DOSA MANUSIA DI HADAPAN ALLAH SEPERTI KAIN KOTOR YESAYA 64:6

Yesaya 64:6
Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

Sesuatu yang menarik jika berbicara tentang dosa, tetapi tidak bisa dipungkiri juga ada sebagian kita tidak suka tentang pembicaraan dosa atau bahkan sebagian besar kita menghindar jika mengacu dalam konteks pembahasan tentang dosa. Karena dosa ini salah satu bagian yang sangat sensitif dalam kehidupan manusia. Jika kita melihat dan juga sekaligus menyadari bahwa di kolong langit ini tidak ada satu pun manusia yang tidak berdosa, semua telah jatuh dalam dosa karena sebanarnya kita memang dilahirkan dalam keadaan berdosa. Itu sebabnya kita memerluka anugerah dari Allah supaya kita boleh berkenan di hapanNya.

Segala kesalehan kami seperti kain kotor

Kata kain dalam dalam bahasa Ibrani בגד beged; pakaian dalam. Kata kain dalam konteks ini yaitu menunjukkan pakaian dalam manusia.

Kata kotor dalam dalam bahasa Ibrani דע ‘ed or (plural) עדים;  kain kotor, pakaian bernoda (gambar perbuatan terbaik orang yang bersalah) kata kotor di atas menunjuk kepada citra diri atau gambaran manusia yang begitu tidak layak di hadapan Allah.

Jadi kain kotor di atas memberikan pengertian secara harfiah bagi kita ialah kesalehan kita, kesungguhan hati kita, kebaikan kita, kesucian kita, kepandaian kita, kemahiran kita, kepatuhan kita, ketaatan kita, dll. Itu semua hanya seperti kain dalaman manusia yang begitu najis, begitu kotor dan begitu tidak layak di hapan Allah.

Kevin mengatakan dalam bukunya tentang “segala kesalehan kami seperti kain kotor” perbuatan baik atau ritual kebiasaan yang dilakukan oleh orang Israel  adalah tanpa iman yang tulus dan tanpa ketaataan sepenuh hati. Dalam Yesaya 65:1-7, Tuha menolak bakaran bangsa Israel. Korban itu adalah penghinaan terhadap Tuhan, sekedar asap sama seperti “ketaatan ritual” dalam Yesaya 58 yang tidak berkenan di hadapan Allah karena umatnya sendiri menindas orang lemah. Kesalehan mereka adalah ”kain yang kontor” karena kesalehan itu tidak benar. Sama seperti asap kabut yang menutupi kefasikan dan ketidaktaatan mereka.

Jadi jelas bahwa sikap baik, perbuatan baik yang dikerjakan bangsa Israel saat itu sama sekali tidak berkenan kepada Allah, karena mereka mendasari dengan ketidak taataan dan ketidak tulusan di hadapan Allah. Sehingga kebaikan itu atau korban mereka di hadapan Allah sama dengan “kain kotor” yang sama sekali tidak berkenan dihadapan Allah.

Baca Juga:  HIDUP ADALAH SEBUAH PERLOMBAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN HIDUP DI DALAM TUHAN YESUS

Yusuf Eko memberikan komentar demikian; Paulus seringkali kubu keangkuhan manusia yang tidak mau mengenal Allah yang hidup. Karena menyombongkan kemampuan dalam berbuat baik, maka mereka menolak anugerah Yesus. Mereka merasa bahwa perbuatan baiknya itu sanggup memenuhi tuntutan Tuhan. Padahal perbuatan baik manusia itu sama seperti “kain kotor” di mata Tuhan, Nabi Yesaya dengan jelas membenarkan demikian.

Kenyataan memang sering kali terjadi demikian ditengah-tengan kehidupan manusia dimana beranggapan bahwa kita paling baik, kita paling suci dan paling kudus, tetapi sebenarnya jika kita memilihat dengan mata rohani, kita hanya seperti “kain kotor” yang sama sekali tidak layak di hadapan Tuhan.

Kesimpulan
Dengan demikian kita dapat simpulkan dengan satu kutipan dari Agus Biyanto yang menjelaskan demikian; perbuatan baik yang sejati, harus dilakukan dan bersumber dari Tuhan yang asli. Menjadi ibadah yang berkenan., Banyak orang melakukan kebaikan dengan tulus, beramal, bahkan sampai mengorbankan diri menolong orang lain. Sayangnya, bakti yang dilakuan kepada tuhan-tuhan palsu (yaitu semua diluar Tuhan yang asli dan satu-satunya Allah Tritunggal yang ditunjukan oleh Alkitab)...,
Jadi kebaikan yang berkenan kepada Allah adalah harus bersumber dari Allah sehingga itu mejadi berkat bagi kita, keluarga kita dan kepada semua orang. Terimakasih Tuhan Yesus memberkati kita semuanya, Amin.

Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to "DOSA MANUSIA DI HADAPAN ALLAH SEPERTI KAIN KOTOR YESAYA 64:6"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel