Dosa Yang Tidak Terampuni

 DOSA YANG TIDAK TERAMPUNI


A. DEFENISI DOSA
Dalam Perjanjian Lama dosa diartikan sebagai “tidak kena” dan dalam Perjanjian Baru dosa adalah “anomia” (1 Yoh. 3:4).  Jadi dosa adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah dan dosa juga adalah perbuatan yang tidak baik terhadap orang lain karena perbuatan tersebut dapat dinilai oleh kehendak Allah.   Dosa ada dua dosa yang dapat diampuni dan dosa yang tidak dapat diampuni dosa yang dapat diampuni apa bila seseorang bertobat dan menerima Yesus sebagai juruslamat sedangkan  dosa yang tidak dapat diampuni adalah dosa terhadap Roh Kudus artinya orang yang masih mengeraskan hati dan tidak bertobat (Mat. 12:32; Ibr. 6:4-6; 1Yoh. 5:16-17).   

Jadi dosa yang tidak terampuni adalah dosa terhadap Roh Kudus atau menghujat Roh Kudus artinya mengina dengan kata-kata  dalam bahasa Yunani blasfemia.  Di dalam Matius 12:31-32 Yesus berkata bahwa segala dosa dan hujat manusia akan diampuni apa bila seseorang menyesal dan bertobat dan memohon pengampunan kepada Tuhan.  Tetapi dosa terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni yang dimaksud dengan menghujat Roh Kudus adalah ucapan orang Farisi bahwa Yesus bekerja sama dengan Iblis.  Menurut pra penafsir tidak sependapat bahwa apakah orang Farisi itu telah menghujat Roh Kudus tetapi barang kali dapat dikatakan bahwa mereka baru saja dalam bahaya akan menghujat Roh Kudus, tetapi kalau kita melihat dalam Matius 12:29-29 dijelaskan bahwa orang-orang Farisi tetap mempertahankan bahwa pekerjaan Roh Kudus yang telah dilakukan Yesus adalah pekerjaan Iblis.  
Hujat terhadap Roh Kudus juga dapat diartikan dengan sengaja menyebut yang baik sebagai yang jahat (Mark. 3:30) dan hal ini tidak akan diampuni sebab orang tersebut yang terus menerus melakukannya telah menempatkan dirinya dalam keadaan dimana tidak mungkin menerima pengampunan (Yoh. 3:1-20).

B. LATAR BELAKANG
Di dalam Mat. 12:31-32 Yesus menjelaskan  mengenai dosa yang tidak terampuni. Dosa yang tidak terampuni dimaksudkan oleh Yesus ialah menghujat Roh Kudus menghujat  yang dilakukan oleh orang-orang  dengan sengaja menyangkali penyataan kuasa Allah yang sudah terbukti  sekali, lalu menjadikan  kuasa Roh Allah itu sebagai kuasa setan. Mereka dengan sengaja dan sadar memutuskan untuk mengeraskan hatinya. 

Dalam Markus 3:29 Yesus mengatakan, “Tetapi apabila seseorang menghujat Roh Kudus ia tidak akan mendapat pengampunan selama-lamanya melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.”  Sesungguhnya perkataan ini merupakan suatu pernyataan Yesus kepada orang Farisi.  Ucapan tentang menghujat Roh Kudus salah satu ucapan orang-orang Farisi  yang paling menentang karena disalahtafsirkan akhirnya ucapan tersebut mengakibatkan penderitaan yaitu kematian kekal dan ucapan tersebut tidak bisa ditiadakan artinya dosa yang tidak terampuni bukanlah perbuatan atau ucapan yang terasing melainkan suatu sikap yang menentang dan menolak terang yang telah dilakukan dengan sengaja atau sikap yang lebih menyukai kegelapan dari pada terang.

Yesus juga memperingatkan orang-orang Farisi bahwa perkataan mereka memperlihatkan bahwa mereka melakukan yang jahat dan Dia juga menjelaskan bahwa dosa terhadap Roh Kudus bukan hanya soal perkataan atau kata-kata yamng diucapkan , tetapi jika hati menyimpan perbuatan yang jahat dan kejahatan tersebut akan keluar melalui perkataan sehingga mendatangkan keburukan bagi orang yang mengucapkan dan juga mereka yang mendengarkan meskipun Tuhan telah mengampuni segala penghujatan terhadap Anak, tetapi penghujatan terhadap Roh Kudus tidak akan terampuni.
Menurut Injil Markus bahwa para ahli Taurat pada saat itu memberikan pendapat bahwa Yesus telah dikuasai oleh Beelzebul dan Ia juga bekerjasama dengan penghulu setan, sehingga dengan demikian Ia sendiri dapat mengusir setan-setan itu. 

Melalui tindakan mereka tersebut akhirnya Yesus melawan atau tanggapan atas tuduhan-tuduhan mereka yang jahat.  Dalam tuduhan mereka yang menyatakan bahwa Ia telah berkerja sama dengan penghulu setan, Yesus memberikan jawaban bahwa pikiran mereka tidak masuk akal karena tidak mungkin setan yang satu mengusir setan yang lain.  Tuduhan lain yang menyatakan bahwa bahwa Dia sebagai orang yang kerasukan setan atau sebagai hamba Beelzebul akhirnya atas tuduhan mereka mereka tersebut Yesus mengatakan bahwa Ia bukan hamba Beelzebul melainkan Dia yang lebih kuat dari pada Beelzebul.

C. MAKNA UNGKAPAN TUHAN YESUS
Ungkapan tentang “hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni” merupakan bagian dari perkataan Yesus kepada orang-orang Farisi karena  setelah melihat mujizat yang telah dilakukan oleh Yesus, mereka  menyatakan bahwa kuasa penyembuhan tersebut datang dari Beelzebul dan mereka menyamakan kuasa ini dengan kuasa segala macam kenajisan, yang tentu saja ini berarti bukan kuasa dari Allah.  

Dalam hal ini Yesus mengusir setan-setan bukan dengan bantuan Beelzebul, melainkan Ia dipenuhi oleh Roh Kudus akhirnya Ia dapat melakukan tanda-tanda yang ajaib dengan demikian penjelasan Yesus tersebut kepada orang-orang Farisi menunjukkan bahwa Ia telah dipenuhi oleh Roh Kudus.
 

BAB III
KESIMPULAN

Dalam tulisani ini dapat simpulkan bahwa dosa yang tidak terampuni adalah dosa terhadap Roh Kudus atau menghujat Roh Kudus dan dosa ini tidak akan mendapat pengampunan selama-lamanya dan akaibatnya adalah mendapatkan kematian kekel.  Dosa terhadap Roh Kudus merupakan apa bila seseorang menolak pekerjaan Roh Kudus dan hal ini terjadi kepada orang-orang Farisi ketika Yesus melakukan mujuzat yaitu mengusir setan.  Dosa yang tidak terampuni juga bukan hanya berbicara tentang hujat terhadap Roh Kudus tetapi dosa yang tidak terampuni ini apa bila kita tidak mengampuni kesalahan sesama kita Tuhan juga tidak mengampuni kesalahan kita seperti yang dijelaskan dalam Matius 6:14-15.

Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "Dosa Yang Tidak Terampuni"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel