkan diri dengan apa yang ada adalah:
2. Belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan, dengan arti tidak memaksakan diri untuk memiliki dan memperoleh hal yang di luar kemampuan kita (ayat 11)

TB 11: Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
BIS 11: Saya mengemukakan ini bukan karena saya berkekurangan, sebab saya sudah belajar merasa puas dengan apa yang ada.

Menjadi peribadi dan keluarga yang mencukupkan diri dengan apa yang ada adalah:
3. Kita harus mengerti betul atau paham dengan benar apa itu kekurangan dan apa itu kelebihan. (ayat 12)
• Dengan kita akan menjadi orang Kristen yang selalu bersyukur dengan apa yang ada, mengingatkan kita bahwa hidup itu adalah hanya anugerah semata pemberian Allah semua bagi kita.
• Dengan demikian kita sudah menyelamatkan dari dari yang namanya dosa ketamakan atau keserakahan hidup.

Nama Tuhan dipuji dan dipermuliakan, lewat firman Tuhan ini.bab saya sudah belajar merasa puas dengan apa yang ada.

Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "KHOTBAH KRISTEN: MENCUKUPKAN DIRI DENGAN APA YANG ADA FILIPI 4:10-14"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel