KHOTBAH KRISTEN: KELUARGA YANG HIDUP TAKUT AKAN TUHAN TELADAN AYUB 1:1-22

Fakta tetang Ayub ayat 1-3:
Ayub adalah: Seorang laki-laki dari tanah Us. Berada di sekitaran wilayah modern barat daya Yordania dibagian selatan Israel.
Ayub adalah: Seorang yang saleh, jujur.
Ayub adalah: Seorang yang takut akan Tuhan menjauhi kejahatan.
Ayab memiliki anak, 7 laki-laki, dan 3 perempuan
Ayub memiliki 7000 ekor kambing domba, 3000 ekor unta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina.
Ayub memiliki budak dalam jumlah yang sagat besar.
Ayub yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.

Nah.. dari profil Ayub ini, kita dapat melihat bahwa Ayub sangat diberkati oleh Tuhan,  Tuhan membuat berhasil semua apa yang dikerjakan oleh Ayub.

Tuhan menjaga, Tuhan melindungi, Tuhan membentengi, Tuhan memelihara semua apa yang dimiliki oleh Ayub.

Nah.. pertanyaanya adalah
Apakah Ayub tidak luput dari masalah, apakah Ayub tidak lagi mengalami ujian dan pencobaan dari Tuhan?, tentu sangat bisa, karena otoritas yang sepenuhnya bukan ditangan Ayub tetapi ditangan Tuhan.

Contoh:
Jika keadaan kita saat ini sudah cukup baik, tidak ada kesulitan yang terlalu berat, tidak ada pergumulan yang terlalu rumit, tetapi jika dikemudian hari kita mengalami pergulan, kita mengalami kesulitan, apakah yang kita lakukan ?...

Apa ujian dan pencobaan yang dialami oleh Ayub ?
1. Allah mengizinkan Iblis untuk mengulurkan tangannya menjamah semua apa yang dimiliki oleh Ayub. (Ayat 11)
2. Datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. (Ayat 15)
3. Api telah menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga-penjaga. (Ayat 16)
4. Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta-unta dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. (Ayat 17)
5. Anak Ayub yang ke-10 meninggal diterpa dengan angin ribut saat mereka sedang kumpul, makan bersama dengan anaknya yang sulung. (Ayat 18-19)
6. Allah mengizinkan Iblis untuk menjamah tulang dan daging Ayub, tetapi nyawa Ayub tetap dalam kuasa Tuhan. (Ayub 2:4-8)
7. Mengahadapi isterinya yang tidak kuat dalam pergumulan yang mereka alami. (Ayub 9)

Bagaimana dengan kita sebagai orang percaya, sebagai anak-anak Tuhan, sebagai pengikut Tuhan yang sama, yang sembah oleh Ayub dan juga yang kita sembah saat ini.

Jika diperhadapakan kesulitan yang begitu rumit yang besar, jika diperhadapakan ujian iman yang sangat rumit, mengalami masalah, baik masalah pekerjaan, masalah keluarga, masalah ekonomi, masalah karir, masalah masa depan, dll..

Apakah kita masihkah setia kepada Tuhan, masihkah kita takut akan Tuhan, masihkah kita memuji Tuhan, masihkah kita datang ke gereja, masihkah kita bisa berkata Tuhan engkau baik, masihkah kita berpikir bahwa segala apa yang kita miliki adalah dalam otoritas Tuhan ?

Atau sebaliknya kita marah kepada Tuhan, menyalahkan Tuhan, kecewa kepada Tuhan, tidak mau lagi memuji Tuhan, tidak lagi datang untuk beribadah, kita mengurung diri dan menyesali keadaan.

Apa yang perlu kita pelajari dan kita aplikasikan dari kehidupan Ayub ?
1. Ayub sangat paham betul, bahwa apa yang dia miliki itu hanya sebagai titipan saja.”bukan hak abadi”. Ayat 20-21
Artinya:
Ayub tau bahwa semua kekayaan (harta) yang dia peroleh itu pemberian dari Tuhan
Ayub tau bahwa semua kekayaan (harta) yang dimilikinya hanya sebagai titipan Tuhan saja.
Ayub tau bahwa semua kekayaan (harta) yang ada padanya itu adalah kepunyaan Tuhan.
Ayub tau bahwa semua kariyawan yang kerja sama dia, itu hanya sebatas Tuhan mempercayakan kepadanya untuk memimpin mereka.
Ayub tau bahwa semua anak-anaknya itu pemberian Tuhan kepadanya.
Jadi tidak ada hak secara permanen (abadi) yang harus membuat dia marah, kecewa, dan meninggalkan Tuhan.

Ayat 22 berkanyi demikian:
(TB 22)Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.
(FAYH 22) Dalam keadaan sedemikian itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menyalahkan Allah.
(BIS 22) Jadi, meskipun Ayub mengalami segala musibah itu, ia tidak berbuat dosa dan tidak mempersalahkan Allah.

Comtoh tukang parkir: Dia punya banyak jenis mobil, dia punya banyak jenis motor tapi dia selalu rendah hati dan tidak sombong, karena dia tau bahwa semua itu hanya titipan saja.

Apa yang perlu kita pelajari dan kita aplikasikan dari kehidupan Ayub ?
2. Kita harus siap menerima yang baik dari Allah, tetapi juga siap menerima yang buruk.  (Ayub 2:10)
Artinya:
Kita harus bisa berbesar hati saat ujian itu datang dalam hidup kita.
Kita harus siap saat badai kehidupan menerpa kita.
Kita harus menjadi orang kristen yang kokoh, kuat, saat masalah itu ada.
Kita jangan menjadi keluarga/ anak-anak yang cengen ada masalah dikit langsung ciut.
Kita harus berani berkata siap menghadapi, apa pun bentuk badai kehidupan dan setia kepada Tuhan. (Amin)
Ini adalah ciri-ciri keluarga yang takut akan Tuhan, mereka berserah sepenuhnya hanya kepada Tuhan.

Ini adalah ciri-ciri keluarga yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan,  finissing well.

Kesimpulan
Ada berkat yang melimpah bagi keluarga/ pribadi yang mampu bertahan dalam menghadapi ujian dan pencobaan:
Mereka akan naik kelas dan memperoleh lebih banyak berkat dari Tuhan.

Firman Tuhan jelaskan dalam kitab Ayub 42:10-17

Eman Hlw Seorang hamba Kristus lulusan dari Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengkulu (STTAB), dan sekarang sedang bertempur diladang pelayanan.

0 Response to " KHOTBAH KRISTEN: KELUARGA YANG HIDUP TAKUT AKAN TUHAN TELADAN AYUB 1:1-22"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel