PEMBINAAN WARGA GEREJA

Penulis akan memberikan informasi tentang reformasi dan pemahaman kedudukan dan peranan warga Gereja. Saat reformasi dimulai pintu kebebasan dibuka lebar-lebar. Padahal sebelum ini pintu tersebut begitu lama tertutup, banyak kotoran yang menyangkut di dalamnya ikut keluar bersama reformasi. Akhirnya terjadi hal-hal yang tidak kita di inginkan reformasi adalah perubahan, tetapi juga pengarahan. 

Gereja khususnya dan para hamba dan jemaat Tuhan (atau warga Gereja) jauh-jauh hari selama hari masih siang sudah seharusnya melengkapi dirinya sesui dengan firman Tuhan. Paulus menasehati jemaat Tuhan supaya melengkapi dirinya dengan menggunakan senjata perlengkapan Allah. Dalam menghadapi era globalisasi maka para hamba Tuhan  dipersiapkan bagi pembangunan tubuh Kristus diantara umat beragama terutama diwilayah Indonesia. 

Ditengahnya arus gelombang reformasi yang melanda Indonesia bertahun-tahun wajar kita sebagai manusia semakin mencari makna dan tujuan diri hidup ini. Apa yang harus kita perbuat untuk mengatasi persoalan bangsa ini. Meskipun reformasi adalah perubahan tetapi reformasi tidak mungkin dapat merubah kedudukan diperan gembala menjadi domba, sebaliknya kedudukan dan peran domba menjadi gembala (pendeta), Jika pendetanya seorang beriman maka dalam waktu dekat ia akan ciptakan jemaat yang beriman. Dan begitu juga dengan yang lain, dalam menghadapi tantangan jemaat maka Gereja perlu mengfokuskan diri pada pembinaan rohani dan persekutuan atau memuritkan dengan adanya pembinaan atau pemuridan, maka banyak jemaat Tuhan yang merasa terpanggil untuk turut mengambil bagian dalam pelayanan.

Kedudukan Warga Gereja
Dalam mengetahui letak posisi atau kedudukan warga Gereja, kita harus melihat Gereja sebagai suatu persekutuan di dalam Gereja persekutuan doa, perjamuan kudus, ibadah dan sekaligus panggilan hubungan antara sesama dan terlebih-lebih dengan Allah. Warga Gereja juga harus dapat mengetahui atau memahami, dimana letak persekutuan di Gereja, ke-4 dimensi tersebut selalu ketemu. Adalah aku, dia, ia posisi atau kedudukan Gereja tak akan pernah berubah walaupun dimanapun berada, sebab kehadiran Yesus di dalam persekutuan hidup kita dengan-Nya tidak bisa dibatasi oleh batas-batas Gereja, karna dimana dan kapanpun kita berada adalah orang Kristen, atau pengikut kristus yang setia.

Masa Perubahan Nilai
a. Kebutuhan

· Mengubah penampilan
· Mangubah pola pikir atau tingkah laku
Program pembinaan: mengajarkan bagaimana cara penempilan yang baik
Jadi anggapan bahwa Gereja sebagai satu-satunya jalan menuju Bapa di surga mendorong orang-orang Kristen bersikap setia terhadap orang-orang yang bukan Kristen. Sesama warga Gereja pun kita harus bersikap  santun dan tidak boleh menganggap diri lebih suci atau lebih banyak tau tentang firman Tuhan karena hal ini menimbulkan kesombongan rohani diantara jemaat.

Posisi Warga Gereja Ere Globalisasi
Hampir seluruh dunia gelombang yang sama juga melanda kedupan Kekristenan juga yang kini telah sampai di Indonesia khususnya generasi muda, sehingga tidak heran banyak orang yang dulu anti justru sekarang menggebu-gebu melayani Tuhan, yang dulu nakal bahkan rusak suatu saat mengatakan shalom dan menceritakan lahir barunya. Mereka mengalami lahir baru dan perjumpaan dengan Kristus bukan sekedar menerima Kristus tetapi melayani juga. 

Masa Penyesuaian Diri Dengan Cara Hidup Yang Baru
b. Kebutuhan

· Mengikuti gaya hidup baru
· Mengikuti perkembangan jaman
- Program pembinaan: memberikan arahan atau nasehat supaya tidak terpengaruh dengan perkembangan jaman.

 

Ditengahnya arus gelombang reformasi yang melanda Indonesia bertahun-tahun wajar kita sebagai manusia semakin mencari makna dan tujuan diri hidup ini. Apa yang harus kita perbuat untuk mengatasi persoalan bangsa ini

Masa Kreatif
c. Kebutuhan

· Mengembangkan potensi yang ada
· Mencapai pretasi yang baik
· Menciptakan sesuatu yang baru

- Program pembinaan: mengajarkan supaya memiliki kreatif yang baik
Kita bersyukur karena Gereja-gereja di Indonesia makin memnperhatikan masalah-masalah sosial, makin giat dalam pembangunan masyarakat, makin menolong orang-orang miskin. Posisi warga Gereja tidak akan berubah walaupun, dimanapun kita berada, sebab kehadiran Yesus dalam persekutuan atau hidup kita dengan-Nya tidak dibatasi oleh tembok-tembok Gereja.

Disatu pihak manusia adalah berpotensi positip dalam pembangunan, tetapi dipihak lain manusia justru merusak dan merugikan dalam pembangunan untuk itulah orang Kristen harus mampu menggarami dan menerangi sesamanya, dan masyarkat sekitarnya. Orang Kristen harus bersedisa menjadi teman bagi manusia lain dan masyarkat sekitarnya. Dan juga orang Kristen harus mampu bersedia ikhlas menjadi pelayan bagi orang lain dan sesamanya.

Pembinaan warga Gereja adalah pemahaman dan penghayatan warga Gereja berdasarkan firman Tuhan dalam alkitab tentang hakikat Gereja. Pelayanannya adalah diakonia kesaksian, marturia dalam bidang setiap ini diharapkan dapat mengerjakan pelayanan dengan ketaatan dan kesetian. Tetapi warga Gereja yang beriman yang dimungkinkan lebih banyak dapat berperan baik dalam bidang pelayanan maupun kesaksian karena iman dapat memberi kekuatan fisik terutama kebutuhan rohani.

Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "PEMBINAAN WARGA GEREJA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel