PEMAHAMAN GEREJA DITINJAU DARI EKLESIOLOGI

BAB I
PENDAHULUAN
Disini Penulis membahas tentang Eklesiologi merupakan salah satu ilmu teologi yang membahas mengenai hakikat dan fungsi Gereja, berkaitan dengan identitas dan misi Gereja di dalam dunia. Dalam Gerejawi, eklesiologi adalah rumusan teologis-sistematis mengenai pemahaman Gereja tentang dirinya.
 
Dalam makalah ini Penulis akan menjelaskan eklesiologi dalam hubungannya dengan Kristen atau berbagi macam hal menyangkut Kekristen di dalamnya.

BAB II
ISI


* Pentingnya Doktrin Gereja
Ababd Pertama sejarah Gereja (30-150)
Jemaat Kristen pertama terdiri dari orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi-Kristen itu tetap mengujungi bait Allah dan sinagoge dan menaati hukum taurat dengan setia (Kis 2:46;3:1). Sama seperti orang-orang Yahudi lainnya mereka memangtangkan pergaulan dengan orang kafir, karena mereka ini tidak menaati taurat dan dengan demikian adalah “najis” (Kis.10) akan tetapi, penghambatan yang datang sesudah kematian Stefanus membuat mereka lari dari Yerusalem, mereka melarikan diri ke daerah-daereh orang Samaria dan orang kafir, dan dimana-mana pemberitaan Injil diterima oleh penduduk daerah itu (Kis. 8; 11:19-30). Petrus tidak mau memasuki rumah seorang kafir, tetapi Roh Kudus memaksa dia dengan memakai suatu penglihatan (Kis.10)
 
Jadi, Penulis menyimpulkan bahwa pentingnya doktrin Gereja mulai dari sinilah mucunculnya semuanya doktrin-doktrin Gereja itu dan memahaminya dengan jelas sehingga kita tidak salah dalam memahaminya yaitu doktrin Gereja itu sendiri.
 
* Arti istilah Gereja
Istilah Gereja Dalam Perjanjian Lama
Istilah qahal (atau kahal),yang diturunkan dari akar kata yang sudah tidak dipakai lagi yaitu qal (atau kal), yang artinya adalah “memanggil” dan edhah yang berasal dari kata ya’adh yang artinya “memilih” atau “menunjuk” atau bertamu bersama-sama disuatu tempat yang ditunjuk atau berarti berkumpul karena sudah ada perjanjian, dan semua kata ini tertuju kepada bangsa Israel, maka kata ini tertunjuk pada masarkat bangsa itu sendiri, yang dibentuk oleh anak-anak Israel atau oleh kepala perwakilan mereka, baik bergabung bersama maupun tidak.
 
Sedangkang istilah Gereja dalam perjanjian baru adalah; yaitu ekklesia yang berasal dari kata ek dan kaleo, yang artinya “memanggil ke luar”, dan kata sinagoge, dari kata sun dan ago yang berarti “datang atau berkumpul bersama”. Kata sinagoge ini secara aksklusif menunjuk kepada arti bangunan dimana mereka berkumpul untuk beribadah secara umum.(Mat. 4:23).
 
a. Konseb Gereja Menurut Katkolik
Konsep Gereja katolik adalah mereka lebih dominan dalam pelayanan sosial, Bulla Paus Alexander VI mempercayakan tugas kepada raja Spanyol dan Portugal menggambarkan iman Katolik di Negara-negara yang baru ditemukan di seluruh dunia. Kedua Raja memberikan hak mengangkat uskup mengutus misionaris serta mengurus organisasi Gereja di daerahnya masing-masing. Dengan kata lain, Raja menjadi sponsor Gereja, sebagaimana sudah terjadi dibeberapa bagian eropa. System tersebut dikanal sebagai “padroado” (bahasa portugis), artinya pelindung atau penyongsong.
 
Jadi, disini Penulis melihat atau menyimpul adalah konsep Gereja katolik mereka lebih mengutamakan pelayanan sosial dan juga misi. Dan inilah yang bagus yang perlu kita ketahui atau kita pahami.
 
b. Konseb Menurut Anglikan
Konsep menurut Anglikan adalah di Inggris pembaruan Gereja berlaku dengan jalan yang berlainan sekali. Walaupun sisa-sisa pengaruh Wiclif dan aliran humanistis yang kuat adalah merupakan jabatan kepada pemberian Luther, semua bangsa Inggris yang konservatif  itu tidak gampang menerima reformasi; kebanyak orang bersikap sebagai Erasmus terhadap Luther.
Ababd Pertama sejarah Gereja (30-150) Jemaat Kristen pertama terdiri dari orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi-Kristen itu tetap mengujungi bait Allah dan sinagoge dan menaati hukum taurat dengan setia (Kis 2:46;3:1). Sama seperti orang-orang Yahudi lainnya mereka memangtangkan pergaulan dengan orang kafir, karena mereka ini tidak menaati taurat dan dengan demikian adalah najis
Pertikaian tentag Roh Gereja Anglikan

Siapa yang menyanggah pemerintahan Paus, sudah tentu sudah meratapi golongan Protestan. Akan tetapi Hendrik VIII sungguh-sungguh tak mau nampak (mengikuti jejak) Luther. Maklumlah bahwa ia sendiri sudah pernah menyerang thologia Luther dengan membela ketujuh sakramen Gereja Katolik Roma. Segala ajaran dan adat Gereja Katolik dipertahankan dengan tangan besi. Sampai-sampai dikenakannya hukuman mati kepada tiap-tiap orang yang hendak membarui Gereja lahir batin menurut contoh Luther. Tetapi kedati pun demikian, lama-lama pengaruh Luther pada khotbah-khotbah bertambah-tambah besar. Jadi, disini yang jelas adalah Gereja yang timbul dari pergolakan itu, adalah suatu ciptaan Negara yang bersifat dua. Misi dan pemerintahan Paus sudah dihentikan.
 
c. Konseb Menurut Reformasi
Dalam abad-abad kemudian banyak sekali Gereja Protestan didirikan sebagai hasil kerja keras para misionaris Horvormd dan Gereformeerd. Peta Gereja-gerja di Indonesia zaman kini juga memperlihatkan bahwa sejak abad ke-19 banyak Gereja dilahirkan oleh berbagai denominasi Indonesia menjamin suasana yang damai dan prokditif, tetap saja kehidupan dan relasi sosial masyarkat Indonesia diwarnai oleh  segala warna pelangi. Semboyan itu merupakan sumber energy, dinamika dan pilihan seluruh rakyat Indonesia.
 
d. Konseb Menurut Baptis
Dari sudut pandang ini Gereja didefinisikan  sebagai persekutuan dari mereka yang telah dibabtiskan dan mengakui pengakuan iman yang benar; atau sebagai persekutuan semua orang yang mengakui agama yang benar bersama-sama dengan anak-anak mereka. Akan mudah dilihat bahwa defenisi ini adalah sebuah defenisi tentang Gereja menurut menifestasi eksternalnya. Calvin mendefinisikan Gereja yang nampak sebagi sejumlah besar orang yang menyebar di seluruh dunia, yang mengakui menyembah kepada satu Tuhan di dalam Kristus; disatukan dalam iman ini melalui babtisan mengakui kesatuan mereka dalam doktrin dan kebaikan melalui perjamuan kudus; percaya kepada firman Tuhan, dan untuk pemberitaan firman itu mereka melakukan pelayanan yang ditunjuk oleh Tuhan.
 
e. Menurut Perjanjian baru
Gereja ditebus oleh Allah dengan darah anak-Nya sendiri (Kis. 20:28). Gereja dikasihi, dipelihra, dan dirawat oleh Kristus (Ef 5:25,29), dan Ia akan tempatkan dihadapan diri-Nya dalam keadaan tanpa cacat di dalam, kemuliaan pada suatu saat  Ia membangun jemaat-Nya meruapakan pekerjaan Kristus yang terutama di dunia sekarang.

GEREJA DALAM PROGRAM ALLAH
a. Gereja dan Kerajaan Allah
Kerajaan Allah mula-mula adalah sebuah konseb eskatologis. Pengertian dasarnya dalam Alkitab bukanlah mengenai suatu kerajaan Allah secara teokrtis dalam Kristus yang diperbaharui yang pada dasarnya adalah kerajaan Israel sebagaimana yang diklem oleh mereka yang berpandangan pramilenium; juga bukan suatu keadaan sosial yang baru, yang diawali oleh Roh Kristus dan dinyatakan oleh manusia melalui sarana-sarana eksternal seperti hukum-hukum yang baik, peradaban, pendidikan, reformasi sosial, dan sebagainya, seperti yang dipercaya oleh kaum Modernis. Pernyataan yang sekarang dari kerajaan Allah bersifat spiritual dan tidak nampak. Yesus memegang konseb eskatologis ini dan menyatakan ajaran-ajara-Nya.
 
b. Hubungan Gereja Dengan Yesus Kristus
 
c. Hubungan Gereja dengan Roh Kudus
Dalam hal ini pekerjaan Roh Kudus dalam Gereja; Gereja sebagai persekutuan dan dalam Gereja sebagai lembaga. Disini kita juga dengan singkat menyinggung hubungan antara pekerjaan Roh Kudus dalam hidup (diri) anggota-anggota jemaat. Dan kita katakan bahwa pekerjaan Roh Kudus dalam hidup (diri) anggota-anggota jemaat penting. Sungguhpun demikian pekerjaan itu tidak dapat dipisahkan dari pekerjaan Roh Kudus dalam Gereja.  Roh Kudus dalam hidup (diri) anggota-anggota jemaat hanya dapat bertumbuh dan bekembang dengan baik, kalau anggota-anggota jemaatnya tetap hidup dalam persekutuan dan perkembangan itu.
 
Jadi, Roh Kudus disini mengerjakan dalam persekutuan orang percaya adalah pertobatan, kelahiran-kelahiran kembali, pembenaran, dan pengudusan.
 
d. Hubungan Gereja Dengan Hari Tuhan
Hubungan Gereja dengan hari Tuhan adalah Gereja sepenuhnya menyadari elemen-elemen terpisah dari pengharapan orang Kristen, misalnya kematian jasmani bukanlah kematian kekal, jiwa orang yang telah meninggal masih tetap hudup, Kristus pasti akan datang kembali, akan ada kebangkitan orang mati sebagai umat Allah, lalu ada pennghakiman terahkir, dimana penghukuman kekal akan dinyatakan atas orang jahat tetapi orang benar akan mendapat anugerah kemuliaan  kekal disurga.
 
e. Hubungan Gereja Dengan Sakramen
Memang benar bahwa Firman Tuhan untuk satu ukuran tertentu memperkaya mereka yang hidup dibawa Injil dengan sebagian berkat-berkat pilihan dari anugerah umum dalam pengertian yang terbatas. Akan tetapi, sama halnya dengan sakremen. Babtisan ditetapkan oleh Kristus setelah Ia menyelesaikan karya pendamaian dan pendamaian ini telah diterima oleh Bapa dalam kebangkitan. Perlu diperhatikan bahwa Kristus mengawali Amanat  Agung dengan perkataan segala kuasa telah diberikan kepada-Ku di sorga dan di bumi. Kristus memulai babtisan Kristen dan dengan demikian menjadikannya mengikat bagi seluruh generasi berikutnya.
 
f. Gereja dan PanggilaanNya
Tugas panggilan Gereja adalah bekerja memberitakan Injil sambil terus berusaha memelihara dan mengaktualisasikan imannya. Tugas panggilan untuk bekerja memberitakan Injil tersebut mengandung arti lebih dari sekedar upaya menyampaikan berita Injil kepada orang-orang yang belum mengenal Injil, melainkan juga melakukan perbuatan yang mengekspresikan tindakan penyelamatan serta pemeliharaan Allah sehingga tanda-tanda kehadiran kerajaan Allah dapat dilihat dan dirasakan oleh lingkungan disekitarnya. Dan juga Gereja sebagai institusi/lembaga memiliki peran yang sangat strategis sekaligus tanggung jawab yang besar.
 
g. Gereja dan Disiplin Gereja
 
Hukum Gereja disini ada terbagi menjadi tiga adalah sebagai berikut:
1. Usus elenchtitus pedagogicus

Dalam hal ini hukum berusaha mencapai jutuan untuk membawa manusia kepada kesadaran akan dosa dan menjadikan manusia sadar akan ketidak mapuanya untuk memenuhi tuntutan hukum. Melalui cara ini hukum menjadi penuntun manusia dan membawanya kepada Kristus sehingga dengan demikian hukum menjadi alat Tuhan untuk melaksanakan maksud mulia peyelamatan atas manusia.
 
2. Usus politikus atau civilis
Hukum bertujuan untuk mencegah dosa dan memberikan kebenaran. Jika kita melihatnya dari sudut pandang ini, maka hukum memberikan pra-anggapan dosa dan harus berdasarkan pertimbangan dosa. Hukum berusaha mencapai tujuan anugerah umum Allah dalam dinia secara menyelurruh.
 
3. Usus didactcus atau normatius
Kegunaan ini disebut sebagai tertius usus lagis, atau kegunaan hukum yang ketiga. Hukum adalah peraturan hidup bagi orang percaya yang mengikatkan mereka akan tugas-tugas mereka dan membawa mereka kejalan hidup dan keselamatan.

PEJABAT DAN SISTEM PEMERINTAHAN GEREJA
a. Pejabat Gereja
·  Rasul. Singkatanya, sebutan ini hanya di berikan kepada dua belas rasul yang dipilih oleh  Yesus dan kepada Paulus. Tetapi sebutan ini juga diberikan kepada para rasul yang menyertai Paulus dalam pekerjaan dan pelayanannya dan kepada mereka juga diberikan karunia dan anugerah  kerasulan, Kis. 14:4, 14…. Para Rasul memiliki tugas khusus untuk meletakan dasar berdirinya Gereja disegala abad. Hanya melalui perkataan merekalah maka semua orang percaya dijaman-jaman berikutnya dapat memiliki persekutuan dengan Tuhan Yesus.
 
·  Nabi. Perjanjian baru juga membicarakan tentang nabi, Kis. 11:28 131,2; 15:32…., Jelas sekali bahwa anugerah untuk mengatakan perkataan yang mendidik  bagi Gereja sangat tinggi dalam diri para nabi ini, dan mereka juga adalah alat dalam mengukapkan apa yang akan terjadi dimasa mendatang. Para nabi ini berbeda dengan para hamba-hamba Tuhan yang biasa, sebab para nabi itu berbicara di bawah suatu inspirasi khusus.
 
·  Pemberita Injil
Pemberita Injil juga disebut dalam AlkitabKis. 21:8 Ef. 4:11…, Fulipus, Markus, Timotius dan Titus termasuk dalam kelompok ini. Hanya sedikit kita ketahui tentang para Rasul, dan kadang-kadang mereka juga dikirim oleh para Rasul dengan suatu misi tertentu. Pekerjaan mereka adalah berkhotbah, membabtis, tetapi juga mengangkat  para pejabat Gereja.
 
b. System Pemerintahan Gereja
Dalam hal ini ada beberapa pandagan menurut mereka mengatakan bahwa setiap susunan Gereja eksternal akan menyebabkan kemerosotan dan hal-hal yang bertentangan dengan jiwa kekristenan. Pemerintahan Gereja itu akan meninggalkaan elemen manusiawi merendahkan elemen Ilahi. Gereja akan mengabaikan karunia ilahi yang diberikan dan menggantikannya dengan jabatan-jabatan yang ditetapkan oleh  manusia dan kemudian menawarkan pengetahuan manusia lebih dari komunikasi yang hidup dari Roh Kudus.

KESIMPULAN
Dalam hal ini Penulis menyimpulkan tentang berbagai poin yang telah Penulis uraikan di atas, Penulis menyimpulkan bahwa Eklesiolagi sangat-sangat penting dipahami setiap orang percaya karna di dalamnya menyangkut banyak hal baik dari segi iman Kekristenan, Gereja, Kristus, dan juga yang lainnya. Yang artinya adalah membut kita mengerti dan memahami bagai mana sistem Gereja yang sebenarnya dan juga menyangkut hal-hal seperti sakramen, peranan Roh Kudus, dan Kedatangan Tuhan. 
 
Penulis menyimpulkan bahwa mendewasakan kita dan membuat kita semakin mengenal kebenaran yang sebenarnya dalam kepercayaan kita semakin teguh tentunya di dalam Kirtus Yesus.
 
Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "PEMAHAMAN GEREJA DITINJAU DARI EKLESIOLOGI "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel