3 CIRI HIDUP ORANG YANG BENAR BENAR ADA DALAM TUHAN

HIDUP DI DALAM TUHAN
Roma 12 : 9-11

9  Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
10  Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

1. Frase “kasih itu jangan pura-pura (Ayat 9)
Frase “kasih itu jangan pura-pura” dalam bahasa Yunani memakai kata avga,ph avnupo,kritoj (agape anupokritos) dalam bentuk adjective nominative feminime singular atinya kasih itu tidak munafik. Dalam BIS frase “kasih itu jangan pura-pura” diterjemahkan menjadi “kasihilah dengan ikhlas” sedangkan dalam NIV diterjemahkan menjadi “must be sincere” artinya “love must be sincere” artinya “kasih harus dengan tulus, suci, murni, bersungguh-sungguh.  Dalam NAS frase “kasih itu jangan-jangan pura-pura” diterjemahkan menjadi “love be without hypocrisy” artinya kasih itu tanpa kemunafikan.

Jadi, kasih itu jangan pura-pura artinya suatu kata kerja yang harus dilakukan dengan tidak munafik tetapi kasih itu harus dilkukan dengan hati yang ikhlas dan hati yang tulus, suci, murni dan bersungguh-sungguh.

2. Frase “saling mengasihi sebagai saudara” (Ayat 10)
Frase “saling mengasihi sebagai saudara” dalam bahasa Yunani memakai kata filadelfi,a| (philadephia) dalam bentuk noun dative feminime singular artinya kasih terhadap saudara seiman.  Sedangkan dalam BIS frase “saling mengasihi sebagai saudara” diterjemahkan menjadi “saling mengasihi satu sama lain dengan seperti orang-orang yang bersaudara dalam keluarga sedangkan dalam NIV diterjemahkan menjadi “be devoted to one another in brotherly love” artinya kasih harus diberikan kepada satu yang lain atau seorang yang lain seperti saudAara laki-laki.  Melalui penjelasan tersebut penulis melihat perbedaan yang signifikan dimana BIS menggunakan istilah “seperti orang-orang yang bersaudara dalam keluarga” sedangkan NIV menggunakan istilah “saudara laki-laki”

Jadi saling mangasihi sebagai saudara artinya kasih yang diberikan bukan hanya kepada saudara seiman atau kepada saudara dalam keluarga tetapi kasih itu harus diberikan juga kepada orang lain

3. Frase “janganlah hendaknya kerajinanmu kendor” (Ayat 11)
Frase “janganlah hendaknya kerajinanmu kendor” dalam bahasa Yunani memakai kata  spoudh/| (spoude) dalam bentuk noun dative feminime singular artinya ketergesa-gesaan, usaha (yang dilakukan) dengan sungguh.  Dalam BIS diterjemahkan menjadi “bekerjalah dengan rajin” sedangkan dalam NIV “never be lacking in zeal” artinya janganlah pernah kekurangan semangat dalam kegiatan atau pelayanan.

Jadi, janganlah hendaknya kerajinanmu kendor dapat diartikan sebagai bahwa dalam melakukan suatu pekerjaan atau pelayanan harus dilakukan dengan rajin, sungguh-sungguh dan penuh semangat.

Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "3 CIRI HIDUP ORANG YANG BENAR BENAR ADA DALAM TUHAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel