KHOTBAH KRISTEN: MENCUKUPKAN DIRI DENGAN APA YANG ADA DAN JANGAN MENJADI HAMBA UANG IBRANI 13:5

Pada bagian, berbicara tentang mencukupkan diri dengan apa yang ada.

Kita perlu waspada dan berhati-hati supaya kita jangan tertipu dan diperdaya oleh pengajaran yang mengatakan bahwa;
a. Kita ini anak raja di atas segala raja, kita ini anak Tuhan, yang sepatutnya hidup dalam kemewahan sebagai anak raja, menikmati kecukupan sebagai anak raja” (teologi sukses/teologi kemakmuran)
b. Menjadi orang Kristen itu pasti diberkati, pasti diberi kelimpahan; kasih 1 untuk Tuhan diganti 10 kali lipat oleh Tuhan (teologi sukses/teologi kemakmuran)

Akibat dari pengajaran dan pemahaman ini:
Banyak orang Kristen yang hidup dalam dosa, melakukan segala cara demi mendapatkan uang dan  kemewahan.
Banyak orang Kristen menjadi kecewa, merasa gagal menjadi orang Kristen karena tidak tercapai keinginannya menjadi orang yang hidup dalam kemewahan atau kelimpahan.
Banyak orang meninggalkan gereja karena tidak sesuai ekspetasi dengan fakta yang terjadi yang dialami oleh orang percaya.

Kita perlu menyadari bahwa kecukupan atau kekayaan itu adalah pemberian Allah, dan perlu kita memahami bahwa kecukupan atau kekayaan itu adalah salah satu berkat umum yang Allah berikan bagi siapapun tanpa memandang, agama, suku, bahasa, dan lain-lain.

Berkat umum: Alam semesta, hujan, matahari, bulan, kekayaan, kesehatan, dan lain-lain...

Jadi, ada kalimat yang berbunyi demikian, tentang kekayaan/kecukupan.
Kalau kekayaan datang karena kerja keras, “seharusnya para kuli bangunan yang paling kaya di dunia ini”
Kalau kekayaan datang karena banyaknya waktu kerja, ”seharusnya yang paling kaya adalah warung-warung kopi, dan warung yang lain, yang buka selama 24 jam”
Kalau kekayaan datang karena kepintaran atau kecerdasan, “seharusnya para dosen-dosenlah yang paling kaya di dunia ini”
Kalau kekayaan datang karena pangkat atau jabatan, “seharusnya para Presiden dan Raja yang menjadi nomor urutan pertama terkaya di dunia”

Artinya adalah:
a. Kecukupan yang berlebihan itu adalah murni pemberian Allah, kepada siapa Allah mau kehendaki berikan.
b. Kecukupan yang berlebihan itu adalah murni anugerah dari pada Allah.
Amsal 10:22 Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.
Amsal 11:24-25 Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. 25 Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

Berbicara tentang mencukupkan diri dengan apa yang ada, firman Tuhan yang telah kita baca ini;

Mengajak saya dan kita semua untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada:
1. Ayat 5b: Cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.
Kata “cukupakanlah dirimu” αρκεω arkeo; merasa puas,

Matthew Henry
Kita harus mencukupkan diri dengan bagian kita saat ini, kita harus mengarahkan pikiran kita pada keadaan kita yang sekarang, sebab berkat yang akan datang berada di tangan Allah, dan inilah cara yang ampuh supaya kita merasa puasa apa yang ada.

Ini memberikan arti adalah:
• Orang yang mampu bertahan saat kesulitan ekonomi ada, sesungguh merekalah orang sudah mencukupkan diri dengan apa yang ada.
• Orang yang mampu berkata cukup saat semua orang berkata kurang dan mengeluh, sesungguh merekalah orang sudah mencukupkan diri dengan apa yang ada.
• Orang yang mampu mengucap syukur kepada Tuhan dengan segala problem yang ada, sesungguh merekalah orang sudah mencukupkan diri dengan apa yang ada.

Sebaliknya, orang yang tidak mampu berkata cukup dengan apa yang ada ?
1. Akan menjalankan sisa hidupnya dengan penuh; “kegelisahan, kekhawatiran, dan  mengeluh yang tidak ada habisnya”
2. Akan menjalankan sisa hidupnya dengan penuh; “kekecewaan karena tidak pernah tercapai atau terpuaskan keinginan hatinya”
3. Akan menjalankan sisa hidupnya dengan penuh; rasa rasa pahit kehidupan yang membuat dia tidak pernah merasakan hidup bahagia.

Oleh sabab itu, sebagai orang percaya jangan sampai kita terjebak dalam perangkap ini, tetapi biarlah kita menjadi orang Kristen yang mengucap syukur dengan apa yang ada.

Mengapa saya dan saudara semua harus mencukupkan diri dengan apa yang ada?
1. Alasan pertama,  supaya kita jangan menjadi hamba uanng. (ayat 1a)
Kata “hamba uang” αφιλ-αργυρος aphilarguros; tidak dikekang, tidak dikuasai, tidak diperhamba, tidak berdaya, tidak tamak.

Contoh:
Mengapa orang yang sudah banyak uang, masih saja korupsi ?
Mengapa orang yang sudah banyak uang usah dimana-mana, masih menipu, masih berbohong, masih melakukan, kecurangan, dan penggelapan ?
Mengapa orang yang sudah memiliki jabatan atau pangkat yang baik, masih menipu, masih korupsi ?

Alasannya adalah:
a. Sudah diperhamba oleh uang/harta
b. Sudah diperdaya oleh uang/harta
c. Sudah dikusasi oleh uang/harta
d. Sudah dikekang oleh uang/harta
e. Sudah menjadi buas(tamak) oleh uang/harta

Ilustrasi
• Adam dan Hawa sudah berada di Firdaus, saat Allah menciptakan mereka, tetapi mereka belum merasa puas, sehingga jatuh di dalam dosa.
• Malaikat itu sudah hidup di sorga bersama dengan Allah tetapi belum merasa puas, mau menyamai Allah, sehingga Allah membuang mereka ke bumi.

Aplikasi:
Maka dengan demikian ini menjadi warning/peringatan bagi saya dan bagi kita semua untuk waspada dan berhati-hati untuk tidak terjebak; diperdaya oleh uang, dikuasai oleh uang, dan dikekang oleh uang.

Mengapa saya dan saudara semua harus mencukupkan diri dengan apa yang ada?
2. Alasan kedua, karena Allah sekali-kali tidak akan membiarkan kita dan Allah sekali-kali tidak akan meninggalkan kita. (Ayat 5c)

Matthew Henry
Manusia tidak dapat berbuat apa-apa kepada Allah dan Allah dapat membuat apa saja kepada umatnya sesuai apa yang Ia kehendaki.

Ini memberikan arti adalah:
• Kita hanya bergantung dan berharap sama Tuhan, kalau Tuhan kasih berkat lebih, puji Tuhan, kalau pun tidak puji Tuhan juga.
• Kita hanya melakukan apa yang seharusnya kita lakukan; berusaha, berdoa, mendekatkan diri dengan Tuhan, (kita manusia lamah, kita manusia terbatas,)
• Orang Kristen yang sejati, yang sungguh-sungguh akan mengalami penyertaan Allah yang penuh dengan kemurahan. (saya menyaksikan hal ini)
 
KESIMPULAN
Jeremiah Burroughs
Spirit of contentment (semangat kepuasan) adalah sebagai rahasia kehidupan bahagia. “dimana manusia tidak menyiksa diri dengan berbagai keinginan, nafsu atau ambisi yang mencelakakan ”

1 Tesalonika 5:18: Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.


Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "KHOTBAH KRISTEN: MENCUKUPKAN DIRI DENGAN APA YANG ADA DAN JANGAN MENJADI HAMBA UANG IBRANI 13:5"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel